017

17.6K 1.4K 16
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

Mata bulat itu mengerjap perlahan menyesuaikan cahaya dari dalam mobil itu.

Segera dirinya mendongak menatap wajah si tampan tanpa halangan. Bibirnya tertarik menyungging senyum manis, jari nya terangkat mengelus pipi, hidung dan dagu.

Segera dirinya jauhkan dari wajah itu dan kembali bersandar pada dada Mark menghadap tempat duduk disamping pengemudi.

Tangan nya terjulur mengambil susu yang tersimpan di tempat seperti laci yang ada dimobil itu. Segera dirinya buka dan meminum susu tersebut dengan pelan.

Tanpa sadar Mark sudah terbangun dan tersenyum menatap gerak-gerik si manis.

"ga tidur lagi?" ujar Mark membuka suara membuat Haechan terkejut dan segera menegakkan dirinya.

"tegang amat." kekehan dari Mark terdengar menatap wajah Haechan yang terlihat kesal

"udah ga ngantuk, masih jam 12 siang." jawab Haechan membenarkan duduknya ketika Mark kembali memeluk nya.

Mark mengambil ponselnya dan melihat jam dari benda pipih itu, lalu kembali ia letakkan.

"kemana? aku pindah dulu." tanya Haechan menatap Mark yang menyalakan mobil, baru saja dirinya ingin pindah kesamping, Mark sudah menahan nya untuk kembali duduk.

"disini aja, kita cari makan drive thru." Haechan hanya diam pasrah, kembali meminum susu nya menyandarkan kepalanya pada dada Mark.

Tangan Mark sesekali mengelus punggung, pundak dan kepala Haechan.

perjalanan sedikit lama karna pantai memang berada paling ujung dan jauh jaraknya.

"yah baterai nya habis" lirih Haechan saat membuka ponselnya, dirinya bosan ingin bermain game atau menonton sesuatu

Mark mendengar lirihan itu pun mengambil ponsel nya dan memberikan Haechan dengan tangan kanan yang mengendarai setir.

"pake hp gue aja, terserah mau ngapain." mendengar itu Haechan langsung mengangguk cepat dan mulai menonton beberapa video. Mark yang melihat itu pun hanya tersenyum dan memasangkan kabel charger ke ponsel milik Haechan sebelum melanjutkan perjalanan nya.

***

Mark fokus mengendarai mobilnya hingga akhirnya dirinya berhasil menjalankan mobil itu sampai di tempat makan drive thru. Sedikit ramai tapi tak apa.

Dirinya melirik Haechan yang ternyata kembali tidur dengan wadah susu yang masih digenggam dan ponsel yang berada di perutnya.

Mark tersenyum lagi dan lagi, selama bersama Haechan dirinya selalu tersenyum. Entah kenapa Haechan sangat indah.

Dirinya mengambil ponsel dan susu itu. Lalu membenarkan posisi Haechan untuk lebih menempel ke tubuhnya, saat sudah dibenarkan pun segera dirinya peluk sambil menatap mobil-mobil yang lumayan ramai di tempat itu.

Belum pacaran saja dirinya sudah sebucin ini, apa lagi jika dirinya berpacaran.

Sesekali Mark menepuk-nepuk punggung dan pinggang ramping Haechan membiarkan si manis tertidur dengan nyaman di dekap nya.

Dirinya sudah memesan beberapa makanan hingga makanan itu berada ditangan nya.

Ia taruh makanan di tempat Haechan duduk, tepatnya disamping kursi pengemudi yang kosong. Haechan tentu masih duduk dipangkuan nya.

Dirinya mengendarai mobil ke basecamp miliknya dengan kawanan nya itu.

Saat sudah berada disana pun tentu tak ada siapapun, disana sepi karna biasanya malam atau sore akan ramai. Terlebih lagi hari ini hari sibuk seluruh umat.

"Haechan" Mark menggerakkan tubuh Haechan agar lelaki manis itu bangun

"eughh.. kak Mark.." lirihan dari Haechan terdengar membuat senyuman muncul di wajah Mark

"bangun, kita makan dulu." ujar Mark membenarkan duduk Haechan hingga bersandar di setir mobil.

Jujur saja Haechan masih mengantuk, jadi dia sedikit memejam mejamkan mata.

"masih ngantuk ya?" tanya Mark sambil mengelus kepala Haechan lembut, yang ditanya hanya mengangguk sebari mengusak matanya.

"jangan, nanti perih." Mark menahan tangan Haechan yang mengusak matanya sedikit kasar. Tangan nya beralih mengambil burger dan membuka nya, lalu ia suapi Haechan yang memejamkan matanya sambil mengunyah.

Jika boleh jujur, Mark suka Haechan manja, Mark suka keadaan seperti ini. Mark suka jika mereka berdua bucin seperti ini, sangat nyaman.

Mark suka Haechan. Iya, suka. Ga suka banget, tapi Mark tau kalau perasaan dia lagi nyaman sama Haechan yang selalu dekat dia. Untuk memastikan butuh waktu ya kawan!

"udah, kenyang..~" ujar Haechan sambil meminum minuman nya saat Mark kembali menyuapi nya

Mark hanya mengangguk dan melanjutkan acara makan-makan nya.

Haechan membereskan semua nya yang berada dikursinya, baru saja dirinya ingin berdiri membungkuk berpindah ke samping, Mark menariknya.

"disini aja, udah nyaman" ujar Mark lalu melanjutkan makanan nya.

Haechan berdecak "bosen.." lirih Haechan membuat Mark tertawa sebentar, lalu memberikan ponselnya

"nonton kartun gih." Mark lagi-lagi tertawa kala melihat wajah garang Haechan yang nampaknya tak seram namun menggemaskan

"dikira aku anak kecil apa ya, kak." Dengan sebal Haechan mengambil ponsel milik Mark dan memainkan beberapa game yang sebelumnya ia install.

Mark telah menyelesaikan acara makan nya, sampah-sampah juga sudah terkumpul bersih di plastik. Tinggal buang, dan sudah selesai.

Mark bersandar menatap Haechan yang duduk dipangkuan nya dengan tegap tak perduli dirinya yang menatap lelaki manis itu.

"kak Mark cape ya? aku pindah ya" Haechan menepuk-nepuk paha Mark yang tadi ia duduki

Mark menggeleng "gue suka posisi gini, kaya gini aja." Haechan menghela nafas panjang dan mengangguk mengiyakan permintaan Mark.

"kak.."

"hm?"

"nama kakak itu siapa sih?" tanya Haechan sambil meletakkan ponsel Mark dikursi sebelah.

Mark menarik Haechan untuk ia peluk "Mark Jung atau Minhyung. Kenapa?"

Haechan menggeleng di ceruk leher Mark "Ka Malk~~~"

Mark tak kuat menahan senyum langsung memeluk Haechan semakin erat membuat sang empu meringis.

Tapi sampai disitu, detingan ponsel milik Haechan berbunyi.

"loh" Haechan menatap ponselnya yang sudah nyala, bahkan baterai nya sudah terisi setengah

Segera ia mengambil ponsel dan membuka-buka benda pipih itu.

Tubuh Haechan menegang, Mark dapat merasakan itu segera bertanya. "kenapa?"

Haechan hanya diam, tapi dirinya menampilkan sesuatu di ponselnya tanpa sadar bahwa emosi Mark naik pitam.

"sialan."

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang