Playing with Fire (v)

434 62 29
                                    

Halo, apa ada yang nunggu aku update?
Maaf banget, akhir-akhir ini sibuk di rl jadi nggak sempet nulis..
Tapi aku seneng banget dapet banyak notifikasi dari pembaca dan follower baru yang nge like story2 ku 😍
Dan buat pembaca lama, semoga kalian tetep sabar nungguin update-an dariku..

Love sekebon buat kalian semua 💜💜💜

Tadinya mau aku bikin part ini ending, tapi ternyata kepanjangan. Jadi aku split aja ya, masih ada satu part lagi.

Happy reading..








Tiga tahun kemudian

Meski hari sudah cukup larut, Kim Seokjin masih saja berkutat di depan laptopnya memeriksa laporan keuangan dari beberapa restoran miliknya.

Bisnis kuliner yang baru ia dirikan tiga tahun ini berkembang cukup pesat.

Tiga tahun yang lalu Seokjin memutuskan untuk membuka restoran sendiri alih-alih meneruskan perusahaan milik keluarganya.

Tak hanya membuka restoran, Seokjin juga membuat keputusan sangat besar di dalam hidupnya. Tiga tahun yang lalu Seokjin membatalkan pertunangannya dengan Kim Sojung. Tentu saja awalnya ia mendapat penolakan keras dari kedua orang tuanya. Namun setelah Seokjin membeberkan bukti di hadapan kedua orang tuanya mengenai kelakuan Sojung yang berselingkuh dengan pria lain, akhirnya kedua orang tua Seokjin menyetujui keinginan Seokjin untuk membatalkan pertunangannya.

Dan setelah ia membatalkan pertunangan dengan Sojung, Seokjin keluar dari perusahaan milik keluarganya dan memutuskan untuk membuka restoran yang sudah sejak dulu ia impikan. Dan kini terhitung Seokjin sudah memiliki tujuh cabang restoran di berbagai kota besar yang ada di Korea.

Sejak tiga tahun yang lalu Seokjin seperti terlahir kembali, karena sejak saat itu pertama kali di dalam hidupnya, ia membuat keputusan untuk dirinya sendiri yang sebelumnya diatur oleh kedua orang tuanya. Dengan kata lain, sebelum tiga tahun yang lalu, Seokjin selalu hidup dengan bayang-bayang nama besar keluarga dan semua hal-hal yang ada di dalam hidupnya dari hal besar hingga hal yang paling kecil sekalipun semuanya harus berjalan sesuai dengan keinginan kedua orang tuanya. Seokjin seakan hidup sesuai keinginan dan aturan kedua orang tuanya.

Namun selama tiga tahun ini ia kini hidup sesuai dengan keinginannya. Hal yang sudah sejak lama ia inginkan.

Setelah selesai dengan laporan yang ia periksa, ia pun menutup laptop miliknya.

Seokjin meregangkan tubuh yang terasa agak kaku setelah duduk selama kurang lebih dua jam di depan laptop. Saat ia hendak beranjak dari duduknya, tiba-tiba saja ia teringat dengan proposal dari Park Jimin.

Tadi siang Jimin yang bekerja sebagai asisten Seokjin di restoran memberikan sebuah proposal untuk konsep dari cabang restoran yang akan ia buat di Jeju nanti.

"Jimin mendapat ide darimana konsep seperti ini?" Gumam Seokjin setelah selesai membaca sekilas proposal tersebut. Konsep proposal yang Jimin berikan mengusung tema tentang alam mengingat Pulau Jeju memang terkenal akan keindahan alamnya.

Lalu Seokjin meraih ponsel dan mengirimkan sebuah pesan singkat untuk asistennya itu.

Park Jimin
Besok kita bicarakan tentang proposalmu

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang