part 1

62.5K 3.7K 23
                                    

'Brakk' barang yang sudah dilempar ke sembarang arah kini mendarat dengan tidak mulusanya dilantai.

Nampak seorang gadis yang sedang mencebik kesal dengan mulut yang terus menerus mengucapkan sumpah serapahnya. Yang tak lain adalah Agrita Luis fahitem yang biasa dipanggil Luis.

"Bangke novel ga guna "

"Apaan ni tokoh menye-menye banget, gobl*k lagi" Kesalnya.

"Greget bener, udah untung punya suami dan anak yang ganteng malah disia-siain kan bodoh banget emang "

"Makan dah tuh omongan si ulet bulu "

Jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari. Luis yg baru menyadarinya pun seketika terkejut " astaghfirullah besok gue ada ulangan lagii arghhh " kesalnya.

"Ini gara-gara tuh novel sialan, kalo gue jadi istri si mas tampan itu ga akan gue lepasin dahh,kan sayang nyia-nyiain ciptaan tuhan yang menawan" setelah mengucapkan kata itu rasa kantuk pun mulai datang.

Tidak tau saja setelah mengucapkan nya nampak cahaya yang mulai terpancar dari novel itu.

Cahaya yang semakin terang dan memenuhi ruangan tak membuat seorang Luis bangun dari tempat tidurnya. Hingga cahaya mulai meredup dan menghilang beserta jiwa yang ada di tubuh Luis.

~~~~~~

'eughh'lenguhnya, Kini mata yang selalu terpejam sudah membuka, nampak bola mata dengan iris warna biru mulai terlihat.

Kesadarannya pun sudah mulai penuh.
Mengamati setiap sudut ruangan yang nampak berbeda seperti berada dirumah sakit.

"eh tunggu,gue semalem tidur dikasur empuk di kamar kenapa sekarang tiba-tiba di kasur rumah sakit? " ucapnya bertanya-tanya.

"Siapa yang sakit anjirrr,perasaan gue sehat-sehat aja tapi kenapa disini!!"

Ternyata dia belum menyadarinya bahwa harapan yang semalam sempat diucapkan akan terjadi.

Suara ketukan pintu terdengar dan mengalihkan atensinya.

"N-nyonya ,anda sudah bangun " ucapnya menghampiri.

Bisa dilihat wajah wanita paruh baya ini sedikit ketakutan terselip khawatir entah karena apa.

"Nyonya? Bibi panggil siapa?"

Wanita paruh baya itu pun yang mendengar seketika terkejut "ada apa dengan Nyonya nya ini"

Kini pikirannya yang berkelana pun tersadar dan kembali " saya Bi Ida Nya, kepala pelayan di mansion Danendra "

Kini terganti ia yg terdiam "eh..bentar-bentar Bi Ida??? Mansion Danendra?? Jangan-jangan..." Kejutnya dengan mata membola.

Dengan hati-hati ia pun memberanikan diri bertanya untuk sekedar memastikan, apakah sekarang yang seperti dipikarannya atau tidak.

"Eummm bi, apakah nama saya Luciana sky Danendra?" Tanya nya memastikan.

Dengan takut bi Ida pun menjawab "i-iya Nya, m-mau bibi panggil dokter dulu?? "

Ia yang mendengarnya pun hanya menganggukan kepalanya. Ada rasa senang dan kesal bercampur jadi satu.

"Ga perlu Bi, keadaan saya sudah membaik "

"Bi,saya mau sendiri dulu apa bibi bisa keluar sebentar?? "

"B-baik Nya ,kalo ada apa-apa panggil Bibi aja, Bibi ada didepan " ucapnya menunduk dan berjalan keluar ruangan.

Setelah sudah dipastikan diruangan hanya ada dirinya pun seketika ia menghelakan nafasnya.

"What???? I'm mother?? Wahhh ini ga bener pasti mimpi !"

Ketika mencoba memejamkan mata berharap kembali nyatanya sekeras apapun berusaha ternyata memang tidak bisa kembali.

"Jadi gue beneran transmigrasi? Kirain cuma di novel-novel saja ternyata nyata adanya "

" Huaaaa sekarang gue jadi nyonya Danendra " pekiknya.

"Oke jadi nama gue sekarang bukan Luis lagi tapi luci ! " Ucapnya yakin.

"Hufttt oke kalo dalam novel adegan ini pas Luci menuduh Revan suaminya yang sedang berselingkuh dari hasutan si ulet bulu dan terjadilah pertengkaran hingga Luci yg dilanda emosi mengendarai mobil hingga kecelakaan"

"Awas Lo ulet bulu ,gue bukan Luci yg menye-menye dan bodoh untuk ditipu,  sekarang hanya ada Luis yg pintar dan tak mudah untuk ditindas hahahah "
Jangan lupakan seringai yang tercetak indah dibibirnya yang siapa saja melihatnya akan bergidik ngeri.

"Oke mari kita perbaiki semuanya ,mas tampan dan bocil gemoyyy i'm coming"
Ucapnya dengan Semangat.

Oke sekarang yang menempati Raga Luci adalah Luis yaa guysss

~~~~~~

Kini tiba sore hari dimana Luis  diperbolehkan untuk pulang setelah menginap dirumah sakit selama 1 Minggu.

Kini terlihat gedung-gedung tinggi menghiasai perjalanannya. "Sungguh indah " perjalanan dari rumah sakit ke mansion Danendra hanya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit.

Nampak bangunan yang luas dengan pagar yang menjulang tinggi didominasi warna putih. Tak lupa bangunan yang bergaya Eropa ini menambah kesan mewah.

Baru memasuki gerbang sudah disuguhkan dengan banyaknya bodyguard yang sedang berjaga.

Kini tak sengaja atensinya menangkap sosok anak laki-laki yang berumur 4 tahun sedang fokus membaca buku di gazebo yang berada di depan teras rumah.

"Luci kamu benar-benar gila, hanya karna hasutan si ulet bulu kamu menjadikan anakmu seperti itu, dasar tidak guna kau luc, anak umur 4 tahun sudah dipaksa untuk menjadi dewasa" batinyya menatap sendu ke arah sosok anak laki-laki itu.

Tanpa sadar air mata pun menetes membasahi pipi tanpa diminta "aku akan membuatmu bangga memiliki ibu seperti ku sayang " dengan mata yang terus menatap anak laki-laki itu.

Bi Ida yang tak sengaja melihat pun seketika terdiam ketika Nyonya nya menangis dengan mata yang menatap tuan mudanya itu.

"Nya, udah sampe ayoo turun sini bibi bantu " ucapnya dengan nada hati-hati.

Luis yang tersadar pun hanya mengangguk tak lupa menghapus air matanya.



*******

Jangan lupa vote dan komen yaa

👇 Tekan bintang

whatt?? i'm mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang