016

17.7K 1.5K 35
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

“wahhh!!” pekik pekikan si manis terdengar kala dirinya berada dipantai dengan angin-angin kencang yang menerpanya.

Mark tersenyum membiarkan Haechan berlari kecil menuju bibir pantai itu, membiarkan angin menerpa nya membuat rambut dan jaketnya sedikit bergerak-gerak mengikuti arah terpaan angin.

“indah.” gumam Mark sambil menatap gerak gerik Haechan yang bersenang-senang. Hati Mark berdegup kencang seolah pertama kali melihat hal indah itu.

“Haechan paling indah, semoga langit ga cemburu.” gumam nya lagi

“mark! sini!” teriak Haechan kepada Mark yang jaraknya lumayan jauh darinya, Haechan kini sedang bermain air dan memutik-mutik kerang juga menggambar beberapa bentuk abstrak dan bentuk hati.

Mark yang sudah berada disamping Haechan, mengikuti jejak si manis, entah itu berputar, berlari, bahkan berkeliling dan melompat tetap Mark ikuti membiarkan Haechan puas bermain.

Mata Mark tertuju kepada kaki Haechan yang tak terhalang apapun karna celana Haechan di singkap se lutut nya, eum..

Apakah kulit Haechan belang? kakinya terlihat putih, eksotis tak ada bekas luka atau noda sedikitpun. Berbeda dengan wajah, leher juga lengan, ah tidak. Pergelangan hingga jari-jari Haechan memutih tak seperti biasanya. Bahkan belang lengan dan pangkal pergelangan tangan itu terlihat berbeda sekali, sebelumnya dirinya memperhatikan betul bahwa pergelangan Haechan tak seperti itu

Membiarkan Haechan bermain, Mark berpikir.

Itu bukan warna kulit sesungguhnya.

Dengan segera Mark mendekati Haechan dan memegang tangan Haechan membuat sang empu menoleh.

“kenapa?” tanya Haechan kala melihat pergerakan tangan Mark ke wajahnya.

Tangan Mark terhenti menangkup tengkuk Haechan, segera dirinya melepaskan kacamata itu

“ka Mark..?” Haechan menjadi gugup, seolah dirinya ketahuan melakukan hal tak senonoh.

Mark memejamkan matanya kala jempol nya berhasil mengelus pipi tembam itu. Terlihat di jari jempol nya ada noda coklat ke hitaman, sedangkan di wajah Haechan memutih tepat di elusan jemarinya.

Mark segera menarik Haechan ke tepi pantai, tak peduli dengan pekikan dan pertanyaan dari si manis, sekarang yang harus ia lakukan adalah tentang Haechan, kebenaran nya.

BYURR!

“ka Mark!”

teriakan dari bibir Haechan terdengar nyaring.

Mark mendorongnya hingga terjatuh ke tepi perairan itu. Mark bahkan tak berniat membantu Haechan, dirinya mendekati Haechan hingga keduanya sekarang berhadapan.

Haechan tentu gugup, cream yang ia pakai itu luntur jika kena air.

dirinya semakin gugup ketika melihat jari jemari Mark menggapai wajahnya.

“jadi...”

ketahuan sudah.

***

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang