"Hai" Seseorang menepuk pundak Stella dari belakangnya.
Stella menolehkan kepalanya kearah belakang, "EROS?"
-•-
"Iyaa ini aku, udah lama ya ngga ketemu" Cowok yang dipanggil Eros itu pun merenggangkan tangannya dan berpelukan cukup lama dengan Stella.
" I miss you so much, Stella.." Lanjutnya.
"Me too, Eros.."
Eros adalah teman masa kecil Stella saat Ia masih kecil dulu, saat mama tercintanya masih ada, dan saat papa dan kakaknya belum mengetahui bahwa dirinya bukan anak kandung dari Bryan. Masa-masa itu.. Stella sungguh merindukannya. Setelah 3 tahun lamanya Eros ikut keluarganya ke Australia, and now he's come back! Eros benar-benar menepati janjinya untuk kembali ke Indonesia lagi.
"Kamu sekolah disini?" Tanya Stella, membuka topik pembicaraan sambil berjalan beriringan menuju kelas.
Eros mengangguk, "iya dong, suka ngga?"
"Sukaaa bangeet, aku kangen berat loh" Jawab Stella antusias.
"Eh tapi kenapa kok muka kamu kayak pucat gitu? Ada bekas tamparan juga, kamu kenapa? Sakit?" Eros memberhentikan langkahnya sejenak, lalu menatap wajah Stella lamat-lamat.
Stella yang ditatap seperti itu pun tentunya terkejut, "eh- itu.. gapapa kok tadi cuma kesandung batu pas jalan, terus jatuh deh heheh"
"Beneran? Kalau sakit mending izin ke UKS dulu aja gapapa"
"Iyaa aku gak kenapa-napa kok Eros, masa kamu ga percaya sama aku sih hehehe"
Eros menarik nafas panjang, "ok deh, tapi kamu beneran gak papa kan?"
"Ngga kok, tenang aja. Oh iya kamu di kelas apa?"
"Ehmm aku di kelas 8E, kamu?"
"Yaaah ga sekelas dong, aku di kelas 8B soalnya"
"Ya udah lah gapapa, yang penting kita masih bisa ketemuan, aku masuk dulu ya Stella, byee!" Eros melambaikan tangannya sambil berjalan mundur menuju kelasnya.
Stella membalas lambaian tangan Eros, "bye juga, Eros!"
***
Stella menaruh tas ranselnya diatas bangku miliknya. Bangku yang terletak paling belakang di pojok kelas, dekat tong beserta tumpukan sampah berada. Stella duduk sendirian disana, tidak ada yang mau berteman kepadanya. Selain karena Stella cukup pintar dan sering dipuji para guru, teman-temannya juga tau jika dia adalah anak haram dari keluarga saudagar kaya raya yang sangat terkenal, keluarga Aditama.
"Hai Stella, gimana kabar lu? Salam buat kak Anna yah heheh" Salah seorang dari tiga siswi yang menghampiri Stella angkat bicara.
Stella memutar bola matanya malas, "gausah basa-basi deh"
Brak!
"Eh elu di baik-baikin malah ngelunjak, nih kerjain tugas kita bertiga, tenang aja kali ini bakal gue kasi upah kok, lumayan buat uang jajan anak haram, gue tau kok lu past pasti ga pernah dikasi uang jajan kan?" Eliza, seorang murid yang terkenal cantik dan berasal dari keluarga paling berada di sekolah itu menggebrak kasar meja Stella.
"Hahahahahaha" Sahut semua murid di kelas.
Stella menghela nafas panjang, "t-tapi aku.."
KAMU SEDANG MEMBACA
DEKAPAN HUJAN | END
Teen FictionJudul awal: BUKAN LEMAH HANYA LELAH "Dia, hujan. Yang selalu mengerti isi getaran kalbu. Membelenggu atma disaat lara menguasai rongga dada. Menyimpan kenangan dalam untaian nadanya yang tak beraturan." **** Kisah ini tentang Stella Maribelle, seora...