Kaki Sue kembali goyah mendengar teriakan itu. Ia tidak pernah mengajarkan Zach kata itu. Tidak pernah satu kalipun selama Zach mulai belajar bicara.
Hanya 'Mom, Uncle, Granny, dan Granpa' untuk memanggil orangtua Ben. Kata 'Dad' juga 'Pa' adalah kata terlarang, dan Sue tidak pernah berencana ingin mengajari itu pada Zach.
Dari mana Zach bisa mengatakan hal itu? Dan kenapa Zach mengatakannya pada Zac yang baru pertama kali dilihatnya? Bukan pada Ben yang sudah dikenalnya semenjak ia masih sangat kecil?
Sue melihat air mata Zac meluncur jatuh semakin deras saat pria itu menciumi sekujur wajah anaknya.
Sue berpaling. Ia tidak bisa melihat itu. Ini adalah momen pertama ayah dan anak yang dimiliki dua orang itu meskipun mungkin Zach tidak benar-benar tahu bahwa Zac adalah ayahnya.
Di malam-malam ketika melihat Zach yang tengah tertidur, Sue sering membayangkan bagaimana seandainya Zac bertemu dengan Zach suatu saat nanti. Dalam bayangannya, Zac akan menolak mengakui bahwa ia memiliki seorang putra. Dan itu sangat jauh berbeda dengan apa yang dilihatnya sekarang ini.
Zac memeluk Zach dengan sangat erat di gendongannya. Menggoyangkan tubuh kecil yang kini menyandarkan kepalanya di dada bidang Zac dengan terkantuk-kantuk. Mata Zac terpejam dan bibirnya tersenyum penuh kasih sayang. Sebuah senyum yang tidak pernah Sue lihat sebelumnya.
Tidak lama, dengkuran lembut terdengar dari bibir Zach. Menandakan jika anak itu sudah tertidur pulas. Zac membuka matanya dan menatap bocah itu lalu kembali tersenyum seraya menciumi rambut Zach.
"Sini, biar aku tidurkan dia di kamarnya." Sue mendekat dan berusaha meraih Zach ke dalam gendongannya.
"Bolehkah aku menggendongnya sebentar lagi? Aku..." Zac menelan ludahnya. "Aku masih ingin memeluknya, Sue. Please?"
"Duduklah kalau begitu. Kau bisa pegal. Dia berat sekali tahu."
Zac tersenyum penuh terima kasih dan duduk di sofa dengan nyaman setelah menyesuaikan tubuh Zach dalam pangkuannya. Mata Sue kembali memanas melihatnya. Zac tampak benar-benar damai dan bahagia. Sangat jauh berbeda dari saat pertama tadi ia melihatnya. Bagaimana ia bisa menjauhkan Zac lagi setelah ini?
"Berapa beratnya sekarang?" Tanya Zac tanpa memalingkan wajahnya pada Sue. Matanya terus menatap Zach yang tertidur pulas di pangkuannya.
"Tiga belas kilo. Dia benar-benar berat, tahu. Aku kadang kehabisan napas jika menggendongnya terlalu lama."
Zac tersenyum lagi. "Padahal kau penari. Seharusnya mengatur napas tidak pernah sulit untukmu."
Sue ikut duduk di dekat Zac, menatap Zach yang tetidur dengan sangat nyaman seakan tahu bahwa lengan itu adalah lengan yang memang seharusnya memeluknya sejak pertama kali ia hadir di dunia. Seakan itu adalah tempat teraman dan ternyaman di dunia.
"Menari dan menggendong seorang anak sangat jauh berbeda. Apalagi aku baru mulai menari lagi setelah hamil dan melahirkan. Itu terasa seperti belajar menari lagi."
"Apa kehamilanmu berat, Sue?" kali ini Zac menoleh dan menatapnya. "Apa kau kesulitan?"
Wajah Sue memerah menyadari Zac menatapnya dengan sangat intens seperti itu. "Tidak sesulit itu. Aku hanya mengalami mual beberapa kali di trimester kedua, dan..."
Sue berhenti bicara. Haruskah dia mengatakan pada Zac saat dia harus bed rest karena stress mendengar berita kecelakaan pesawat itu?
"Dan?" desak Zac setelah Sue tidak juga melanjutkan ucapannya.
"Dan aku sempat harus bed rest selama dua minggu karena mengalami kontraksi dini."
"Itu pasti sangat sulit untukmu menjalaninya sendirian."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)
RomansaCERITA SUDAH BISA DIBACA LENGKAP DI KARYAKARSA dan GOOGLE PLAYSTORE YAW ❤❤ *Mature Content 18+* Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya. --- Kehilangan seorang istri dan calon bayinya, membuat Zacharry Miller tidak in...