Apa yang harus Sue katakan pada Zac sekarang? Jujur, jauh dalam hatinya, Sue merasa bahagia karena apa yang Zac katakan.
Namun, lagi-lagi, apa yang menjadi pikirannya adalah bagaimana jika nanti Zac mengingkari janjinya? Bagaimana jika pria ini pergi lagi nantinya? Jika itu terjadi, bukan hanya hatinya yang terluka, tetapi juga Zach.
Seharusnya memang Sue tidak memikirkan hal-hal seperti itu sekarang. Ini adalah apa yang diam-diam ia harapkan selama ini.
Bahwa Zac akan datang dan berkata jika pria itu mencintainya. Bahwa Zac ingin memulai lagi bersamanya. Lalu mengapa sekarang ia merasa ragu?
Ben benar, ia terlalu banyak memikirkan hal yang tidak terlalu penting. Over thinking. Dan itu jelas merupakan sebuah masalah. Itu bisa berakibat buruk bagi dirinya, Zac, dan juga orang-orang di sekitar mereka hanya karena sikap over thinking-nya ini.
"Sue?" ucap Zac lagi setelah Sue tidak juga membuka mulutnya.
"Aku..."
Perkataan Sue terputus karena suara tangisan yang sudah sangat ia kenal. Ia bangkit dari duduknya dan meraih Zach yang menangis dalam gendongan Ben. Zoe menyusul di belakang mereka.
"Paaa!!" teriak Zach sambil mengulurkan tangan ke arah Zac.
Lihat, bahkan bangun tidur pun, Zac yang dicarinya. Anak ini benar-benar sudah sangat terikat dengan Zac.
Hati Sue kembali menghangat saat melihat Zac meraih Zach ke dalam gendongannya dan menciumi anak itu hingga ia terdiam. Zach sesenggukkan di dada ayahnya sementara Zac menggoyangkan tubuhnya dengan pelan agar anak itu tertidur lagi.
"Dia terbangun dan mencari Zac. Ketika tidak melihat ayahnya di manapun, ia mulai menangis kencang." Zoe menjelaskan.
Ini buruk. Jika sudah begini, Sue tidak akan berhasil membawa Zach pulang. Apa yang harus dilakukannya sekarang?
"Zach, Sayang, ikut pulang bersama Mom ya? Bersama Uncle Ben." Sue mencoba merayu Zach yang masih terisak-isak di pelukan Zac. Tangannya mengusap punggung Zach dengan lembut.
Zach menggeleng. "Mau Pa," katanya lirih sambil meraih leher Zac dan memeluknya dengan erat.
Mata Sue bertemu dengan mata Zac hingga membuatnya menunduk seketika. Pandangan mata Zac masih sangat memengaruhinya. Terlebih setelah apa yang pria itu katakan tadi.
"Kau mau tidur di sini bersama Pa?" Tanya Zac diikuti anggukan Zach.
"Tidak bisa. Dia tidak membawa baju hangatnya, selimut, juga susu. Dia suka terbangun tiba-tiba dan meminta susu," kata Sue sambil menggelengkan kepala.
Tidak. Ia tidak bisa membiarkan Zach menginap di sini.
"Anak-anakku memiliki semua yang kau katakan, Sue. Zach bisa memakai jaket Zane dan juga minum susu milik Zellina."
"Zoe, belum tentu susu yang Zach minum sama dengan Zellina. Dia..."
"Kau tidak mau anakmu berbagi hal yang sama dengan anakku?" Zoe melotot padanya. "Dengar, aku tidak memberi anakku sesuatu yang sembarangan. Apa Zach memiliki alergi tertentu? Aku rasa tidak, keturunan kami tidak pernah alergi apapun. Keluargamu juga. Jadi seharusnya tidak akan ada masalah. Dot? Aku membawa cadangan banyak botol baru."
Sue mendesah mendengar penjelasan Zoe yang panjang lebar. "Bukan begitu. Hanya saja..." Ia menggigit bibirnya. "Zach tidak pernah menginap sebelum ini. Aku takut dia akan merepotkan kalian."
"Dia tidak akan merepotkanku," kata Zac tajam.
Tetap saja rasanya akan aneh. Oke, sebenarnya ini bukan tentang Zach. Ini adalah tentang dirinya. Bagaimana Sue bisa tidur tanpa ada Zach di sampingnya? Mereka tidak pernah terpisahkan satu kali pun semenjak Zach lahir. Akan sangat tidak benar rasanya jika ia harus tidur sendiri di ranjangnya tanpa ada Zach untuk ia peluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)
RomansaCERITA SUDAH BISA DIBACA LENGKAP DI KARYAKARSA dan GOOGLE PLAYSTORE YAW ❤❤ *Mature Content 18+* Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya. --- Kehilangan seorang istri dan calon bayinya, membuat Zacharry Miller tidak in...