Heartbeat (i)

853 70 7
                                    

Halo, I'm back again..
Ini cerita baru ya, bukan lanjutan yg cerita sebelumnya..

Ps: cerita ini hanya fiktif belaka. Tidak ada niat untuk menjelekkan atau menjatuhkan idol atau siapapun itu. Visualisasi digunakan hanya untuk memudahkan pembaca mengikuti alur ceritanya.

Happy reading..
Tapi sebelumnya klik bintang dulu.. thank you
__________________________________







Kim Seokjin menatap sendu sebuah foto yang dikelilingi oleh karangan bunga. Di foto tersebut tergambar wajah sang istri yang telah dulu meninggal karena kecelakaan lalu lintas yang terjadi dua hari yang lalu.

Rasa penyesalannya menyeruak tatkala mengingat terakhir kali ia berbicara dengan istrinya.

Andaikan saja malam itu Seokjin yang menjemputnya.

Andaikan saja malam itu Seokjin tak lebih memilih pekerjaannya.

Pasti Han Jooeun masih ada bersama dengannya tertawa dan menghabiskan waktu bersama.

Ada banyak kata perandaian di dalam kepalanya membuat air matanya lagi-lagi luruh membasahi pipinya.

Malam itu, Seokjin pulang terlambat karena perusahaan miliknya akan meluncurkan sebuah produk baru keesokan harinya. Hingga membuat ia dan beberapa bawahannya harus lembur memastikan acara peluncurannya besok berjalan dengan lancar.

Dan di malam itu juga sang istri menelpon dan meminta Seokjin untuk menjemputnya di sebuah restoran tempat reuni yang ia hadiri bersama kawan-kawan semasa SMA. Namun Seokjin tidak bisa menjemputnya dan meminta sang istri pulang dengan menggunakan taksi.

Namun naas. Dalam perjalanan pulang, taksi yang ditumpangi sang istri mengalami kecelakaan karena tertabrak oleh pengendara mobil lain yang menerobos lampu merah karena menyetir dalam kondisi mabuk.

Sempat dilarikan di rumah sakit, namun nyawa istrinya tak tertolong. Parahnya luka yang dialami di kepalanya membuatnya harus meregang nyawa.

Istrinya yang bernama Han Jooeun itu meninggalkan seorang putri cantik bernama Kim Miseon yang kini masih berusia empat tahun. Hasil buah cinta selama lima tahun pernikahan mereka.

Seokjin yang mendampingi ayah dan ibu mertuanya itu menyambut tamu yang berkunjung ke rumah duka tempat istrinya disemayamkan.

Satu per satu pelayat datang dan pergi. Dan teman-teman Jooeun yang juga datang pada reuni saat kecelakaan itu terjadi, juga ikut melayat disana. Mereka sama sekali tak menyangka bahwa malam reuni kemarin itu adalah malam terakhir mereka bertemu dengan sahabat mereka.

***

Anak-anak berhambur keluar kelas ketika bel tanda pulang berbunyi. Semua nampak senang karena kembali bertemu dengan orang tua mereka setelah setengah hari berpisah.

Hampir semua dari anak-anak yang sekolah di pendidikan anak usia dini itu sudah dijemput oleh orang tua atau pun pengasuh mereka.

Namun ada satu anak yang masih menunggu karena jemputannya belum datang. Bahkan hingga hampir satu jam ia menunggu, jemputannya tak kunjung datang.

Hal itu membuat Kim Jisoo selaku wali kelas anak itu pun menghampirinya.

Dan saat Jisoo berada di hadapan muridnya itu, jantungnya berdegup lebih kencang dari biasanya. Bahkan ia sampai memegang dadanya sebelah kiri untuk menahan rasa nyeri yang ia rasakan.

"Apa kau belum dijemput?" Tanya Jisoo setelah degupan jantungnya mulai stabil. Dan bocah itu hanya menggelengkan kepala sebagai jawabannya.

Jisoo tau jika dua minggu yang lalu ibu dari anak ini baru saja meninggal. Dan hari ini adalah hari pertama anak itu masuk sekolah lagi setelah ibunya meninggal.

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang