Playing with Fire (ii) [M]

415 53 10
                                    

Untuk penutupan di hari ultahnya our precious Kim Jisoo, aku up lagi ya.. tapi jangan tanya kapan lanjutannya, hehe

Sebelumnya klik bintangnya..
Happy reading










Jisoo terbangun ketika ia mendengar seseorang memasukkan password pintu apartemennya. Dan ia langsung tau siapa orang yang dengan kurang ajarnya berani masuk ke dalam unitnya tanpa ijin darinya.

Kim Namjoon.

Selain dirinya, Namjoon lah satu-satunya orang yang hafal password pintu unit apartemennya.

Jisoo pun merutuki dirinya sendiri yang lalai karena tak segera mengganti password setelah mereka mengakhiri hubungan. Dalam hatinya ia bersumpah akan mengganti password pintu unit apartemennya hari ini juga agar mantan kekasihnya yang berengsek itu tak bisa masuk ke dalam unit apartemennya sesuka hati.

Belum sempat Jisoo membuka penuh kedua matanya, Namjoon sudah masuk ke dalam kamarnya.

Namjoon dibuat terkejut ketika melihat kondisi kamar Jisoo yang terlihat berantakan.

Dress bahkan pakaian dalam tercecer di lantai dan ada satu yang mencuri perhatian Namjoon. Sebuah jas tersampir pada punggung sofa yang ada di kamar Jisoo.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Jisoo langsung mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar pada kepala ranjang dengan selimut yang membalut tubuh polosnya. "Kenapa kau masuk ke dalam rumah orang tanpa ijin? Aku bisa melaporkanmu kepada polisi karena--"

"Siapa pria itu?" Sahut Namjoon tak mempedulikan omelan Jisoo. Kini Namjoon mendekat pada Jisoo ketika ia menyadari bahwa ada banyak tanda merah pada dada Jisoo. "Siapa pria yang berani-beraninya menyentuh wanitaku!"

"Wanitaku?" Sahut Jisoo. "Siapa yang kau sebut dengan wanitamu itu? Aku?" Jisoo menunjuk pada dirinya sendiri. "Ingat, Kim Namjoon, kita sudah tidak memiliki hubungan apapun. Jadi kau tidak berhak mencampuri urusanku."

"Kim Jisoo.."

Jisoo acuh. Ia beranjak dari atas ranjang dan mengeratkan selimut yang melilit pada tubuhnya seakan ia tak sudi jika mantan kekasihnya yang berengsek ini melihat tubuhnya barang sejengkal.

"Sudah kukatakan aku tidak mau mengakhiri hubungan denganmu!" Lanjut Namjoon yang bahkan Jisoo tak mempedulikannya karena ia melenggang masuk ke dalamkamar mandi. "Kau akan tetap menjadi kekasihku!"

"FUCK..!!!" Namjoon mengumpat ketika tak mendapat respon dari Jisoo yang sudah menghilang di balik pintu kamar mandi. Ia menyesal karena sudah berselingkuh dengan wanita lain di belakang Jisoo. Tapi sayangnya nasi sudah menjadi bubur. Jisoo sudah tak sudi lagi melanjutkan hubungan dengannya. Bahkan wanita yang masih sangat ia cintai itu seperti enggan hanya untuk menatap padanya.

***

Dengan hanya menggunakan kaos oversize, Jisoo kini duduk di atas kursi yang ada di dapurnya.

Saat ia selesai mandi, ia sudah tak mendapati presensi Namjoon di dalam kamarnya. Ia bisa merasa lega karena Namjoon tak mengganggunya lagi setidaknya untuk saat ini. Karena ia sungguh muak ketika melihat wajah mantan kekasihnya itu.

Padahal Jisoo sudah memberikan semua yang ia miliki kepada Namjoon. Bahkan tak jarang ia juga menuruti semua permintaan Namjoon. Tapi entah kenapa Namjoon masih berani bermain api di belakangnya.

Kini Jisoo menatap pada meja makan yang di atas sana terdapat satu piring sarapan yang berisi sandwich dan telur mata sapi juga segelas susu. Di bawah piring, Jisoo menemukan sebuah sticky note.

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang