Eps. 12

127 35 29
                                    

Anna pun langsung duduk di samping Bryan, "di media sosial lagi viral banget sama videonya Stella yang beredar dimana-mana pah"

Eros dan Adrian sontak bertatap-tatapan, "video apa?"

"Video saat Stella berhubungan s*x sama pria yang ngga diketahui identitasnya" Jawab Anna dengan entengnya.

"HAH, APA?!"

-•-

Adrian menggeleng tak percaya, "NGGAAK! Gak mungkin Stella ngelakuin hal kotor kayak gitu! lo gausah ngawur ya kalau ngasih info, bisa jadi fitnah tau gak?!"

"G-gimana bisa Stella kayak gitu? Sedangkan 2 hari yang lalu dia diculik dan kita nemuin dia udah dalam keadaan lemah banget" Sanggah Eros.

Anna mengangkat bahunya, "lo pikir dia ngapain aja selama menghilang? diculik terus disekap hantu? tau darimana kalau itu mobil penculik?"

BRAK!

Bryan menggebrak keras meja ruang tengah, membuat semuanya terdiam seribu bahasa.

"Dasar jalang! Ibu dan anak sama saja!!"

Mata Adrian dan Eros sontak membulat sempurna kearah Bryan.

"OM!" Tegas Adrian.

Adrian beralih menatap tajam Anna, "lo punya bukti gak kalau itu emang Stella?"

Anna tertawa keras, "hahahaha ya punya dong, yakin nih mau lihat?"

"Anna! Ini bukan waktunya buat main-main!" Eros melototi Anna.

Anna memutar bola matanya sambil mengetuk-ngetuk HP-nya sebentar, lalu kembali menghadapkannya kearah Eros, Adrian, dan papanya.

"Nih! Lihat sendiri gimana Stella ngakuin semuanya!"

Sebuah video di tampilkan di layar HP Anna. Disitu terlihat jelas Stella yang sedang dalam kondisi mabuk sedang meracau tak jelas. Jika dilihat-lihat dari bangunan latar belakangnya, itu sama persis seperti rumah milik Lily.

"Ahahahha gue dah capek banget hidup di dunia ini! Gue mau senang-senang dulu, jangan diganggu yah! Kapan lagi kan gue bisa tidur sama cowo roti sobek hahahhah" Ucap Stella sambil meneguk minuman berwarna merah di genggamannya.

Eros mengeraskan rahangnya, "gue kira selama ini Stella anak baik-baik, ternyata..."

"Gak lebih kayak seorang P5K" Lanjutnya dengan nada kecewa.

Sedangkan Bryan yang melihat itu hanya manggut-manggut, "baguslah kalau memang dia sudah bosan hidup, karena sebentar lagi saya akan mengirimnya ke neraka! anak seperti dia hanya akan membuat nama keluarga ini ternodai!"

"Gue cabut duluan yan, lo urus aja sendirian si pel*cur itu, gue udah gak peduli lagi sama dia" Eros berdiri dari duduknya lalu mengambil kunci mobil dan keluar dari rumah itu sambil menutup kencang pintu utama.

Adrian yang melihat situasi menjadi buruk pun hanya geleng-geleng sambil berlari mengejar Eros, "Er, tunggu! Itu belum tentu bener kan?"

"Er! Eros!" Teriak Adrian.

"Lo gak bisa ambil kesimpulan dari satu pihak!"

DEKAPAN HUJAN | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang