bonchap - marah

13.7K 1K 41
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

“Melk..”

“Kakaa”

“Sayanggg”

“Melk sayang”

“Malk!!.”

“tau ah.”

Kini posisinya Haechan sedang merebahkan kepalanya dipaha Mark yang duduk disofa rumah Jung.

“Malk..” Haechan menduselkan wajahnya diperut Mark, dengan tangan nya yang melingkar di pinggang si tampan

Mark hanya diam menatap pergerakan dari si manis.

Mark sengaja mendiami Haechan. Sangat kesal jika di ingat, mengingat Haechan dan dirinya sudah membuat janji untuk menghabiskan waktu bersama satu hari kemarin. Namun pria manis itu melupakan nya dan memilih pergi bermain bersama Jaemin dan Renjun. Ditambah luka lecet dilutut Haechan membuatnya tambah geram

“Malk, aku lupa..”

“iya, saking asik nya main sampe lupa dan luka kaya gitu.”

Haechan menggelengkan kepalanya, bibirnya sudah melengkung kebawah. Ia tenggelamkan wajahnya diperut Mark, sesekali ia menduselkan hidungnya di sela-sela garis six pack milik Mark yang tertutup kaos.

“maaf..”

“putus aja ayo.”

Haechan menggeleng cepat, tangan nya meremas kaos belakang Mark yang ia peluk. Matanya langsung mengeluarkan air mata, tak tahu saja bahwa dirinya di bodohi oleh Mark. Tidak mungkin Mark mengakhiri hubungan nya dengan pria manis ini.

“maaf maaf maaf, melk maaf.. echan salah.. hiks, maaf..”

Mark diam menahan tawa dan senyumnya

“loh napa cil?”

Mark menoleh kebelakang, terdapat Jeno disana. Segera ia menggeleng, namun belum sempat dirinya berbicara Haechan mengagetkan dirinya dengan duduk secara tiba-tiba.

“hiks.. nono!” tangisan Haechan pecah, kedua tangan nya memegang sandaran sofa.

“kenapa cil??” Jeno mendekati Haechan dan mengelus rambut si manis, keduanya terhalang sandaran sofa. Tak lupa Mark yang menatapnya datar kini

“Malk, hiks.. Ngajak putus!” Tangan Haechan meremat-remat sofa tersebut.

Bahkan suara tangisan Haechan terdengar dari dapur yang terdapat Taeyong disana, tentu Taeyong terkejut dan segera keruang tamu.

“echan sayang, kenapa hm?” Taeyong mendekat dan menenangkan si manis

“diputusin Mark, mom.”

Taeyong mendengar itu segera menatap Mark tajam, berani sekali mengakhiri hubungan dengan calon menantu kesayangan nya.

Baru saja Taeyong membuka mulutnya, Mark lebih dulu mengedipkan matanya. Jeno dan Taeyong yang melihat itu pun paham apa yang terjadi.

“oh gitu ya.. yaudah gapapa, echan jangan nangis ya?”

Haechan menggeleng, jawaban dari Taeyong membuat nya semakin sakit hati. “Gak mau putus, hiks.. gak mau udahan!”

Jeno menahan tawanya, gemas sekaligus lucu melihat wajah Haechan yang sudah memerah.

Taeyong sama gemas nya dengan Jeno, tangan nya menyatu seolah berdoa, tak lupa bibir bawahnya yang sedari tadi ia gigit. Ya Tuhan, dirinya baru tahu bahwa ada yang lebih menggemaskan dari nya, kkk~

“tenangin anak nya, mommy mau buat cemilan dulu.” Melihat Taeyong yang pergi dari sana pun Haechan semakin gemetar, ia tak ingin berpisah dengan Mark.

“Malk..echan janji, hiks.. engga nakal lagi!” Haechan memberikan kelingking nya kepada Mark, seolah memberi tautan jemari kelingking Mark untuk berjanji.

Mark menggeleng.

Melihat Mark menggeleng segera ia menatap Jeno dengan air mata yang terus keluar.

Jeno yang ditatap pun terkekeh, lucu sekali pacar Hyung nya ini.

“Nono, Echan nakal ya, hiks..”

Jeno mengangguk, walau ia tak tahu apa yang diperbuat oleh Haechan

Mark tersenyum, ia tarik si manis dan memberikan kode kepada Jeno untuk meninggalkan mereka.

Merasa Jeno sudah pergi dari sana pun, ia mengelus kepala Haechan yang berada di pangkuan nya.

“iya, engga. Malk cuma bercanda”

Isakan Haechan masih terdengar, ia tatap wajah Mark seolah meminta jawaban yang jelas

“kita gak putus, Malk cuma bercanda. Malk pengen bikin echan jera.”

Mark kecup bibir hati milik Haechan, ia elus punggung belakang si manis agar tenang. “lain kali jangan gitu lagi ya sayang?”

Haechan mengangguk “maaf ya Melk.. echan janji gak gitu lagi kok..”

Mark mengangguk, lucu sekali kekasihnya ini.

Mana sanggup dirinya untuk mengakhiri hubungan dengan Haechan, sehari tak bertemu saja sudah seperti orang kekurangan makanan.

Bener kok, Haechan kan makanan sehari-hari Mark. Hehe.

“anak nakal.” ujar Mark sebari menduselkan wajah nya diceruk leher Haechan, membuat sang empu langsung tertawa kegelian.

Lucunya ya Tuhan.






















apa perlu kita bikin bonchap nikahan terus malper? 😔

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang