Mata Naruto terbuka perlahan dan melihat sekitar,ada banyak pepohonan rindang di sepanjang jalan yang mereka lewati. Anginnya juga terasa sejuk,ia menoleh ke samping dan melihat Sasuke yang sedang menyetir sambil menelepon lewat headset bluetooth.
"Ungh... Sasuke."
"Iya. Maaf aku akan menelepon lagi nanti."
Sasuke menarik sambungan telepon dan melepaskan headset di telinga nya,ia menoleh ke arah Naruto dan tersenyum lalu kembali melihat ke jalanan.
"Tidur mu nyenyak? Apa aku membangunkan mu?"
"Eh...tidak. Kita di mana?"
"Kau bilang ingin menemui orang tua mu."
"Eh..?"
Mata Naruto berkedip beberapa kali,jadi yang seminggu lalu Sasuke bilang janji akan mempertemukan dia dengan orang tua nya itu benar?
"Umh...sshhh..."
"Kenapa? Ada yang salah dengan perut mu? Mana yang sakit?"
Naruto melirik Sasuke yang panik,pria itu suka panik ketika ia mengeluh sedikit mengenai kandungannya. Bibir Naruto menyunggingkan senyum ketika Sasuke dengan sadar melepas sebelah tangannya dari kemudi dan mengusap perut nya.
"Jangan nakal ya,jangan suka menyakiti ibu mu. Ayah saja sudah tobat,tidak mau kasar lagi jangan kau juga."
"Ahahahaha..."
Naruto tertawa sekarang,tidak menyangka kata-kata itu bisa keluar dari mulut seorang pria kejam berkedok mafia yang di takuti.
Sepanjang jalan Naruto tanya ini itu dan Sasuke hanya jawab kali mereka baru memasuki pedalaman Kyoto, menjelaskan kalau kedua orang tua Naruto ia pekerjakan di sebuah peternakan ayam dan di sawah kepemilikan Uchiha.
Sebenarnya Naruto agak tersinggung mengingat dulu ayahnya adalah seorang boss besar bertangan dingin,sekarang justru mereka di pekerjakan oleh suami nya. Tapi...kalau Naruto pikir masih lebih syukur begitu daripada nyawa mereka dalam bahaya?
"Kita sampai."
Sebelum Naruto membuka pintu,pintu mobil duluan terbuka dengan sambutan senyum hangat dari yang bersangkutan. Naruto terkekeh kemudian menerima uluran tangan Sasuke,ia keluar dari mobil dan melihat betapa rindang dan sejuk area mereka sekarang berpijak.
"Ini..."
"Di sini rumah mereka,kalau tempat kerja nya tersendiri. Kita masuk."
Naruto melihat rumah di depan nya dengan seksama,jauh dari kata kumuh seperti pertama sekali ia pulang dari Inggris. Ini sangat layak dan lumayan mewah.
"Ayo masuk.""Ah tunggu..."
"Ya?"
"Sebelum kita ke sini,apa kau memberi kabar pada mereka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Blood.
FanfictionHidup itu...Hanya sebentar. Dan sudah pasti,tidak ada guna nya... Dan... Nilainya. karena hidup itu,murah.