Mature content yaw! Mohon bijak dalam membaca ^.^
...
Ternyata benar bahwa kebanyakan manusia adalah munafik. Apa yang mereka katakan, selalu berbeda dengan apa yang mereka rasakan dan inginkan. Itu adalah apa yang Sue rasakan sekarang. Dia bisa dengan tegas berkata bahwa dirinya tidak menginginkan lagi berhubungan seks dengan Zac. Namun kenyataannya, ia begitu merindukan Zac.
Pria itu pergi tanpa pesan setelah Sue mengatakan hal itu. Padahal Sue tahu itu adalah jadwal libur Zac. Seharusnya Zac di rumah bersamanya. Seharusnya mereka bisa bercinta sepanjang hari. Seharusnya...
Kau yang mendorong pria itu pergi!
Sue tahu ini memang salahnya. Padahal seharusnya mereka bisa membicarakan itu. Tidak bisa dipungkiri, daya tarik seks mereka berdua sangat kuat. Dan menjalin hubungan yang dibatasi sekedar pada ketertarikan fisik bukanlah hal baru di New York. Seharusnya mereka bisa seperti itu juga.
Namun, Sue takut. Ia takut jika dirinya akan jatuh cinta lagi pada Zac. Zac adalah cinta pertamanya. Ia tidak ingin merasakan hal itu lagi karena Sue tahu mereka berdua adalah dua orang dengan hati yang telah rusak. Akan sulit menjalin hubungan di antara mereka. Zac masih mencintai mantan istrinya, dan Sue tidak ingin memiliki satu hubungan serius lagi.
Sue mendesah dan memandang kamar besar itu. Kadang, jika ia merindukan Zac, dan juga hubungan seks mereka, Sue akan masuk dan berbaring di kamar Zac, lalu memuaskan diri dengan kekasih berbaterainya. Itu memang konyol, tetapi hanya itu yang bisa Sue lakukan untuk menghilangkan dahaganya akan sebuah seks yang panas.
Tidak. Ia salah. Bahkan meskipun ia mengalami orgasme berkali-kali dengan kekasih berbaterainya, ia tidak merasa puas karena ia tahu apa yang ia inginkan. Hatinya tahu siapa yang ia inginkan untuk membuatnya puas. Dan sekarang, juga mungkin selamanya, ia hanya bisa membayangkan itu.
Sue meraih vibratornya dan mulai memanjakan dirinya sendiri. Ia memejamkan mata, membayangkan bahwa itu adalah Zac yang memanjakan miliknya. Kenyataan bahwa aroma Zac masih tertinggal di kamar ini, membuat Sue tersenyum. Itu membuatnya mudah membayangkan Zac menciumi sekujur tubuhnya dengan jari-jarinya keluar masuk di milik Sue.
Percintaannya dengan Zac adalah yang terbaik yang pernah ia rasakan. Percintaan yang pernah ia lakukan dengan David bahkan tidak mendekati separuhnya. David selalu bercinta dengan gaya konvensial dan tenang.
Pria itu tidak pernah memanjakannya seperti yang Zac lakukan. Dan Sue pikir dulu itu cukup. Namun, semakin dewasa, semakin Sue tahu bahwa ia membutuhkan lebih dari sekedar gaya man on top.
Napas Sue semakin berat dan ia tahu dirinya sudah sangat dekat. Akan tetapi, ia masih belum ingin selesai. Ini terlalu cepat.
Sudah berapa lama ia menahan ini? Sejak Zac pergi? Ya, tentu saja sudah lebih dari satu minggu sejak Zac pergi, dan sudah empat hari berlalu sejak ia memanjakan diri terakhir kalinya setelah kepergian Zac.
Ia menginginkan Zac dengan keinginan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Sue juga tidak pernah menyangka bahwa ia akan ketagihan seks seperti anak remaja berusia belasan. Namun, memang itulah kenyataannya. Zac telah membangkitkan sisi liar dalam dirinya.
Sue mendesah dan memainkan vibratornya semakin cepat. Getaran kenikmatan menjalari punggungnya dan ia tahu jika dirinya sudah sangat dekat. Ia ingin berteriak kencang dan memanggil nama pria itu. Ia ingin Zac ada di sini bersamanya. Ia ingin...
Gelombang itu datang, bergulung-gulung, dan Sue tidak berpikir lagi. Ia sudah sangat dekat, begitu dekat, hampir dekat, dan...
Sial, vibratornya tiba-tiba direnggut paksa hingga membuatnya membuka mata, lalu Sue dihadapkan pada sepasang mata hijau yang begitu ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)
RomansaCERITA SUDAH BISA DIBACA LENGKAP DI KARYAKARSA dan GOOGLE PLAYSTORE YAW ❤❤ *Mature Content 18+* Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya. --- Kehilangan seorang istri dan calon bayinya, membuat Zacharry Miller tidak in...