Eps. 26

113 22 55
                                    

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Chika bertanya panik.

Eros mengedikkan bahu, "kita tunggu dulu Adrian sampe disini"

Chika mengangguk, "itu mereka!"

Pandangan Eros yang tadinya sibuk mengamati sekitar, langsung tertuju kearah yang ditunjuk oleh Chika. Benar saja, Adrian dan kedua orangtuanya sedang berjalan menuju posisi mereka berdua.

"Gimana? Maksudnya apa yang tadi di telpon? Lo gak lagi bercanda kan?" Cecar Adrian kepada Eros.

"Nggak Yan. Ini serius dan tentunya berbahaya, kita gak pernah tau apa yang akan dilakukan Lily dan antek-anteknya, rencana apa yang sedang mereka susun, serta pion apa yang lagi mereka jalankan" Jelas Eros sambil mengusap wajahnya gusar.

"Apalagi kejadian di rumah tua itu, pas Stella diculik, lo gak lupa kan?" Eros menatap mata Adrian.

Adrian seperti tersentak mendengarnya. Benar, kejadian di rumah Lily itu yang mengakibatkan semuanya menjadi berantakan, termasuk penyakit yang diidap Stella. Terlebih, perempuan jahat itulah yang telah menyebarkan fitnah jahat tentang Stella.

"Kalian tau darimana kalau Lily ada disini?" Agas tiba-tiba angkat bicara.

"Saya om, tadi niatnya saya mau chat Lily karena kebetulan kami sahabat dari kecil, eh tapi malah dia yang chat saya duluan, seolah-olah sudah tau keberadaan kita semua disini" Ucap Chika sambil menunjukkan chat Lily di HP-nya.

"Apa ada kemungkinan Lily bakal melibatkan geng Black Wolf dan Anna?" Celetuk Eros.

"Pasti! Kalau gitu kekuatan mereka makin besar dong?" Tambah Adrian.

Agas menarik nafas panjang, "oke semuanya tenang, kita gaboleh panik, kalau mereka punya rencana kita juga harus punya rencana, kita pukul mundur mereka semua"

"Masalahnya gimana rencananya yah?" Adrian menatap Agas dengan serius.

"Perlukah kita melibatkan pihak kepolisian?" Cicit Chika.

"Sini, kalian mendekat dulu. Om ada ide" Agas merentangkan tangannya, menyuruh istrinya, Eros, Chika, Adrian untuk berdekatan, lalu membisikkan sesuatu yang hanya bisa di dengar oleh mereka.

"Itu ide brilian sayang! Kamu memang cerdas!" Puji Alina kagum.

Agas tertawa kecil sambil menyipitkan sebelah matanya, "suaminya siapa dulu dong?"

***

"Tes 1, 2, 3. Adrian siap"

"Chika sudah siap"

"Eros siap"

"Om dan Tante juga sudah siap"

"Jalankan rencana sekarang juga!"

Tut!

Mari kita intip apa yang sedang dilakukan oleh mereka.

Pertama, ada Adrian dengan seragam satpamnya. Entah bagaimana caranya untuk mendapat seragam satpam rumah sakit itu, yang jelas tugas Adrian adalah seperti 'penjaga'. Mengawasi setiap gerak-gerik orang yang mencurigakan. Menyamar menjadi profesi satpam bisa bebas mondar-mandir di manapun, di ruang tunggu, di parkiran, di kantin, di ruang administrasi, di mana saja. Adrian yakin geng Black Wolf belum berani mendekat ke lantai 5 tempat dimana ruang ICU berada.

Selanjutnya ada Chika yang berpura-pura menjadi cleaning service. Urusan memakai topeng, Chika memang tidak ada duanya. Koneksinya yang banyak sebagai keluarga pengusaha juga memudahkan dirinya mendapat seragam cleaning service khas rumah sakit. Tugasnya mudah, Ia akan berkeliling di sepanjang lorong ICU dan pintu lift, memastikan tidak ada orang aneh yang masuk.

DEKAPAN HUJAN | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang