Pretty Savage (iv)

412 52 4
                                    

Aroma wangi dari masakan yang masuk ke indera penciuman membuat Seokjin terbangun dari tidur lelapnya. Ia mengerjapkan kedua netra sembari memegang kepala yang terasa pening akibat mabuk semalam.

Setelah kedua matanya terbuka sempurna, Seokjin mengedarkan pandangan dan ia lega karena ia tertidur di kamarnya sendiri.

"Bagaimana aku pulang semalam?" Gumam Seokjin.

Lantas Seokjin beranjak dari atas ranjang lalu melangkahkan kakinya menuju ke dapur untuk mengambil minum.

Tubuh Seokjin membatu ketika ia melihat ada seorang wanita di dapurnya. Bahkan wanita yang kini berdiri memunggunginya itu mengenakan kaos miliknya yang terlihat kebesaran di tubuh wanita itu

"S-siapa kau?"

Jisoo membalikkan tubuhnya hingga menghadap pada Seokjin. "Oh, kau sudah bangun, Sajangnim?"

"Kim Biseo? Bagaimana kau bisa ada disini pagi-pagi?" Tanya Seokjin sambil mengingat kejadian semalam.

Jisoo mencebik. "Apa kau tidak ingat, Tuan Kim? Semalam kau mabuk lalu menelponku, memintaku untuk menyusulmu. Dan semalam aku menginap disini?"

"Kenapa menginap disini?"

"Ey, duduklah dulu, Sajangnim!" Jisoo menuntun tubuh Seokjin agar duduk di meja makan. "Aku akan menyiapkan sarapan untukmu."

Seokjin mengikuti pergerakan dari Jisoo yang kesana kemari meyiapkan sarapan untuknya. "Apa aku yang memintamu menginap disini?"

Jisoo duduk setelah meletakkan dua piring nasi goreng kimchi di atas meja. "Ya, semalam saat aku hendak pulang, kau menahanku sambil bergumam Jangan pulang, Kim Jisoo.. Temani aku, tidurlah bersamaku." Jisoo berucap sambil menirukan suara Seokjin. "Apa kau tidak ingat?"

Seokjin menggeleng. "Apa semalam kita--"

"Tidak!" Sahut Jisoo memotong ucapan Jisoo. "Semalam aku tidur di sofa."

"Lalu kenapa kau memakai bajuku?"

"Ah, ini.." Jisoo meringis. "Maaf, aku memakai bajumu tanpa ijin dulu. Semalam kau muntah dan mengenai pakaianku, jadi terpaksa aku mengenakan ini."

"Terima kasih." Ucap Seokjin canggung. Kemudian ia mulai meyuapkan sesendok nasi goreng kimchi ke dalam mulutnya sambil menatap pada Jisoo yang juga tengah menikmati sarapannya. Satu hal yang baru Seokjin sadari. Ternyata wajah Kim Jisoo di pagi hari tanpa make up jauh lebih cantik.

"Apa ada yang salah dengan wajahku?" Tanya Jisoo saat ia menyadari bahwa Seokjin menatapnya.

Seokjin segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Ia merasa malu karena kepergok mencuri pandang pada sekertarisnya itu. "Tidak. Terima kasih untuk makanannya."

Semenjak kejadian itu, hubungan Seokjin dan Jisoo semakin dekat. Bukan dekat dalam artian hubungan antara bos dan bawahannya, tapi dekat sebagai seorang pria dan wanita. Hampir setiap hari Seokjin mengantar Jisoo pulang. Bahkan mereka juga sering menghabiskan akhir pekan bersama seperti pergi ke mall, makan siang, bahkan makan malam bersama.

Semakin lama menghabiskan waktu bersama dengan Jisoo, membuat Seokjin bisa merasakan sesuatu yang belum pernah ia rasakan pada wanita lain sebelumnya.

Apa ini yang disebut jatuh cinta?

***

Karena sudah waktunya pulang, para pegawai sudah banyak yang keluar dari gedung kantor. Dan salah satu dari para pegawai itu ada juga Kim Jisoo yang hari ini bisa pulang tepat waktu.

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang