021

16.9K 1.3K 15
                                    

WARNING ⚠️

TIDAK ADA SANGKUT PAUT DENGAN KEHIDUPAN NYATA, MAU ITU SIFAT, KARAKTER ATAU TOKOH DALAM CERITA.

MENGANDUNG KATA-KATA KASAR DAN TAK SOPAN, KEKERASAN DAN LINGKUNGAN BXB.

BAGI KAMU HOMOPHOBIC ATAU TOXICPHOBIC, TOLONG JANGAN DIBACA.

***

“Hen.” Lelaki berkulit pucat putih itu menghampiri Hendery yang sedang duduk didapur dengan 1 batang rokok yang terkapit disela-sela jarinya.

“oi, Mark!” Sahut Hendery dan mematikan rokoknya itu yang sudah pendek.

“kenapa?” tanya nya ketika melihat raut wajah Mark yang terlihat serius.

Mark terdiam terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan Hendery, setelahnya ia membuang nafasnya perlahan dan mulai berucap.

“yang ngelecehin Haechan, udah dapat. Ada dibasecamp sebelah. Beberapa bukti juga udah dapet” jelasnya membuat Hendery terkejut

“lo serius? suruhan lo udah dapet bukti sama orang nya?” Hendery sedikit kaget mendengar penjelasan dari Mark, seserius dan sesayang itu kah Mark kepada adiknya yang sudah jelas belum memiliki hubungan apapun.

Mark mengangguk dan menunjukkan flashdisk hitam yang ia pegang “ada cctv yang katanya dihapus 2 tahun lalu, ini bukti dimana Haechan dilecehin sama Jihoon dan cewek lagi –”

“shuhua.” ujar Hendery tegas, jika boleh jujur ia sangat kesal dengan wanita itu.

Mark mengangguk berusaha tidak membangunkan emosi Hendery.

“Dan ada juga bukti pembicaraan Jihoon sama polisi yang ga nangkap Jihoon waktu itu, Jihoon berani ngeluarin uang banyak buat ngetutup semua kejahatan dan ngebungkam polisi.” jelas Mark lagi

Hendery menggeleng takjub “gila.” sedikit bangga ia kepada Mark

“jadi, mau gerak kapan?”

***

“Haechan” Mark berjalan mendekati Haechan yang tertidur sebari memanggil lelaki manis itu.

“suka tidur apa emang hobi tidur, sih?” gumam Mark, ia sedikit bingung kepada Haechan yang terus terusan tidur atau mengeluh ngantuk

Ia tak menggubris, sekarang hanya Haechan yang harus ia bangun kan dipikiran nya.

“baby bear, wake up!” Mark menarik kedua tangan Haechan dan menarik lelaki manis itu untuk ia gendong.

Haechan langsung membuka matanya dan tersentak kaget. “Kak!” Haechan memukuli pundak lelaki itu pelan kala Mark berputar.

“masih mau tidur?” tanya Mark sambil melangkah pergi keluar kamar itu.

“aku tuh ngantuk.” sahut si manis yang sedang menaruh dagunya dibahu Mark dan kembali memejamkan mata.

Mark tertawa pelan, ia turun dari tangga itu dan sudah tertampak kedua orang tua Haechan.

Mark membangunkan Haechan karna Ten dan Johnny yang ingin menjemput si bungsu karna rindu dan juga memang disuruh Hendery untuk menjemput sang adik karna ada masalah yang harus diurus oleh geng nya itu.

“anak kamu masih manja.” ujar Ten kepada sang suami.

Johnny terkekeh dan mencubit pipi pria manis itu “kan keturunan kamu, sayang.”

Ten mendengus dan beralih mendekati Mark yang masih menggendong Haechan.

“Bangun atau Mae tinggal!” ujar Ten saat sudah berhadapan dengan Haechan yang alhasil Mark membelakangi mertuanya, calon.

Haechan membuka matanya sebelah dan kembali tidur “kakak, aku mimpi buruk ya? Aku ketemu si galak.”

Mark menahan tawa nya begitu juga dengan Johnny dan kawanan nya “si galak siapa, hm?”

“Mae.. mae kan galak” ujarnya masih setia menutup matanya.

“jadi mae galak, gitu?” tanya Mark lagi

“huum, galak seperti hulk merah.” gumam nya lagi.

Ten yang mendengar itu mendelik dan segera menjewer telinga si bungsu yang langsung mendapatkan jeritan keras.

“A-aaduhh!! ih kak Mark kenapa di– LOH MAE??” Baru saja dirinya ingin memarahi Mark yang ia kira menjewer telinganya, namun setelah membuka matanya ia langsung mendapati sosok pria manis yang notabene ibunya.

“MAE LEPASIN, SAKITTT” Haechan berusaha melepaskan jeweran keras itu, bahkan Mark yang menggendong nya berusaha untuk menahan Haechan agar tak terjatuh.

Ten segera melepaskan jeweran itu “dasar anak perawan satu, kurang ajar ya! ayo pulang!” suruh Ten dengan mata melotot yang membuat Haechan sedikit merinding, segera ia turun dari gendongan Mark dan beralih menghampiri daddynya.

Johnny tertawa kala melihat wajah memelas anak nya itu seolah meminta pembelaan.

“pulang yuk.” tawar Johnny lalu merangkul si bungsu

Haechan menggeleng “mau disini aja, sama Kak Mark.”

Johnny menghela nafasnya lalu merangkul Haechan “Kak Mark pasti sibuk hari ini, bear. Besok lagi aja main nya ya?” tawar Johnny, ia tahu apa yang akan dilakukan Mark dan Hendery bahkan kawanannya.

Setelah mendengar berita Mark menemukan bukti tentang pelecehan Haechan, tentu Johnny setuju untuk menjemput Haechan dan membantu para pemuda itu.

Haechan melengkung kan bibirnya sedih lalu berbalik menatap Mark yang tersenyum kepadanya. “nanti kita main lagi, besok kakak jemput, okay?”

Haechan hanya mengangguk lemas walau dirinya tak ingin jauh dari Mark, namun dirinya juga tak bisa menolak.

“dadah, bayi beruang~~” lambai Mark ketika si manis sudah memasuki mobil mewah itu.

Haechan membuka jendela mobil itu dan membalas lambaian Mark.

“dadahh sayang nya kakas!” teriak Lucas yang mendapatkan pukulan dari Hyunjin yang terkejut karna nya.

“BERISIK!”

“DADAH KORBAN FRIEND ZONE!” Haechan membalas lambaian dari Lucas sampai mobil nya pergi meninggalkan area basecamp mereka yang penuh gelagak tawa dari kawanan nya ketika Haechan berucap seperti itu.

“anjing.”

“Haechan ga pernah salah, bang.” Jeno menepuk pundak itu dengan wajah yang sangat ia usahakan untuk menahan tawa.

“takdir lo, cas.”

BE AMOURE - MARKHYUCK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang