Your Eyes Tell (i)

2.3K 102 32
                                    

"Kim Seokjin.."

"Kim Seokjin.."

"Kim Seokjin.."

Semua orang bersorak meneriakkan nama seorang pria yang kini tengah bermain basket di tengah lapangan.

Kim Seokjin.

Kim Seokjin adalah mahasiswa di jurusan manajemen. Ia seorang kapten tim basket di sebuah kampus dan sekaligus menjadi primadona di kampus tersebut. Selain parasnya yang rupawan, ia juga pintar dalam bidang akademik. Selain itu ia juga jago dalam beberapa bidang olahraga seperti basket, futsal, renang, golf, bermain ski, dan masih banyak lagi olahraga yang bisa ia lakukan.

Dan ada satu hal lagi yang membuatnya semakin memiliki daya tarik. Kim Seokjin adalah putra dari pemilik SJ Group. Perusahaan terkenal seantero Korea.

Tak ayal semua itu membuat Kim Seokjin dielu-elukan oleh setiap mahasiswi disana. Bahkan banyak mahasiswi yang mengejar-ngejarnya dan ingin menjadikannya sebagai kekasih.

Hari ini ada pertandingan basket antarfakultas di kampus mereka. Dan kini tim basket dari fakultas Manajemen sedang melawan tim basket dari fakultas hukum.

Sorakan dari bangku penonton membuat semangat para pemain semakin berkobar untuk meraih kemenangan.

Dan di antara puluhan gadis yang memberi semangat pada Seokjin, ada satu gadis yang tak mau kalah dengan yang lain.

"Kim Seokjin.. Fighting.."

Seperti gadis-gadis lainnya, satu gadis ini juga sangat menyukai Kim Seokjin. Bahkan rasa sukanya itu menjurus ke obsesi.

Dialah Kim Jisoo.

Mahasiswi jurusan hukum ini sudah beberapa bulan ini mengejar-ngejar Kim Seokjin.

Hampir setiap hari ia membawa bekal makanan untuk Seokjin yang ia titipkan pada Kim Jennie, sahabatnya sekaligus sepupu dari Seokjin. Meski bekal yang ia berikan tak pernah sedikit pun tersentuh oleh Seokjin, namun Jisoo pantang menyerah. Ia terus saja memberikannya untuk pria itu.

"Yaakk.. Kim Jisoo.. Kau ini sebenarnya mendukung siapa? Kau kan mahasiswi jurusan hukum, kenapa malah memberi semangat pada Kim Seokjin yang menjadi lawan main tim basket fakultas kita?" Omel Rosè yang sejak tadi geleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya ini.

"Aku tidak peduli fakultas kita menang atau kalah." Sahut Jisoo. "Yang penting aku tetap akan mendukung Kim Seokjin. Huuuu... Kim Seokjin, Fighting..."

Rosè memutar kedua bola matanya jengah. Sahabatnya yang satu ini cukup bebal jika dinasehati. Padahal sudah berulang kali Seokjin terang-terangan menolaknya namun Jisoo tak pernah jera untuk mengejarnya lagi dan lagi.

Saat bermain, kedua netra Seokjin tak sengaja bersitatap dengan kedua netra Jisoo. Dan pandangan keduanya seakan terkunci selama beberapa detik sebelum Seokjin melengos dan kembali fokus pada pertandingannya.

Jangan tanya bagaimana Jisoo. Gadis itu sangat senang hingga berjingkrak kegirangan karena Seokjin yang menatapnya meski hanya beberapa detik saja.

"Rosè.. Kau lihat tadi?" Tanya Jisoo menggoncang lengan kiri Rosè.

"Lihat apa?" Tanya Rosè.

"Dia tadi menatapku, Rosè. Kim Seokjin menatap Kim Jisoo. Waahhh.." Kemudian Jisoo memekik senang dengan pipi yang merah.

Rosè menghembuskan nafasnya kasar. Sudah tidak tau bagaimana lagi harus merespon kebucinan sahabatnya ini.

Setelah bermain tiga kali set, akhirnya pertandingan pun usai dan dimenangkan oleh tim Kim Seokjin.

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang