44. Kado Pernikahan Terindah

809 123 5
                                    

"Mooommm, lapaaaww!" teriak Zach sambil menggeliat kesal dari pangkuan Ben ketika mereka berada di butik baju pengantin yang Zoe rekomendasikan.

Sejak tadi, Sue sudah mencoba beberapa gaun dan belum ada yang benar-benar menarik hatinya. Apa memilih baju pengantin selalu sesulit ini?

Ia bisa saja memesan sesuai keinginannya, tetapi itu pasti akan memakan biaya yang sangat besar karena gaun itu harus selesai dalam waktu cepat. Dan Sue tidak ingin menguras uang Zac hanya gara-gara gaun pengantin yang akan dipakainya satu kali.

"Aku akan membawanya ke restoran di dekat sini. Kalian nikmati saja waktu kalian." Ben bangkit dari duduknya dan menggendong Zach. "Kau mau makan dengan uncle, Zach?" Tanya Ben disambut anggukan kepala Zach.

"Bagaimana kami tahu kau berada di mana jika kami selesai lebih dulu?"

Sekarang, Sue merasa agak menyesal tidak memakai ponsel. Oke, setelah ini, ia akan membeli ponsel.

"Kau punya ponsel 'kan, Mary? Apa kau keberatan menyimpan nomorku?"

"Oh, ya. Tentu saja tidak." Mary mengambil ponsel dari dalam tas dan menyerahkannya pada Ben agar pria itu menuliskan nomornya.

"Kami akan segera menyusul kalian," kata Sue setelah ia mencium Zach dan melambai ketika mereka keluar.

"Maryyyy...aku benar-benar lelah dengan semua ini. Apa menurutmu aku memakai bikini saja di hari pernikahanku?" bisik Sue di akhir kalimatnya agar gadis bermuka masam di belakang mereka tidak mendengarnya. Gadis itu sudah bermuka masam sejak Sue mencoba gaun ketiga yang dipilihkannya untuk Sue.

Sue cemberut memandang gaun kelima yang sudah ia coba. Gaun itu bagus, hanya saja, itu tampak terlalu mewah dengan taburan Swarovski-nya. Dia ingin sesuatu yang lebih sederhana dan elegan.

Pernikahannya tidak akan diadakan secara mewah. Sue sudah menelepon ibunya dan berkata ia ingin mengadakan private party di pinggir pantai. Jadi, gaun yang mengembang dan penuh taburan kristal layaknya seorang putri ini, bukan sesuatu yang cocok.

Mary terkikik. "Dan memperlihatkan semua selulit bekas melahirkanmu? Para tamu akan kabur melihatmu."

"Aku tidak punya selulit!" kata Sue sambil melotot. Yah, oke, ia punya. Sedikit.

"Kalau begitu, lebih baik kita ganti tempat saja." Mary bangkit dari duduknya dan meminta pelayan toko membuka baju yang Sue coba.

"Ke mana lagi kita akan pergi?" Tanya Sue saat mereka keluar dari tempat mewah itu. New York dan Manhattan adalah sebuah kemewahan. Rasanya agak sulit menemukan apa yang ia cari di sini.

"Ada satu tempat yang sering Myra gunakan untuk menyewa baju sebagai property syuting. Aku pernah ikut ke sana beberapa kali, tempat itu mewah dan elegan." Mary mengajaknya berjalan beberapa blok jauhnya dari tempat mereka sekarang berada. "Itu dia." Tangan gadis itu menunjuk toko di seberang jalan dan Sue membeku di tempat.

Di etalase toko itu, terpajang cantik sebuah gaun berwarna putih dengan model mermaid yang berpotongan ketat di bagian atas hingga perut dan bagian yang lebih lebar di pinggul hingga ke bawah.

Bagian atasnya agak transparan dengan motif bergaris-garis putih untuk menutupi sebagian pola transparannya. Ada beberapa kristal yang menghiasi, tetapi tidak terlalu mencolok. Itu adalah tepat apa yang Sue butuhkan.

"Ayo kita ke sana! Aku harus memiliki gaun itu!" Sue menyeret tubuh Mary dengan tergesa.

Tidak butuh waktu lama untuk mencobanya. Seorang gadis berparas manis melayaninya dengan sangat ramah dan membantu Sue memakai gaun itu.

Sue benar-benar takjub saat gaun itu melekat begitu pas dengan dirinya dan memeluk ketat tubuhnya. Ekornya tidak terlalu panjang hingga tidak akan menyulitkan Sue nanti jika ia ingin berkeliling menemui tamu-tamunya. Ia sangat suka ini.

My Dear Mr. Pilot - Spin Off REVERBERE (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang