Eps. 19

119 35 55
                                    

Stella melihat ke sekeliling dengan seksama, pandangannya benar-benar takjub dengan ruangan itu. Dia memang mengetahui tentang lorong rahasia ini, tapi dirinya tidak pernah berhasil masuk kedalamnya. Ini adalah kali pertama Stella mengetahui bahwa ternyata lorong rahasia itu tembus ke sebuah perpustakaan tersembunyi yang amat sangat besar.

Puluhan rak buku yang tinggi menjulang berjejer-jejer itu, menyisakan jarak sekitar 100 cm antara satu rak buku dengan rak lainnya. Ada banyak buku yang berada di sana, seperti 'sejarah dunia yang terlupakan', 'sejarah penjajahan Belanda di Indonesia', buku-buku sastra, dokumen-dokumen laporan perusahaan Bryan dari tahun ke tahun, dan masih banyak lagi buku lainnya yang jarang sekali terdengar di telinga Stella.

 Ada banyak buku yang berada di sana, seperti 'sejarah dunia yang terlupakan', 'sejarah penjajahan Belanda di Indonesia', buku-buku sastra, dokumen-dokumen laporan perusahaan Bryan dari tahun ke tahun, dan masih banyak lagi buku lainnya yang jaran...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ilustrasi

Karena penasaran, Stella mencoba mengambil buku yang berjudul 'sejarah dunia yang terlupakan' itu.

Bruk!

Karena tempatnya yang agak tinggi, tanpa sengaja Stella menjatuhkan dua buku sekaligus. Stella mendadak membeku, Ia refleks menutup mulutnya sendiri, takut jika suara yang Ia timbulkan terdengar oleh seseorang.

Namun di detik berikutnya, setelah memastikan tidak ada siapapun yang menyadari keberadaannya, Stella mengernyit heran kearah buku itu, sekarang Ia malah lebih tertarik dengan buku yang ikut terjatuh itu.

Stella berjongkok. Ia mengambil sambil meniup-niup sampul buku yang sudah terlihat tak terawat itu. Buku itu tebal, sampulnya berwarna abu-abu gelap. Ada sebuah pembatas berwarna merah juga di tengah-tengah halamannya.

"My diary" Eja Stella saat membaca judul buku yang tertera disana.

Stella kembali menelisik setiap inci sampul buku itu, dan di sudut pojok sampul, terdapat sebuah tulisan kembali.

"Rebecca Veronica" Stella mendadak tercekat.

Bagaimana tidak? Ternyata itu adalah diary milik mama nya! Stella tidak pernah tau jika selama ini mamanya itu gemar menulis diary. Stella tersenyum sendu, Ia menggenggam diary itu erat-erat, setidaknya Stella akan membawa buku itu untuk kabur dari rumahnya dan akan membacanya. Nanti, setelah semua ini berakhir.

Dalam hati, Stella bersumpah akan berusaha kabur dari rumah ini, bagaimanapun caranya.  Dan satu lagi, Ia juga tidak akan pernah kembali kesini.

***

HAP!

Chakra bersorak kegirangan dalam hati. Ia sudah berhasil mencapai pembatas jendela di lantai 2. Setelah melepas tali yang mengikat pinggangnya, Chakra pun segera melesat masuk kedalamnya.

Dengan berjalan mengendap-endap sambil menodongkan pistol nya, Chakra melihat seisi lantai 2 rumah itu. Ia terus mengira-ngira keberadaan Stella. Misi nya kali ini sederhana. Temukan Stella, bawa dia keluar dari rumah bersama dirinya, lalu Adrian akan melempar kan 3 buah kapsul asap dan geng Adrian beserta Stella pun meninggalkan rumah itu secepatnya.

DEKAPAN HUJAN | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang