Flower (i)

528 64 28
                                    

Halo.. ini cerita baru ya..
Gak ada hubungannya sama story sebelumnya

Sebelumnya klik bintangnya..
Happy reading



Harum masakan menyebar di seluruh penjuru sebuah unit apartemen. Di dapur itu sudah ada seorang wanita dengan mengenakan apron dan rambut dicepol asal ke atas. Wanita itu sibuk menyiapkan sarapan untuk sang suami yang kini sedang bersiap untuk pergi ke kantor.

"Good morning.." Sepasang tangan kekar melingkar pada perut si wanita. Tak hanya itu, si pria juga mengecup pipi kanan si wanita. "Masak apa hari ini?"

"Aku hanya hanya memanasi sup tulang iga dari ibu kemarin. Duduklah!"

Sebelum duduk di meja makan, si pria lebih dulu menyapa buah hati mereka yang sejak tadi anteng duduk di kursi bayi sambil menonton kartun favoritnya pada layar ponsel.

"Halo, princess.." Si pria mengecup pipi gembul sang putri yang kini sudah berusia tiga tahun itu.

"Papa.. Nara lihat ini." Bocah bernama Kim Nara itu menujukkan kartun yang ia tonton sejak tadi kepada sang ayah.

"Nara lihat apa?"

"Poyoyo." Jawab Nara yang masih belum bisa mengucapkan huruf 'r' dengan benar.

Lantas sang ayah mengusak lembut pucuk kepala sang buah hati.

Beberapa saat kemudian si wanita menyajikan sup tulang iga yang tadi ia panaskan ke atas meja makan. Ia juga mengambil nasi lalu memberikannya kepada sang suami.

"Oppa, jam berapa pesawatnya?"

Kim Seokjin melihat pada jam tangan yang melingkar pada tangan kirinya. "Jam sebelas, sayang. Tapi aku harus ke kantor dulu untuk menandatangani satu berkas."

Si wanita yang bernama Kim Jisoo itu mengangguk paham. "Makanlah!"

Lalu Jisoo beralih pada Nara. "Sayang, menontonnya sudah dulu, ya. Kita makan dulu."

Nara pun menurut dan mematikan ponselnya. Lalu Jisoo mulai menyuapkan makanan pada sang putri.

"Apa semuanya sudah siap?" Tanya Jisoo di sela-sela menyuapi Nara. Dan Seokjin mengangguk sambil mengunyah makanannya.

Siang nanti Seokjin akan terbang ke Prancis untuk melakukan bussiness trip. Perusahaannya mencoba mengeluarkan parfum dan kini mereka sedang mencoba peruntungan melakukan pemasaran ke negara pusat fashion dunia itu.

"Kau sudah memasukkan charger laptop dan ponsel, kan?" Tanya Seokjin.

"Sudah. Mungkin saja ada yang masih tertinggal?"

"Jika kau yang menyiapkannya pasti semua aman, sayang. Aku tidak tau bagaimana jika kau tidak membantuku packing setiap kali aku ada pekerjaan di luar negeri."

"Itu sudah tugasku sebagai istrimu, Oppa." Jisoo yang sudah selesai menyuapi Nara segera membawa piring bekas ke kitchen sink lalu mencucinya.

Saat masih menyantap sarapannya, ponsel Seokjin bergetar. Dengan segera ia menekan tombol hijau pada layar ponselnya.

"Halo."

".........."

"Tunggu, tiga puluh menit lagi aku sampai."

Setelah memutuskan panggilannya, Seokjin beralih pada Jisoo. "Sayang, aku berangkat sekarang. Ada meeting dadakan sebelum aku pergi."

"Sebentar, aku ambilkan tasmu."

"Princess, Papa mau pergi dulu, ya. Jangan nakal sama Mama. Okay?"

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang