Lovesick Girl (ii)

365 60 26
                                    

Sudah terhitung lima hari Kim Jisoo bekerja di tempatnya yang baru. Dan bosnya yang sekarang adalah pria yang ia temui di sebuah klub malam. Tak hanya bertemu, mereka pun menikmati malam panas di sebuah kamar hotel yang letaknya tak jauh dari klub malam itu.

Selama lima hari itu pun hubungan Jisoo dengan bosnya yang bernama Kim Seokjin hanya sebatas hubungan atasan dan bawahan. Seokjin bahkan tak mengungkit malam panas yang mereka habiskan beberapa hari yang lalu.

Kini waktu sudah menunjuk pada pukul tujuh sore dan kini waktunya Jisoo pulang. Sebelum pulang, ia lebih dulu merapikan beberapa berkas yang berserakan di mejanya. Saat merapikan berkas, ia menemukan satu berkas yang ternyata terlewat belum ditanda tangani oleh Seokjin.

“Berkas ini belum ditanda tangani Tuan Seokjin.” Gumam Jisoo.

Tanpa berpikir panjang, Jisoo pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam ruangan sang bos.

Jisoo mengetuk dua kali pintu sebelum ia masuk ke dalam ruangan bosnya itu.

“Tuan, maaf, pre order untuk Fivestar belum ditandatangani.” Ucap Jisoo seraya menyerahkan berkasnya.

Seokjin meraih bolpoin lalu menandatangani berkas itu kemudian menyerahkan kembali kepada Jisoo.

Setelah mendapatkan berkas itu kembali, Jisoo hendak keluar namun suara Seokjin menginterupsinya. “Kenapa waktu itu kau tidak membangunkan saya dulu sebelum kau pergi?”

Deg..

Jisoo mematung seketika mendengarnya. Ia tidak menyangka jika Seokjin membicarakan hal yang Jisoo coba lupakan beberapa hari ini.

Jisoo membalikkan tubuhnya menghadap pada Seokjin. Ia tidak tau bagaimana harus meresponnya. Akhirnya Jisoo hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil menampilkan senyum terpaksanya.

“Saya tidak butuh senyumanmu.” Kata Seokjin. “Yang saya butuh penjelasan darimu kenapa kau pergi begitu saja tanpa menungguku bangun terlebih dulu.”

“Em, maaf Tuan, waktu itu saya ada urusan mendadak. Jadi saya harus segera pergi. Saat saya akan pamit, anda masih tidur jadi saya sungkan membangunkan anda.”

"Masuk kerja maksudmu?"

Jisoo hanya mengangguk.

“Lain kali bangunkan saya dulu sebelum kau pergi.”

Setelah berucap, Seokjin beranjak dari kursi kebesarannya dan meninggalkan Jisoo begitu saja.

“Lain kali?” Gumam Jisoo.

***

Semakin hari Jisoo dan Seokjin semakin dekat. Dekat disini dalam arti dekat sebagai seorang pria dan wanita. Hampir setiap hari Seokjin mengantar Jisoo pulang ke rumahnya. Bahkan Jisoo juga mengantar Seokjin berbelanja kebutuhan dapur dan kebutuhan rumah lainnya.

Saat ini waktu sudah menunjuk pada jam makan siang. Saat Jisoo hendak pergi ke kantin perusahaan, ponselnya bergetar karena ada pesan masuk.

Itu dari Seokjin.

Tuan Kim Seokjin
Kim Jisoo, ke ruangan saya sekarang

Jisoo
Baik, Tuan

Setelah membalas pesan, Jisoo segera masuk ke dalam ruangan Seokjin. Saat masuk, ia melihat Seokjin duduk di kursi kebesarannya membelakangi Jisoo dengan menghadap ke jendela kaca yang menampilkan pemandangan jalan kota.

Short ff JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang