Selesai makan malam, Sue duduk bersama Ben di beranda belakang rumahnya. Zach sudah jatuh tertidur sejak satu jam yang lalu setelah anak itu kenyang dan puas bermain bersama Ben.
Kini, Sue tahu jika ini saatnya ia harus menjelaskan semuanya kepada Ben. Pria itu berhak tahu yang sebenarnya setelah kebaikan yang Ben lakukan padanya selama ini. Ben harus tahu alasan mengapa ia tidak bisa mencintai pria itu.
"Namanya Zac, dia seorang pilot di American Airlines," ucap Sue mengawali ceritanya. Matanya menatap kegelapan di hadapan mereka, berharap dengan itu ia bisa menceritakan semuanya.
"Jadi dia alasan kenapa kau mengalami kontraksi itu. Kau terguncang dan stress. Kau pasti takut pria itu yang menjadi pilotnya 'kan?"
Sue mengangguk. "Aku pikir, tidak apa-apa kami tidak bisa bersama asalkan dia tetap hidup dan bernapas di tempat lain. Asalkan dia hidup bahagia."
"Kau bahkan tidak tahu dia masih hidup atau tidak selama dua tahun ini!"
Untuk pertama kalinya, setelah persahabatan mereka yang lama, Sue mendengar nada sinis Ben dari apa yang pria itu katakan. Mungkin, selama ini Ben memang menahan semua perasaannya karena sikap Sue yang menyebalkan seperti ini. Bukan salah Ben jika sekarang pria itu mengeluarkan semua unek-uneknya pada Sue. Dirinya adalah wanita yang egois.
"Aku tahu dengan hatiku bahwa dia masih hidup. Dia akan baik-baik saja tanpa aku."
"Apa dia meninggalkanmu karena tahu kau mengandung anaknya?"
Suara pria itu kembali tenang seperti selama ini. Ben memang sangat pandai menyembunyikan emosinya dalam topeng ketenangan.
Sampai saat ini, Sue masih susah menebak suasana hati Ben yang sebenarnya. Apa Ben benar-benar bahagia saat pria itu sedang tertawa? Atau apakah ia benar-benar baik-baik saja ketika Sue berkata tidak bisa mencintainya? Sue tidak pernah tahu kebenarannya.
"Tidak. Aku yang pergi darinya."
Ben memandangnya dengan wajah bingung. "Lalu kenapa hubungan kalian berantakan seperti ini?"
"Ceritanya panjang, Ben."
"Katakan. Aku punya waktu sepanjang malam."
...
Ketika Sue selesai bercerita, tidak ada yang Ben katakan kepadanya. Pria itu hanya terdiam sambil menyandarkan kepalanya di kursi plastik yang mereka duduki. Memandang gugusan bintang yang tampak berkilauan di langit malam yang gelap.
Wajah Ben tetap tenang hingga Sue kesulitan menebak tentang apa yang ada di pikiran pria itu sekarang. Ben selalu seperti itu. Tenang dan terkendali.
"Apa Zac berkata jika dia menyadari kesalahannya dan bilang jika akhirnya sadar jika dia mencintaimu?"
Sue memang melewatkan bagian itu karena ia tidak ingin menyakiti perasaan Ben. Namun, pria itu selalu peka dengan apapun.
"Ya. Dia mencariku ke mana-mana setelah aku pergi."
"Dan kau masih mencintainya?" Ben menghela napas sebelum melanjutkan dengan cepat. "Oh, tidak usah kau jawab. Aku sudah tahu dari caramu menatapnya. Kau memang selalu mencintainya bahkan setelah semua yang dia lakukan padamu. Kau tidak akan pernah bisa membencinya, Sue."
Sue meraih tangan Ben yang berada di pangkuan pria itu dan menggenggamnya dengan lembut. "Aku minta maaf, Ben. Aku tidak pernah bermaksud menyakitimu selama ini. Aku juga selalu berharap bisa melupakannya dan mencintaimu."
"Hatimu tidak akan pernah menjadi milikku. Aku tahu itu. Sampai kapanpun, kau hanya akan selalu mencintai pria itu. Terlebih Zach begitu mirip dengannya. Apa itu alasan kau menamainya sama dengan pria itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)
RomansaCERITA SUDAH BISA DIBACA LENGKAP DI KARYAKARSA dan GOOGLE PLAYSTORE YAW ❤❤ *Mature Content 18+* Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya. --- Kehilangan seorang istri dan calon bayinya, membuat Zacharry Miller tidak in...