Semenjak perkenalan yang terlambat beberapa hari yang lalu, Jisoo dan Seokjin nampak lebih akrab. Mereka terlihat sering duduk bersebelahan ketika di kelas. Tapi saat di kantin, Seokjin tak makan bersama Jisoo. Ia lebih memilih bergabung bersama saudaranya yang lain.
Bahkan Lisa pun tak menyangka bahwa Jisoo berhasil mendekati Seokjin. Hal yang tidak pernah bisa dilakukan oleh gadis lain di kampus ini.
"Han Jisoo.. Katakan padaku, kau menggunalan sihir apa hingga kau bisa dekat dengan Seokjin." Cecar Lisa.
Jisoo mengernyitkan dahinya mendengar pertanyaan dari tak masuk akal dari Lisa. "Apa maksudmu, Lisa? Aku tidak paham. Sihir apa?"
"Para gadis disini tidak ada yang berhasil mendekati Seokjin." Tutur Lisa. "Tapi kau mahasiswa baru disini, langsung bisa mendekatinya."
"Aku tidak menggunakan sihir apa-apa." Jawab Jisoo dengan polosnya. "Mana ada aku menggunakan hal-hal mistis seperti itu?"
Lisa memicingkan kedua matanya menatap pada Jisoo memastikan bahwa teman barunya ini tak berbohong. Tapi sayangnya Lisa tak menemukan kebohongan pada netra Jisoo. "Hah, mungkin memang dia menyukai gadis kota sepertimu." Lisa akhirnya menyerah.
"Tentu saja." Sahut Jimin yang tiba-tiba saja muncul entah darimana. "Mana ada pria yang suka dengan gadis yang dandanannya seperti pria juga? Nanti orang-orang mengira Kim Seokjin itu gay karena berkencan dengan pria."
Jimin mengakhiri ucapannya dengan tertawa kencang hingga Lisa lantas melayangkan tatapan tajam kepada Jimin. "Diam! Atau ku hajar kau, Park Jimin!"
"Lihatlah! Itulah kenapa tidak ada pria di kampus ini yang mau berkencan denganmu, kau terlalu galak." Jimin kemudian mendekatkan bibirnya pada telinga Lisa. "Kau tenang saja, jika tak ada pria yang mau denganmu, aku mau menjadikanmu sebagai kekasihku. Atau paling tidak kita bisa menjadi friend with benefit? Bagaimana?"
Jimin mengangkat kedua alisnya menunggu jawaban dari Lisa atas tawarannya. Namun bukannya mendapat jawaban, Jimin malah menerima sebuah pukulan keras pada bahunya. "In your dream, Park Jimin!!"
Lisa kemudian beranjak dari duduknya dengan menggerutu kesal dan meninggalkan Jisoo serta Jimin yang masih setia duduk di bangku kantin itu. Jimin terkekeh melihat tingkah Lisa. Sedangkan Jisoo hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Jimin kepada Lisa.
***
Hari ini ada tugas kelompok yang diberikan oleh Dosen kepada para mahasiswa. Setiap kelompok terdiri dari dua orang. Dan kebetulan Seokjin dan Jisoo berada di satu kelompok. Mereka melakukan tugas kelompok mereka dengan mengumpulkan referensi buku dari perpustakaan.
Dan kini Seokjin dan Jisoo sedang berada di perpustakaan kampus.
Mereka nampak serius dengan tugas yang sedang mereka kerjakan. Mereka asyik berdiskusi disana. Bahkan tatapan beberapa mahasiswa sama sekali tak mengganggu fokus keduanya.
"Apa benar mahasiswa baru itu berkencan dengan Kim Seokjin?"
"Pantas saja mahasiswi disini tak ada yang bisa memikatnya. Ternyata selera Kim Seokjin itu gadis kota, ya?"
"Memangnya apa kelebihan gadis itu? Hingga Seokjin mau dengannya?"
Gumaman para mahasiswi yang ada di perpustakaan membuat rungu Seokjin sangat panas. Ia tak tahan jika ada orang lain yang membicarakan gadis pujaan hatinya itu. Awalnya Seokjin membiarkannya. Namun semakin lama dibiarkan, perkataan mereka semakin tak enak didengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Short ff Jinsoo
FanfictionKumpulan short ff Jinsoo (Jin bts & Jisoo bp) Satu story terdiri dari tiga-empat chapter Judul di setiap cerita diambil dari judul lagu bts & blackpink Hope you enjoy it guys 😊