Seharusnya Diary yang mendapatkan pagi yang buruk karena Stella berhasil membuat celana Diary kotor tadi pagi. Tapi apa ini? Stella merasa dirinya lah yang mendapatkan hari yang buruk, karena rambutnya acak-acakan dan bau terkena tangan tidak higienis Diary. Baju nya pun jadi lecek karena dorong-dorongan dengan Diary.
Alhasil dia tidak mood masuk ke kelas dan memilih membeli baju baru dan merapikan rambutnya yang jelek ke salon. Kabar gembiranya dosen di kelasnya tidak masuk sehingga dia tidak harus mengurus izin karena insiden konyol ini.
"Rileks, Stel. Rileks." Stella berusaha menenangkan diri dengan mengambil napas dan menghembuskan nya perlahan sebanyak tiga kali. Dia lalu mengambil ponsel dan memotret minuman nya untuk di upload di story sosial media miliknya.
Duduk di Cafe dan men scroll media sosial adalah hal yang dilakukan Stella saat ini. Beberapa cowok melirik ke arah nya, terlihat mereka ingin berkenalan dengan Stella, namun segan saat mendapat lirikan sinis dari Stella. Nyali cowok-cowok itu jadi menciut. Isyarat itu sudah menunjukan penolakan dari Stella sebelum mereka benar-benar diusir kalau mencoba duduk di kursi kosong di sebelah Stella.
"Wait wait wait," gumam nya saat mendapati story yang muncul di beranda media sosial nya. Dia masih saling berteman dengan Dino di media sosial, itu sebabnya Story Dino masih sering berseliweran tiap kali Stella membuka akun media sosial miliknya. Biasanya Dino membuat Story sedang mengerjakan tugas-tugasnya di tempat magang atau memamerkan bakatnya bermain piano.
Namun kali ini lain. Lain dari biasanya. Bukan postingan yang berjumlah nol menjadi satu postingan video berdurasi dua puluh menit yang baru diunggah Dino. Bukan. Bukan video saat bermain piano itu. Tapi Story Dinner yang di uploud Dino beberapa jam yang lalu. Dino sedang makan malam dengan Diary semalam. Nggak, nggak. Ini bikin kesal Stella banget.
"Dino cepet banget move on dari aku. Ini pasti pura-pura aja, kan? Dia mau bikin aku cemburu. Bener, Dino pasti belum bisa move on juga dari aku," kata Stella dengan penuh percaya diri.
== o0o ==
Celia menanyakan alamat rumah ku ke Asyila. Dia datang tepat saat aku memarkirkan motor ku di halaman rumah dan tangan lembut yang memegang tangan ku itu tangan Celia. Kebetulan aku belum menutup pagar setelah membukanya lebar-lebar untuk memarkirkan motor dan Celia masuk, lalu memegang tangan ku.
Suara itu, seperti suaranya. Ya, aku mengenali suara lembutnya. Suara cewek yang pernah Reza sukai di sekolah menengah pertama. Aku menyuruhnya masuk dan bertemu dengan Mama, menungguku mengganti pakaian dan mengajakku pergi ke panti asuhan pelita. Awalnya Mama mengatakan jika muka ku memang sedikit mirip dengan Celia. Sedikit. Ya, sedikit. Tidak banyak katanya.
Dan, Oh, tentu saja, Mama memuji Celia. Katanya Celia cantik. Dan hampir kembar dengan ku. Tapi sedikit lebih mirip dengan ku. Aku jadi bingung. Yang benar, kembar atau sedikit mirip. Daripada memusingkan hal itu, kita lupakan saja. Celia membawa mobil yang diparkiran di ujung gang rumah ku, dititipkan ke pemilik warung nasi Padang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nerd Girl Falling in Love
ComédieNerd girl falling in love sama cowok cakep, udah biasa ya? Tapi ini kayak mimpi, aku yang notabene nya berpenampilan nerd girl, dikeliling cowok cakep, dan parah nya mereka dari keluarga kaya! Oh no, akan kah ini menjadi mimpi indah? Atau justru aka...