"Apakah seseorang harus mati untuk bisa menjadi seperti kalian?" Tanya Jisoo.
Kini Seokjin dan Jisoo berada di dalam hutan. Semacam berkencan.
Jika sepasang kekasih pada umumnya berkencan dengan menonton film di bioskop atau jalan-jalan ke mall, lainnya halnya dengan Seokjin dan Jisoo. Mereka lebih memilih tengah hutan sebagai tempat mereka berkencan.
"Tidak, hanya ayahku saja." Jawab Seokjin. "Ayahku tidak akan melakukannya kepada seseorang yang tidak memikiki kesempatan lain."
"Jadi sejak kapan kau menjadi seperti ini?"
"Dulu saat ada penyakit mematikan yang menyebar di kota ini."
Memori Seokjin kembali berputar pada saat dimana ia sedang sekarat karena penyakit mematikan itu sekitar seratus tahun yang lalu.
Saat itu wabah penyakit mematikan menyebar di seluruh kota membuat banyak penduduk terjangkit. Karena fasilitas kesehatan yang kurang memadai dan tenaga medis yang sangat minim, membuat banyak nyawa melayang karena penyakit itu.
Seokjin pun juga terjangkit penyakit hingga membuatnya sekarat. Dan saat itu dokter yang merawatnya adalah Kim Insung.
Insung yang saat itu sudah lebih dulu menjadi vampir, tak tega melihat kondisi Seokjin saat itu. Agar Seokjin tak mati begitu saja, akhirnya Insung membuatnya menjadi seorang vampir juga dengan menggigit lehernya.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Jisoo.
"Seperti racun yang menjalar ke seluruh pembuluh darahmu." Setelah seratus tahun berselang, Seokjin pun masih saja bisa merasakan bagaimana sakit yang ia rasakan ketika Insung menggigitnya saat itu.
"Tapi yang ayahku lakukan lebih sulit." Lanjut Seokjin. "Dia harus menahan hasratnya untuk tak meminum seluruh darahku."
"Tapi kau bilang keluargamu hanya minum darah hewan." Sahut Jisoo
"Ketika kami merasakan darah manusia, muncullah semacam kegilaan karena merasakan lezatnya yang hampir mustahil untuk dihentikan."
"Tapi ayahmu bisa menahannya."
"Kau benar." Sahut Seokjin. "Akulah orang yang pertama dirubahnya, lalu ibuku dan saudara-saudaraku."
"Apa ayahmu yang menjadi alasan kau tidak minum darah manusia?"
"Tidak." Jawab Seokjin lirih. "Hanya saja, aku tidak ingin menjadi monster pembunuh."
Jisoo bisa melihat satu kesedihan di dalam mata hitamnya Seokjin.
"Karena itu aku dan keluargaku hidup dari darah binatang." Lanjut Seokjin, kini raut wajahnya sudah berubah lebih ceria. "Meski bisa membuat kami kuat, tapi sebenarnya itu tak bisa membuat kami puas. Rasanya tak akan sama dengan meminum darah manusia."
Wajah Jisoo pun berubah pucat mendengarnya. Dan ia pun teringat tentang mendiang Paman Taegyu. "A-apa yang membunuh Paman Taegyu itu vampir lain?"
"Ya, banyak klan kami yang berkeliaran di luar sana."
"Jadi apa pelaku dari semua korban yang meninggal di Gunung Bonghwa itu vampir yang sama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Short ff Jinsoo
FanfictionKumpulan short ff Jinsoo (Jin bts & Jisoo bp) Satu story terdiri dari tiga-empat chapter Judul di setiap cerita diambil dari judul lagu bts & blackpink Hope you enjoy it guys 😊