29. Asal Mereka Bahagia

664 168 18
                                    

Bagi Zac, ini adalah hari terindah setelah dua tahun penuh penderitaan yang ia lalui. Bisa berkumpul dengan adik dan keponakannya, juga bersama Sue dan anaknya.

Ini adalah apa yang tidak pernah Zac bayangkan sebelumnya. Hari yang ia pikir tidak akan pernah ada dalam hidupnya. Memiliki keluarganya yang berkumpul dengan penuh kebahagiaan.

Seperti kebiasaan sebelumnya, Sue, Zoe, juga Mary asyik bergosip sementara ia dan Byron mengawasi anak-anak bermain. Zach cepat akrab dengan Zane dan Zellina seperti mereka sudah saling mengenal sebelumnya.

"Rasanya ini seperti mimpi," ucap Zach sambil mengamati anaknya yang sedang berbaring telungkup di lantai menggambar sesuatu.

Zane melakukan hal yang sama dengannya sementara Zellina memilih bermain dengan lego sambil sesekali mengoceh dengan Zach dengan bahasa yang hanya mereka yang tahu. Zane menimpali sesekali apa yang mereka ocehkan dengan gaya seorang kakak yang lebih tahu segalanya.

"Aku juga," jawab Byron yang duduk di sampingnya. "Kupikir masih akan lama sekali bagi anak-anakku memiliki seorang sepupu. Mereka bahkan tidak bertengkar sekalipun sejak tadi. Aku rasa mereka semua tahu jika bersaudara."

"Aku harap dia memiliki masa kecil yang bahagia seperti anak-anakmu. Tetapi untuk sekarang, seperti ini saja sudah cukup."

Byron menepuk bahu Zac pelan. "Meski kau dan Sue tidak menikah, bukan berarti Zach tidak bisa memiliki masa kecil yang bahagia. Yang penting kau selalu ada untuknya. Pergilah kemari setiap kali kau tidak terbang, Sue pasti akan mengerti dan mengijinkanmu menemuinya."

"Sebenarnya, aku sudah membeli rumah di sini," aku Zac sambil tersenyum. "Kemarin aku menemui agen property dan tinggal menunggu dia menghubungiku untuk tanda tangan."

"Kau..." Byron menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tertawa. "Yah, aku tidak heran lagi. Di mana kau menemukan cinta, di situ kau akan membeli rumah."

"Aku tidak begitu!" gerutu Zac, meskipun dalam hatinya, ia membenarkan apa yang Byron katakan.

Sault dan kota ini adalah bukti di mana dia membeli rumah secara impulsive. Dua kota yang hampir mirip dengan dua wanita berbeda yang ia cintai. Ana dan Sue. Sayang sekali Ana tidak ada di sini untuk melihat cucunya.

Kepala Zac menoleh ke arah tiga wanita yang masih asyik mengobrol di dapur sambil memasak. Mary Jane sibuk memotong sesuatu sambil mendengarkan mereka bercerita. Ini benar-benar reuni yang indah.

Tadi, ketika ia melihat Sue dan Zoe saling menangis sambil berpelukan, hati Zac terasa menghangat. Tidak peduli sebesar apapun masalah yang pernah terjadi antara dirinya dan Sue, hubungan dua wanita itu akan selalu baik-baik saja. Zoe akan selalu menjadi saudara perempuan Sue dan begitu juga sebaliknya.

"Aku sudah begitu banyak membuat Zoe bersedih sejak pilihanku untuk menikah dengan Lena hingga membuatnya kehilangan satu-satunya saudara perempuan yang ia miliki. Aku senang dia bisa tertawa lagi seperti dulu."

"Zoe selalu merindukan Sue, tetapi setiap kali aku mengusulkan untuk mencarinya, Zoe selalu menolak. Dia bilang, itu tanggung jawabmu. Kau yang membuat Sue pergi, kau juga yang harus membawanya kembali."

Zac tersenyum muram. "Sayang dia sudah menemukan pria lain."

"Kau yakin mereka benar-benar suami istri?"

Zac menoleh kepada Byron. "Apa maksudmu?"

Byron mengangkat bahu. "Mereka tidak berciuman saat pria itu pergi. Seharusnya, meskipun sedang di tengah banyak orang, jika mereka sangat saling mencintai, mereka tetap akan berciuman dengan mesra."

"Tidak semua suami istri seperti kau dan Zoe! Mungkin mereka bermaksud menjaga perasaanku."

"Oke, aku terima jika itu alasanmu. Yang kedua, kenapa Zach tidak pernah memanggilnya Dad? Dan justru malah memanggilmu seperti itu saat kau baru pertama kali datang? Bukankah itu agak tidak masuk akal? Jika memang Sue berniat melupakanmu, seharusnya dia mengajari Zach memanggil pria itu dengan panggilan ayah dan bukannya paman. Bukankah itu berarti Sue masih mencintaimu?"

My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang