010

18K 1.4K 38
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

“maafin aku..” lirih wanita itu kala sudah memberanikan diri untuk memecahkan keheningan.

“aku mabuk waktu itu.”

Haechan menggeleng “kamu masih sadar waktu itu. Saat mereka datang kamu langsung sigap, ga kaya orang mabuk yang linglung dulu. Aku tau dari orang-orang itu.” ujar Haechan sambil mengalihkan pandangannya ketika Shuhua sudah siap meneteskan air mata.

Shuhua terdiam, ucapan Haechan tak sepenuhnya benar. Waktu itu ia memang mabuk, tapi saat melakukan hal tak senonoh itu ia sadar namun tak menolak.

“aku ga tau, kalau Jihoon suka sama kamu.” ujar Haechan lagi membuat Shuhua langsung menjatuhkan air matanya.

Shuhua hanya diam, ia tak tahu bahwa Haechan mengetahui hal itu. Tentang Jihoon yang menyukai dirinya waktu itu.

Juga, alasan Jihoon melakukan hal tak senonoh itu karna mencintai dirinya dan ingin memberikan Haechan pelajaran untuk tak terus menerus mengganggu Jihoon atau bahkan menyukai Jihoon.

Saat mengetahui perasaan itu pun, Shuhua langsung menerima Jihoon membuat hal itu menjadi salah satu dari beberapa ia pindah sekolah.

“m-maaf..” Shuhua sungguh tak tahu melakukan hal apa lagi selain maaf.

“aku suka kamu waktu itu Chan, aku nerima Jihoon cuma karna dia ngambil kesucian aku.” jelas Shuhua sambil berusaha menggenggam tangan Haechan.

Haechan menjauhkan tangan nya saat Shuhua sudah berhasil menggenggam tangan nya.

“aku cuma anggap kamu sebagai Noona, bukan teman atau sahabat. Kalau pun hubungan kita teman atau sahabat, sudah wajar kamu menyukai teman sendiri.

Tapi, karna kita saling menganggap adik atau kakak, hal itu ga wajar bagi hubungan kita.” ucap Haechan memundurkan dirinya ketika Shuhua mengambil jarak membuat mereka berdekatan.

“Haechan, aku mau kaya dulu. Apapun yang kamu mau bakal aku kasih, termasuk putusin Jihoon. Atau perlu aku kasih tu--” Ucapan Shuhua terpotong akibat Haechan menatapnya tajam

“jangan sekali pun kamu memberikan hal jijik gitu.” kata Haechan lalu berdiri dan membenarkan baju nya.

“aku pamit, sudah jam 11 malam. Bukan hal bagus cowok dan cewek berduaan dalam rumah.” Haechan tak perduli panggilan dari Shuhua atau pun teriakan untuk dirinya tak pergi. Ia benar-benar muak dengan hal itu.

“gue ga bakal lepasin lo kali ini, Chan.”

***

“kenapa pulang?” ucap lelaki berbadan besar itu kepada Haechan yang baru memasuki rumah.

Haechan tak menjawab, dirinya diam didepan pintu yang baru ingin dia tutup.

“masih ingat rumah? ga liat udah jam berapa?” lanjut lelaki itu, Johnny.

“bisu kamu sekarang?” ucapan Johnny sudah kemana-mana, membuat Ten yang berada disampingnya menyenggol lengan sang suami

“jangan terlalu dimanjain anak kamu itu, seharusnya dia tau waktu. Udah jam 12 lewat begini, mau jadi apa kamu?” ujar Johnny menambah tinggi suaranya

Haechan hanya diam menatap arah lain.

“mau jadi pelacur kamu? sama kaya shuhua itu?” lagi-lagi Johnny membuat Haechan terdiam, tapi kali ini Haechan menatap sang ayah.

“aku capek, aku ada masalah. Biarin aku tidur malam ini aja.” baru saja Haechan melangkah ingin menaiki Tangga, Johnny sudah bersuara

“anak ga tau diuntung, kalau memang mau menjadi pelacur pergi saja dari rumah!” bentak Johnny yang berhasil menghentikan langkah Haechan

“john!” Ten bersuara kali ini dengan suara yang tak kalah tinggi

“kamu ke kamar!” Ten terdiam kala suami nya bersuara nyaring dihadapan nya, ia segera pergi meninggalkan 2 orang itu dengan perasaan hancur.

“kamu, tidur dibalkon. Sebagai hukuman.” ucap Johnny dan segera pergi meninggalkan Haechan yang masih terdiam

Haechan ingin menyahut, tapi bukan kah itu tak sopan?

Haechan menghela nafasnya kasar dan pergi ke kamar membersihkan diri, juga mengambil batal dan selimut untuk dirinya tidur dikursi balkon.

***

“hai?”

Haechan hanya diam kala panggilan yang tadi berdering telah ia jawab.

“gue Lucas, maaf ya telfon tengah malem gini. Habisnya gue kira lo ga tidur karna akun lo online.”

“iya, emang belum tidur.” jawab Haechan seadanya

“lo lagi ap–”

“Cielah Lucas dah dapet yang baru ae!” Haechan terdiam kala mendengar suara itu, itu Juyeon.

“dah move on Jungwoo, cas?” Kali ini suara Minho

“lah, dah dapat pengganti aja lo. Siapa?” itu kakak nya, Hendery.

dongsook, baru kenalan.”

“aku matiin dulu ya. ngantuk.” Haechan langsung mematikan panggilan itu tanpa menunggu jawaban dari Lucas.

Haechan membenarkan duduk nya dan mulai memejamkan matanya tanpa perduli ponselnya yang berbunyi menandakan notif dari Lucas.

sementara itu, Lucas dengan mengomel kepada teman nya karna telah merusak acara 'sleepcall' dirinya dengan Haechan.

“yeee, gitu doang ngambek.” sindir Juyeon sambil menyenggol lengan Lucas.

Lucas yang disenggol pun hanya menatap datar kawan nya itu.

Disana hanya terdapat Mark, Juyeon, Hendery, Hyunjin, Minho dan Guanlin.

“siapa namanya tadi?” tanya Hendery

“Dongsook.” ujar Lucas dingin lalu membuka game diponsel miliknya.

Hendery terdiam, dirinya merasa tak asing dengan nama itu.

“kaya pernah kenal.”

“yaelah hen, nama yang kaya gitu ga cuma 1!” ujar Hyunjin sambil memukul bagian kepala Hendery

“Pake hyung, hyunjin!”

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang