David yang ia lihat saat ini, sama sekali bukan David yang pernah Sue kenal sebelumnya. Dulu, David adalah pria muda yang bersih, rapi, dan murah senyum. Rasanya seakan setiap sel wajah David dulu diciptakan untuk tersenyum.
Lesung di kedua pipinya akan tercetak begitu dalam ketika bibirnya membentuk sebuah senyuman, dan Sue selalu suka melihat itu. Karena itulah, ia selalu berusaha untuk membuat David tersenyum.
Namun, yang pria yang duduk di hadapannya sekarang sangat jauh berbeda dengan sosok yang dulu sempat Sue cintai itu. David yang sekarang terlihat seperti pria berumur empat puluhan dengan banyak kerutan di dahinya, juga anak-anak rambut berwarna kelabu yang mulai terlihat di kepalanya. David terlihat jauh lebih tua meskipun kenyataannya mereka seumuran.
Wajah yang dulu selalu tersenyum itu, kini tampak muram dan layu. Kumis dan janggut juga terlihat tumbuh tidak rapi di sana.
Sudah berapa lama pria ini tidak bercukur? Apa istrinya tidak pernah memperhatikan David? Apa terjadi sesuatu pada pernikahan mereka?
"Apa yang terjadi padamu, David?"
Meskipun itu bukan pertanyaan yang pantas untuk ditanyakan setelah bertahun-tahun mereka tidak bertemu, tetapi Sue tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya. Ada yang salah dengan David. Ia tahu itu. Apa pernikahannya tidak berjalan bahagia?
David mencoba untuk menarik bibirnya. Lesung pipit yang dulu selalu Sue sukai itu kini terlihat berbeda. Senyum David bukan lagi sesuatu yang ia sukai.
"Apa kabar, Sue?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaan Sue. "Kau semakin..." David tidak melanjutkan perkataannya dan hanyameminum airnya sambil mengangkat bahu.
"Apa kau baik-baik saja selama ini?" Sue bertanya lagi.
"Baik-baik saja?" David tersenyum muram. "Hidupku tidak pernah lagi baik-baik saja semenjak hubungan kita berakhir, Susan."
Susan. Hanya David yang memanggilnya Susan. Dulu, ia sangat menyukai saat pria itu memanggilnya Susan. Sekarang, Sue sama sekali tidak merasakan apapun saat mendengarnya.
"Istrimu tinggal di New York juga?"
David menggeleng. "Pernikahanku tidak berjalan baik. Anne membohongiku karena ternyata dia mengandung anak pria lain, bukan anakku."
Sue terkesiap. Hal itu pasti menghancurkan hati David. Namun, bukannya merasa menyesal pada apa yang terjadi dengan David, Sue justru mendapati dirinya memikirkan pria lain.
Pria lain yang juga pernah dikecewakan istrinya. Hanya saja, dulu Lena –istri Zac- membuat skandal dengan mengatakan bahwa anak yang ia kandung bukanlah anak Zac yang saat itu masih menjadi suaminya.
Hal itu sempat membuat heboh publik. Terlebih, Byron sedang menjalin hubungan dengan Zoe, dan karier mereka sedang naik.
Hati Zac pasti hancur saat itu. Zoe selalu bercerita jika pernikahan Zac tidak bahagia karena Lena terus menyalahkannya atas kehamilan itu. Namun, Zac sangat mencintai bayi yang bahkan belum pernah ia lihat itu dan berusaha bertahan dalam pernikahannya. Demi bayi itu.
"Dan akhirnya kau bercerai?"
"Tentu saja. Anne telah berbuat kesalahan dan itu tidak bisa dimaafkan. Aku tidak akan mengakui anak yang bukan darah dagingku."
Suara itu terdengar angkuh dan penuh kebencian. Yah, untuk yang satu itu David tidak berubah. Pria ini tidak pernah mau menyukai atau mengakui apa yang bukan miliknya. Seperti Mom yang tidak akan pernah menjadi ibunya.
"Lalu kenapa kau ingin menemuiku?"
Sudah sangat lama pria ini tidak menghubunginya. Lagipula, semua memang sudah berakhir dan tidak ada alasan bagi mereka untuk bertemu lagi. Mereka kini saudara. Suka atau tidak, itulah kenyataannya.
"Dad memintaku pulang saat thanksgiving nanti. Dia...dia memintaku untuk mengajakmu pulang bersamaku."
Jadi benar, semua ini hanyalah tentang itu. Obsesi John untuk memenuhi semua keinginan Mom terasa semakin tidak wajar.
"Aku sibuk, David. Murid-muridku harus mempersiapkan pentas untuk musim dingin."
"Tidak perlu menginap. Kita hanya perlu makan bersama mereka sebentar. Lagipula kau tahu aku juga tidak betah berada di rumah lama-lama."
"Apa kau masih membenci ibuku?"
"Dia salah satu alasan yang membuat hidupku tidak bahagia. Hidup kita, Susan."
Dulu, Sue mungkin juga merasa seperti itu. Terlebih ketika hubungannya dengan David benar-benar berakhir. Ia sempat sangat membenci ibunya dan juga John. Namun sekarang, ia sudah membuang rasa benci itu jauh-jauh walaupun kenyataannya ia masih tidak bisa mengunjungi mereka. Ia hanya masih merasa sedih untuk Dad.
"Aku benar-benar tidak bisa pulang, David. Aku sangat sibuk."
"Lalu Lidya hanya akan semakin menggila dan ayahku..."
"Jadi hanya itu tujuanmu menemuiku kan?" Sue bangkit dari duduknya. "Aku harus pergi. Aku..."
"Susan!" David mencekal lengannya sebelum ia beranjak. "Apa tidak ada lagi harapan untuk kita kembali bersama?"
Hah! Kembali bersama? David pasti sedang bermimpi! Bahkan sampai langit runtuh pun, ia tidak akan kembali pada pria ini. Mereka tidak bisa kembali bersama.
"Kita tidak perlu memberitahu mereka. Lagipula kita tidak tinggal bersama mereka. Aku punya apartemen sendiri di sini, dan aku..."
"David!" Sue memotong perkataan pria itu dengan tegas. "Aku tidak akan kembali lagi denganmu. Kita sudah berakhir."
"Tetapi aku masih mencintaimu, Susan! Aku tidak pernah bisa melupakanmu. Bahkan saat masih bersama Anne, aku tetap tidak bisa melupakanmu."
Sue tersenyum sinis dan mengutuk pria ini dalam hatinya. Bagaimana bisa David mencintainya saat ia tidur dengan istrinya? Itu omong kosong.
"Tetapi aku sudah melupakanmu. Aku harus pergi sekarang." Ia melangkah pergi, tetapi kembali berbalik. "Oh, dan jangan cari aku lagi, David. Lanjutkan hidupmu dan bercukurlah. Kau tampak menyedihkan. Selamat tinggal."
Sue bergegas pergi dan memacu mobilnya dengan kencang ke apartemen. Ia sudah membuang terlalu banyak waktu bersama David di sini.
Seharusnya ia memang tidak menemui pria itu dan segera pulang untuk bicara dengan Zac sebelum pria itu berangkat. Sue melirik jam tangannya. Semoga ia masih sempat bertemu Zac sebelum pria itu pergi.
Hhh...ini akan menjadi minggu yang panjang untuknya. Ia bahkan sudah merindukan Zac sebelum pria itu berangkat. Mungkin, ia bisa mencuri satu atau dua orgasme lagi sebelum Zac berangkat malam ini.
Namun, apa yang ia dapatkan saat ia kembali ke apartemen tidaklah seperti yang ia harapkan. Ia mendapati rumah itu kosong. Dan yang lebih menyakitkan lagi, ia tidak mendapati pesan apapun dari Zac. Ia menuju ke kamar Zac, barangkali pria itu meninggalkan pesan untuknya di atas bantal.
Ia melangkah ke koridor menuju kamar Zac dan membuka pintu kamar itu. Terkunci. Ada apa ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)
RomanceCERITA SUDAH BISA DIBACA LENGKAP DI KARYAKARSA dan GOOGLE PLAYSTORE YAW ❤❤ *Mature Content 18+* Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya. --- Kehilangan seorang istri dan calon bayinya, membuat Zacharry Miller tidak in...