020

17.6K 1.3K 25
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

“ka Mark..”

Kini, sudah menjelang pagi setelah malam tadi mereka saling berpelukan hingga tertidur.

Haechan menatap Mark yang sedang tertidur pulas dipelukan nya dengan berhadapan didepan dadanya.

Sedikit menunduk untuk melihat wajah tenang lelaki tampan itu, si manis mengelus pipi tirus itu dan menepuk nya pelan

“bangun, sekolah kak.” ujar nya kepada Mark yang mulai mengerjapkan matanya.

Mark mengendus-endus tubuh Haechan, dan mengeratkan pelukannya. lalu mendongak menatap wajah Haechan

“bolos aja. Nanti minta tolong absen sama si jeno.”

Mark menutup kembali matanya dan mengecup-kecup leher si manis dan sesekali menduselkan hidung ke leher mulus itu.

“manja.” Haechan terkekeh melihat kegiatan Mark yang bermanja-manja kepadanya.

Mark mendongak dan menatap Haechan lekat, lalu ia tatap bibir yang dari semalam menjadi incarannya.

Bibir berbentuk hati, memerah dan berkilap itu mengundang nya untuk mencium atau melumat sedikit tidak masalah?

Haechan tersenyum, paham apa yang dipikirkan oleh Mark.

“kalau mau, ya lakuin. Jangan diliatin mulu kak.” Mark beralih menatap Haechan dengan binar seolah meminta izin

Haechan mengangguk membuat Mark tersenyum menampakkan giginya, segera ia mendekatkan wajah nya ke wajah Haechan dan menempelkan kedua bibir itu.

Mark hanya diam, mengecup-kecup bibir itu beberapa kali lalu melumat sebentar dan mengecupnya kembali.

Ia lepaskan tautan itu dan menatap wajah si manis dengan lekat “Haechan..”

Haechan menaikkan alisnya sebelah saat menatap Mark yang memanggil nya dan mendekatkan wajah tampan itu ke wajahnya.

BRAK!

“HAECHAN GUE! HENDERY, ADEK LO DIPERKAOS SAMA MARK!”

Mark dan Haechan reflex melepaskan pelukan dan duduk dikasur itu. Menatap kawan nya dengan tajam yang juga menatap nya tajam dan penuh selidik.

Eric.

“HAH?!” teriakan dari Hendery terdengar dari bawah dapur, bahkan suara langkah kaki yang cepat dan ribut pun mulai terdengar. Mark tau, ia akan segera habis pagi ini ditangan Hendery.

Haechan meringis kala Hendery dan beberapa kawanan Mark itu datang, bahkan ditangan Hendery sudah ada pisau yang entah berasal dari mana.

“ADEK LO DI PERKAOS!” Eric segera menarik Haechan dan menjauhinya darj Mark.

“KAGA ANJIR! SALA---”

“KURANG AJAR LO, MARK!” Hendery menyela ucapan Mark dan ingin mendekati lelaki itu.

“ENGGA, MARK LARII!! KA HENDERY JANGAN MACEM-MACEM!” teriak Haechan panik kala Hendery ingin melayangkan pisau itu ke arah Mark.

Haechan segera memejamkan matanya ketika pisau itu melayang ke arah Mark.

TUK!

“aduh..” Mark meringis kala pisau itu melayang kearah kepalanya.

“loh, pisau mainan.” gumam Mark dan melirik ke arah Hendery yang hanya tersenyum kepada nya sambil menarik Haechan yang ada di dekapan Eric.

“kesempatan dalam kesempitan, cih.” ujar Hyunjin sambil menginjak kuat kaki eric membuat sang empu meringis

“BANGSAT!” pekik nya yang dibalas tatapan malas dari Hyunjin.

“HUAAA KA HENDERY PEMBUNUH! PEMBUNUH PEMBUNUH, HIKS! LEPASIN HAECHAN!” Haechan meronta-ronta dipelukan Hendery yang mendengkap nya erat seolah tak ada hari esok.

“AKU BAKAL LAPORIN KAKA KE POLISI, AKU ADUIN MAE SAMA DADDY, HIKS! KAKA PEMBUNUH HIKS!” teriak Haechan semakin menjadi-jadi tanpa perduli kawanan nya serta Hendery yang menatap nya ejek dan menahan tawa.

Mark tersenyum dan terkekeh kala melihat Haechan yang menangis karna upaya Hendery yang seolah-olah membunuh nya.

“HUAAAA—mpphhh!!” Hendery menutup mulut Haechan dan membalikkan tubuh itu kearah kasur yang masih ditempati oleh Mark.

Haechan terdiam kala melihat Mark yang memberikan 2 jari peace kepada nya dan tak tahu takutnya ia tersenyum kepada Haechan seolah tak terjadi apa apa.

Haechan melepaskan tangan Hendery yang menutup mulutnya itu dan menepisnya kasar, tak lupa ia pukul perut lelaki itu dan menginjak kaki nya kuat, lalu...

“AKHH ADUUHHH BEAR, ANJING!” Hendery menutup matanya rapat dan terjatuh kelantai sambil memegang 'miliknya' yang ditendang oleh Haechan dengan lutut nya.

“MAMPUS!” teriak Minho yang sedari tadi diam menatap kejadian itu.

“es campur kaga ikut campur.” Jeno segera meninggalkan kamar itu tak lupa Hyunjin dan Juyeon mengikuti Jeno agar selamat dari perang dunia ke 10 itu.

Haechan berlari meninggalkan Hendery dan melompat ke tubuh Mark. Segera Mark tangkap dan peluk lelaki manis yang berisi itu.

“nakal.” ujar Mark pelan kepada Haechan yang hanya tersenyum kepadanya dan tertawa melihat Hendery yang masih setia memegang masa depan nya itu.

hiks, tapi lucu hehehe~” Haechan tertawa lucu sambil menunjuk Hendery yang kesakitan, tak lupa segukan masih terdengar dari Haechan

Mark tertawa dan mengecup pipi tembam itu “lain kali ga boleh gitu ya, bayi.”.

Haechan mengangguk “aku ga bakal kaya gitu lagi” Ucap Haechan sebari memeluk leher mulus Mark tanpa peduli Hendery yang sedang digendong oleh Lucas dan Guanlin yang menertawakan Hendery, tapi setidaknya mereka membantu nya.

“KAKAK ADUIN MAE KALAU ANAK NYA NAKAL UDAH BISA CIUMAN SAMA MARK!” teriak Hendery dari luar menggelegar dirumah itu, sedangkan Mark tertawa mendengar hal itu

“AKU BILANG DADDY KALAU KAKAK MAU NGELAKUIN PERCOBAAN PEMBUNUHAN SAMA KAK MARK!!!!” balas Haechan tak kalah nyaring.

Mark memejamkan matanya kala perdebatan itu masih terjadi dengan teriak teriakan dari sang kakak adik.

Sementara itu Lucas, Guanlin, Jeno, Juyeon dan Minho berusaha menenangkan Hendery yang kesakitan dan meringis terus menerus.

“shh..”

“pedih banget bangsat”

“euhh..”

“argghh”

“kalau kata gue mending lo diem atau gue lakban mulut lo.”

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang