27.

750 71 8
                                    

Mata hitam bergulir menatap sosok yang tengah susah payah berjalan menuju sofa,ia pun berinisiatif untuk membantu sosok itu agar bisa segera duduk dengan nyaman.

Naruto tersenyum melihat Sasuke yang datang membantu nya,padahal pria itu sedang ada keperluan dengan ponsel dan laptop di pangkuannya tapi tetap mengesampingkan itu semua.

Nah sekarang mereka berdua ada di dekat perapian,cuaca hari ini cukup dingin. Sasuke suka duduk di dekat perapian jika cuaca sedang dingin begini,jadi Naruto cuma ingin menemani.

"Kaki mu sakit?"

"Uhm iya. Perut ku sudah semakin besar kakiku juga ikut membengkak,tangan dan wajah ku juga."

Sasuke tersenyum. Memang benar adanya seluruh tubuh Naruto ikut membengkak,si pirang itu juga sering mengeluh sakit pinggang,mudah kelelahan walau menjalankan aktivitas yang sedikit,dan sering merengek seluruh tulang nya ngilu. Mulai dari tulang leher hingga tulang pinggang.

Sasuke memijat pelan kaki Naruto yang ia bilang terasa sakit, di tangan Sasuke Naruto sadar kaki nya sungguh mungil. Ia terkekeh sendiri melihat kaki nya yang kecil.

"Kau kenapa?"

"Ahahah... Tidak. Aku hanya merasa geli melihat kaki ku sendiri,kecil sekali di tangan mu."

Tanggapan yang di beri Sasuke justru membuat jantung Naruto hampir berhenti,ia mengecup betis Naruto kemudian tersenyum lembut. Apa-apaan? Wajah Naruto kini memerah padam.

"Walau kecil aku tetap suka."

"Uuuh..."

Setengah jam juga Sasuke bersedia memijat kedua kaki Naruto yang terasa sakit,baru ia kembali beralih pada laptop nya. Hening beberapa saat hingga suara Sasuke memecah suasana hening dan canggung tersebut.

"Oh iya Dobe tidak lama lagi waktunya akan tiba juga,mau belanja keperluan si bayi mungil itu?"

"Oh iya. Tadinya juga aku ingin mengatakan itu pada mu,kapan kau bisa?"

"Besok aku bisa."

"Baiklah,kita pergi besok. Kau senang? Ayah mu ikut menemani kita besok,untuk membeli perlengkapan mu." Ucap Naruto sambil mengusap perut nya yang besar.

Sasuke tidak tahan, lagi-lagi ia meletakkan laptop nya dan lebih memilih berlutut di hadapan Naruto. Meletakkan kepala nya di perut pasangannya,dan merasakan pergerakan kecil dari bayi nya.

Ia tidak sabar ingin bertemu dengan anaknya,ia ingin menggendong putra nya. Ya dari hasil USG ia tahu kalau anak di kandungan Naruto berjenis kelamin laki-laki,Sasuke tidak kecewa walau kenyataannya ia ingin anak perempuan sebagai sulung nya.

"Besar nanti jadilah kuat agar bisa melindungi ibu mu,jika suatu saat ayah sudah tidak ada."

"Heh... Mulut mu! Selalu bicara sembarangan!"

"Heheheh... Aku hanya memikirkan segala kemungkinan. Walau aku ingin anak perempuan,tapi aku bersyukur sulung ku laki-laki. Ia bisa melindungi mu nanti jika suatu saat aku lemah dan tidak bisa apa-apa."

"Sasuke jangan bicara begitu."

"Maaf.."

Sasuke mengecup perut Naruto dan masih setia dengan posisi nya,mengajak anaknya berbicara seolah mereka sedang berbincang secara berhadapan. Nyatanya anak itu masih ada di dalam perut. 🗿

***

Naruto asik memilih kaos kaki,baju,dan celana bayi. Baju kodok kalau bisa ia cari juga. Ia suka bayi mungil dengan tubuh montok di pakaikan pakaian unik begitu, memikirkan nya membuat Naruto tertawa sendiri.

Rose Blood. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang