Perancis selalu menjadi magnet para wisatawan untuk berkunjung. Setiap sudut kota di negara ini, entah itu kota besar ataupun kecil, selalu menarik hati para wisatawan dari dalam dan luar negeri. Rumah-rumah yang bergaya khas, gedung-gedung kesenian atau museum yang artistic, bahkan makanannya yang lezat selalu membuat siapa saja penasaran.
Oh, dan jangan lupakan tentang pesona para pria dan juga wanita Perancis yang terkenal dengan keseksian mereka. Itu adalah daya tarik paling utama bagi para lajang seperti Sue dan Mary.
Sue ingat terakhir kali ia pergi ke negara ini adalah ketika Zoe menikah dan itu sudah hampir dua tahun yang lalu. Itupun terjadi saat musim gugur. Ia memang sangat jarang bepergian ke luar negeri.
Dulu, saat keluarganya masih bahagia, Dad lebih sering mengajaknya ke berbagai negara di Amerika saat sedang libur bekerja. Ia hampir tidak pernah keluar dari benua itu meskipun ayahnya adalah seorang pilot yang biasa terbang ke berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, ia sangat senang ketika Zoe mengajaknya merayakan Natal di Sault. Selain karena ia bisa menghindari ibunya, ia juga bisa melepaskan sejenak kekesalannya pada hubungannya dengan Zac yang sangat rumit.
Ngomong-ngomong, pria itu tidak juga meneleponnya kembali ataupun membalas pesannya setelah lebih dari sepuluh hari berlalu. Karena itulah ia juga tidak merasa perlu untuk 'berpamitan' pada pria itu. Biar saja Zac menemukan rumahnya dalam keadaan kosong dan mengira ia telah pergi.
Mengunjungi Provence, seharusnya akan lebih indah jika itu dilakukan di bulan Juli atau Agustus. Bunga-bunga lavender akan bermekaran dengan sangat indah di bulan tersebut. Dan Sault adalah kota utama penghasil lavender yang berjarak tiga puluh menit dari Avignon.
Zoe sangat beruntung bisa tinggal di kota yang begitu indah ini. Seandainya ia juga seberuntung Zoe, ia akan dengan senang hati menghabiskan hidupnya di kota kecil yang bahkan hanya memiliki populasi kurang dari sepuluh ribu jiwa ini. Dan Sue sangat-sangat berharap, satu saat nanti, ia bisa kembali ke sini di saat musim panas dan menyaksikan keindahan bunga Lavender yang sedang bermekaran.
Bukankah itu anugerah bisa melihat indahnya pemandangan yang selama ini hanya bisa kau lihat dalam selembar potret atau lukisan? Jauh lebih menyenangkan daripada mengawali pagi dengan sambutan klakson yang bersahutan, orang-orang yang saling berteriak sambil berlari tergesa-gesa, atau desak-desakkan yang selalu terjadi di kereta bawah tanah.
Namun, Sue tahu ia tidak akan pernah seberuntung Zoe untuk bisa menikmati keindahan seperti ini setiap pagi. Ia hanya cukup beruntung memiliki sahabat yang tinggal di tempat seindah ini sehingga ia bisa datang berkunjung kapan-kapan.
"Zoe sangat beruntung tinggal di tempat seindah ini," desah Mary sambil menikmati jalanan yang mereka lalui.
Saat ini, sudah masuk musim dingin. Musim dingin di daerah ini berhawa sejuk tetapi kering. Zoe bilang, bahkan kadang akan turun hujan lebat yang bisa menimbulkan banjir di beberapa daerah. Merayakan Natal di tengah guyuran hujan? Oh, itu akan menjadi pengalaman pertama bagi gadis Amerika sepertinya yang terbiasa merayakan Natal di tengah-tengah hamparan salju.
Sue mengangguk setuju mendengar pernyataan Mary. "Apa kita harus berburu pria di sini?"
Mary terkekeh. "Dan kau akan menemukan pria tua berusia enam puluhan yang berjalan dengan tongkat."
Mereka berdua sedang ada di bus yang membawa mereka dari Avignon menuju Sault. Zoe bilang akan menjemput mereka nanti karena bus ini tidak sampai di tempat tinggal Byron. Sue ingat, dulu Zoe harus berjalan sambil menyeret kopernya agar sampai ke rumah Lena. Namun, itu malah mempertemukannya dengan Byron.
Yeah, kadang hidup memang seaneh itu. Kau bertemu orang asing di tempat yang asing, yang sangat jauh dari lingkunganmu, dan ternyata orang itu menjadi belahan jiwamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)
RomanceCERITA SUDAH BISA DIBACA LENGKAP DI KARYAKARSA dan GOOGLE PLAYSTORE YAW ❤❤ *Mature Content 18+* Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya. --- Kehilangan seorang istri dan calon bayinya, membuat Zacharry Miller tidak in...