024

15.4K 1.2K 10
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

“Mark, bangun.”

Mark bergerak tak nyaman kala tidurnya terganggu.

“Mark, bangun cok. Udah mau mulai nih.” Ini Hyunjin, ia disuruh membangun kan kedua lelaki yang sedang tertidur ini.

Karna sebentar lagi mereka akan mengadakan acara 'barbeque', Hendery menyuruh Hyunjin untuk membangun kan dua orang itu sebab dirinya sudah menyelesaikan tugas nya.

“heem.” Mark berdehem, Hyunjin yang melihat itu hanya mengindikkan bahunya dan keluar dari kamar itu.

Mark menoleh kebawah menatap Haechan yang sedang tertidur pulas dilengan nya. Bibirnya menyunggingkan senyum melihat Haechan yang mengerutkan keningnya saat ia mencium bibir hati itu.

“Haechan, bangun yuk.” Mark goyang-goyangkan Haechan pelan, lalu melirik jam digital, mereka sudah tertidur 2 jam.

“eughhh, bentar..” Bukan nya membuka mata, Haechan malah kembali menutup matanya dan semakin mengeratkan pelukannya.

Mark yang melihat itupun segera melepaskan pelukan nya membuat si manis mengerang kesal, namun tak lama terdengar pekikan Haechan saat dirinya menggendong Haechan untuk kekamar mandi.

Tidak melakukan hal apapun, Mark hanya berdiam mencuci wajahnya dengan Haechan, setelah itu ia gendong kembali Haechan dan membawanya keluar, di taman belakang yang sudah terdapat kawanan nya disana.

“nah, dateng juga. Adek gue ga lo bobol kan?” tanya Hendery jaga-jaga.

Mark menggeleng lalu duduk disamping Hendery yang kursinya memang kosong “ga  sejahat itu kali gue.” ujarnya sambil membenarkan duduk Haechan yang berada dipangkuan nya.

“Haechan jarang makan, ya?” tanya Mark pelan kepada Hendery.

Hendery menoleh “engga sih, anak nya pemakan juga. Kenapa?”

Mark terdiam sejenak “ringan, lengan nya juga kurusan.”

Hendery angguk-angguk “dia makan kok, tapi sekarang udah jarang minum vitamin. Mungkin gara-gara jarang minum vitamin?” sahut Hendery sambil memasak daging-daging itu diikuti oleh kawanan nya.

“nanti gue suruh minum vitamin lagi, mau ga ya?”

“mau mau aja kali, gue liat si Haechan juga nurut sama lo, Mark.” jawab Hendery yang tak dibalas Mark.

Dirinya fokus kepada si manis yang kembali tertidur pulas dibahunya, tak lupa kedua tangan meremat kaos Mark.

“Haechan lucu banget!!” pekik Jaemin disamping Jeno

ngomong-ngomong, Jaemin dan Renjun sudah mengetahui semuanya. Keduanya sudah diceritakan oleh Hendery dan kawanan lain nya. Tentu nya mereka terkejut, namun juga senang karna diperbolehkan berteman dengan Haechan oleh Hendery.

“lucu banget kalau lagi tidur.” Mark tersenyum mendengar penuturan dari Renjun.

“emang lucu, kaya bayi.” jawab Mark sambil mengelus-elus pipi gembul itu dengan punggung telunjuk nya

Mark kini membiarkan si manis tertidur dipangkuan nya, tangan kanan nya beralih bergerak-gerak memasak daging, sosis dan beberapa makanan lain. Tak lupa ia memakan nya bersama temannya itu.

“bangunin aja Mark, kata mae anak nya belum makan siang.”

Mark mengangguk mengerti, segera ia gerakkan Haechan agar terbangun “bangun, sayang.”

Haechan merasa terganggu saat merasakan sesuatu sedang mencubit-cubit pipi nya juga meniup-tiup matanya.

“uhh, kakak..” Haechan menegakkan tubuhnya lalu mengusak matanya sedikit kasar.

Mark melihat itu sontak menahan kedua tangan itu “nanti sakit, minum dulu nih.” Mark memberikan satu gelas air bening yang memang sudah disiapkan disana.

Haechan meminumnya dengan pelan, kedua tangan masih setia meremat kaos Mark.

“makan dulu, ya?”

Haechan hanya diam, dirinya menoleh kebelakang nya yang terdapat meja bundar dengan setiap sisinya terdapat kawanan Hendery.

Disana ada daging-daging an untuk barbeque, ada jajanan korea dan minuman soda.

Haechan kembali menoleh dan mengubah duduknya menjadi menghadap meja dan membelakangi Mark.

Mark memeluk Haechan dengan tangan kirinya, lalu kembali bersuara “mau yang mana?”

Haechan menunjukkan salah satu sate gurita yang sudah dimasak dengan bumbu pedas khas nya.

Mark mengangguk lalu mengambil satu sate gurita itu lalu memberikan nya kepada Haechan.

“habisin ya..”

Haechan hanya mengangguk fokus kepada gurita itu.

Haechan memakan satu gigitan gurita itu lalu mendongak menatap satu persatu orang yang ada disana.

Hendery, Juyeon, Lucas, Minho, Eric, Guanlin, Renjun, Jeno dan Jaemin.

Haechan angguk-angguk sudah mengingat siapa saja yang berada disana, namun tak lama ia langsung mendelik kaget, segera ia menoleh menatap Jaemin.

“jangan melotot gitu” ujar Hendery sambil mengusap wajah Haechan dari atas kebawah.

“ck! Jaemin!” panggil Haechan dengan wajah garang nya.

Jaemin menoleh yang tadinya menatap makanan langsung ke Haechan yang sepertinya terlihat marah kepadanya

“iya Echan?”

“kamu ngapain spam aku?!”

Jaemin terdiam sejenak, lalu tertawa “hehe, maaf ya echan! itu adek nya nana yang ngirim stiker sebanyak itu, nana waktu itu tidur.” jelasnya panjang

“maaf ya..”

Haechan sempat menoleh kearah Mark, si Tampan mengangguk kala memahami apa ujar Haechan.

“yaudah aku maafin”

“makasih Echan!!”

“ya Tuhan, gemas nya!”

Pekikan dari Renjun terdengar melihat kedua lelaki manis itu berinteraksi.

“kamu juga gemes.” kini Guanlin bersuara.

“halah halah halah, yang pacaran out aja.” Lucas bersuara menatap ketiga pasangan itu.

“jomblo diem aja.”

“sialan.”

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang