3.1 Usulan Gila

1K 224 13
                                    

"Kau akan pulang saat Natal nanti?"

Sue berusaha sebisa mungkin untuk tidak memutar bola mata. Ini masih beberapa bulan sebelum Natal dan ibunya selalu menanyakan itu setiap meneleponnya, dan minggu ini sudah tiga kali Mom menelepon.

"Aku usahakan, Mom. Aku tidak punya mobil sekarang."

Biasanya ia hanya akan menjawab 'aku usahakan', tetapi kali ini Sue merasa harus memberikan alasan tepat agar ia tidak harus 'pulang'.

"Ke mana mobilmu?"

"Aku menjualnya. Mobil itu lebih sering masuk bengkel daripada kugunakan."

Itu memang benar. Dulu, Sue sangat senang bisa membeli Mustang tua itu dengan uang tabungannya sendiri. Mobil pertama yang ia miliki ketika ia baru saja lulus sekolah.

Saat itu, ia sangat menyayangi mobilnya dan bersikeras tidak akan menjualnya meskipun Dad berkata akan membelikannya mobil baru. Namun semakin lama, mobil itu semakin tua dan sering sekali mogok. Dalam sebulan, Sue bisa membawanya ke bengkel dua sampai tiga kali.

"Tabunganmu, yang ditinggalkan ayahmu..."

"Aku harus mengajar, Mom. Aku akan meneleponmu lagi nanti."

Mom mendesah dan menutup teleponnya tanpa bicara apa-apa lagi. Mom selalu memaksanya membeli apa yang ia butuhkan dengan uang yang Dad tinggalkan untuknya, tetapi Sue tidak ingin mengutak-atik uang itu.

Ia masih bisa membiayai dirinya sendiri dengan uang yang ia hasilkan dari mengajar tari. Lagipula, ia tidak terlalu membutuhkan mobil. Banyak taksi, kereta bawah tanah, juga bus yang bisa ia gunakan. Namun, alasan yang paling baik adalah, ketiadaan mobil bisa memberinya alasan untuk tidak pulang saat Thanksgiving, Natal, ataupun hari lainnya.

Sudah empat tahun dia tidak pulang saat hari-hari itu. Empat tahun setelah kepergian Dad. Dad meninggal dalam sebuah kecelakaan pesawat dan meninggalkan semua hartanya atas nama Sue. Tidak ada sedikit pun yang ia tinggalkan untuk Mom kecuali rumah yang pernah mereka tempati.

Hubungan Mom dan Dad memang sudah tidak harmonis sejak sebelum kecelakaan itu terjadi. Mom berselingkuh dengan John, sahabat baik Dad, yang juga adalah ayah dari David, pria yang Sue cintai.

David dan Sue hampir bertunangan ketika perselingkuhan Mom dan John diketahui Dad. Hati Sue hancur. Ia tidak menyangka Mom tega melakukan itu padanya dan Dad.

Ia tidak akan bisa melihat David tanpa teringat pada John dan perbuatan busuknya dengan Mom. Dengan berat hati, Sue memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan David meskipun pria itu menolak dan masih sering mengunjunginya.

Karena itulah Sue pergi dari East Hampton dan tinggal di Manhattan. Ia tidak ingin tinggal dalam atap yang sama dengan Mom dan John walaupun dua tahun terakhir ini, ia dengar Mom pindah bersama John ke San Diego.

Juga, ia tidak ingin bertemu David. Ia masih sedikit mencintai pria itu. David adalah pria kedua yang ia sukai setelah Zac, dan pria pertama yang memiliki hubungan serius dengannya. Mereka memiliki banyak mimpi bersama yang tiba-tiba harus kandas karena perbuatan Mom dan John.

Sue pergi ke lantai bawah, dan mulai menyetel musiknya dengan keras. Lalu setelahnya, ia mulai menari seperti orang gila. Badannya meliuk mengikuti irama musik dan ia lupa segalanya. Menari selalu membuatnya bahagia.

Ia dan Zoe pernah memiliki impian untuk menjadi penari professional. Mereka berdua lolos menjadi mahasiswa Juilliard, tetapi hanya dirinya yang bisa menyelesaikan kuliah. Peristiwa buruk yang menimpa Zoe membuat gadis itu tidak melanjutkan sekolahnya.

Setelah lulus, Sue sempat menjadi penari latar pemusik papan atas Hollywood, dan ketika Zoe membuka studio tari, ia melepaskan pekerjaannya dan bergabung di studio milik Zoe. Ternyata hal itu jauh membuatnya lebih bahagia. 

My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang