013

17.1K 1.3K 4
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

Lelaki berparas manis, lelaki yang sangat amat dicintai oleh Johnny itu sedang menyajikan beberapa makanan untuk sarapan pagi ini.

Ten berserta Hendery juga Johnny sudah berada diruang makan itu, terkecuali si bungsu kesayangan nya.

“Bi, tolong panggilkan Haechan.” suruh Johnny kepada Bibi Nam yang baru saja menyajikan makanan yang belum tersaji.

Yang disuruh hanya mengangguk dan menundukkan menandakan hormat juga sopan nya, lalu melangkah untuk melakukan apa yang disuruh pemilik rumah itu.

Tapi, baru saja dirinya melangkah, Haechan sudah berada disana dengan penampilan yang biasa ia tampilkan.

Bibi Nam hanya tersenyum dan kembali kedapur untuk melakukan kegiatan nya lagi membiarkan keluarga lengkap itu berkumpul untuk sarapan.

Ten tersenyum kala melihat bungsu yang sudah berada disampingnya, tangan nya melambai dan mengode Haechan untuk duduk disampingnya.

Haechan tak merespon, dirinya hanya melakukan suruhan sang ibu.

“Sayang, sarapan dulu yuk.” ucap Ten sebari memberikan segelas susu juga satu roti bakar dengan selai sebagai isiannya.

“terimakasih.” sahut Haechan sambil memakan makanan nya tanpa peduli Johnny dan Hendery yang menatapnya sedikit aneh.

“Haechan” panggil Johnny saat melihat Haechan yang ingin melanjutkan makan nya

Haechan menoleh menunggu sang ayah melanjutkan ucapanya.

“kamu ga capek kaya gitu?” tanya Johnny pelan juga lembut, dirinya tak malu, hanya saja yang ia pikirkan adalah sang anak yang diperlakukan tak baik disekolah karna penampilan itu.

“aku capek sama penyebab nya doang kok, bukan sama mengatasi nya.” ujar Haechan dan mengalihkan pandangannya ke roti yang sisa sedikit miliknya.

Johnny terdiam, dirinya menatap Ten yang menatapnya juga dengan tatapan sendu, dirinya semakin bungkam kala melihat gelengan dari Ten yang amat pelan.

'biarkan saja, demi anak kita dan traumanya.'

Seakan itu yang disampaikan oleh Ten kepada Johnny.

Johnny semakin menyesal, terlebih lagi mengingat dirinya yang mendukung hubungan Jihoon dan Haechan dulunya.

***

“lo mau makan apa Chan?” tanya lelaki berkulit pucat itu, Mark.

Ya, Mark mengajak Haechan ke kantin bersama dengan teman-teman nya.

Yang lain mengangguki ajakan Mark ke Haechan, ya.. sekalian bersilaturahmi kan?

Semenjak kejadian perdebatan Haechan dengan para wanita itu, mereka awalnya berinisiatif untuk meminta maaf, terlebih lagi saat mereka mendapatkan hukuman dari guru bk mungkin ada salah satu murid yang membocorkan hal itu ke guru? mungkin saja Shuhua, ditebak-tebak saja.

mungkin sebagian dari mereka menerima Haechan, tentunya Mark, Hendery, Minho dan Guanlin.

Sisanya? tidak. Mereka memilih diam, jika hal itu baik kenapa tidak, kan?

lanjut.

Haechan hanya menggeleng saat ditanya seperti itu, membuat Mark menghela nafasnya.

“nanti lo kelaparan.” kini yang menyahut Lucas

“udah biasa.” jawab Haechan seadanya sambil membaca buku yang ia bawa dari kelas nya.

“Makan, Haechan.” Hendery yang sedari tadi diam kini bersuara.

Haechan merinding kala suara berat itu bersuara, ia semakin merinding dan gelagapan saat netra binar matanya bertemu dengan mata elang milik Hendery

Mark tak tau, kenapa dirinya reflex memegang tangan Haechan. Namun tak ada yang tahu akan hal itu, karna terhalang meja, dan genggaman itu dibawah meja.

Mark mengelus genggaman itu membuat Haechan melirik dirinya sejenak lalu mengangguk.

“oke, pesan apa yang kamu mau.” ujar Hendery sambil melanjutkan kegiatan nya, yaitu bermain ponsel milik nya.

Haechan mengangguk, sedangkan teman-teman yang lain terdiam mematung mendengar perubahan sifat dari Hendery ke Haechan semudah itu.

“kok kamu sih, Yeon?” bisik Hyunjin kepada Juyeon yang memang berada disamping nya.

“gue juga ga tau, tolol.” balas Juyeon dengan pelan.

Minho yang melihat perdebatan kedua orang itu hanya menggeleng lelah tanpa melerai ataupun memisahkan kedua lelaki itu.

Minho memilih memakan makanan nya sesekali menonton video lucu dari Lucas.

“ada info?” tanya Mark tiba-tiba sambil menatap kawan nya satu persatu

Hyunjin membuat ekspresi wajahnya seolah berpikir, lalu dirinya menjentikkan jarinya “hari ini turun, anak sebelah ngajak gue kemarin malam.”

“gue sih terserah lo pada mau apa kaga, buat seneng-seneng doang.” lanjut Hyunjin sebari menaikan satu kakinya ke salah satu kursi.

“gue ngikut dah.” sahut Guanlin

Hendery memandang Mark seolah meminta penjelasan darinya. Mark yang ditatap hanya mengindikkan bahunya

“lo ketua, terserah lo mau terima apa kaga.” ujar Hendery

Mark berpikir sejenak lalu mengangguk dan bersandar dikursinya “terima aja, kalau nolak entar dikira cupu. Lo kaya ga tau mereka kaya gimana.” ujar Mark lalu menatap kawan nya yang mengangguk seolah setuju apa yang diucapkan Mark.

“kaya cewek aja main cupu-cupu.” sahut Lucas diiringi suara tawa dari meja tersebut

berakhirlah dengan bel yang berbunyi nyaring membuat tawaan itu terhenti.

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang