Part 31

10.6K 863 576
                                    

Didalam kamar dengan minimnya pencahayaan, Luis duduk termenung dilantai dengan kepala yang bersender pada pinggiran kasur.

Beberapa saat yang lalu Lista pamit untuk pergi karena mendapatkan telfon dari seseorang yang mengharuskannya meninggalkan Luis dengan banyak pertanyaan dibenaknya. Untuk El sendiri dia ada dikamar karena merasakan posisi yang tidak nyaman membuatnya bangun. Mungkin karena merasakan tubuh Luis yang bergetar menahan suara tangis yang akan keluar membuatnya bergerak gelisah.

Cukup lama termenung dengan mata yang sembab Luis pun seakan tersadar tentang sesuatu hal yang membuatnya menegakkan tubuhnya "bentar, gue ngapain nangis anjirr" ucapnya menghapus kasar sisa-sisa bulir yang keluar.

"Kok gue jadi seperti mendalami peran banget" tanyanya pada diri sendiri.

Luis kini berdiri melangkah menuju meja rias, duduk menatap pantulan dirinya didepan cermin "biasanya kalo dinovel-novel tuh pas adegan begini si cewek akan pergi ninggalin rumah dan suaminya kan?" 

"Tapi gue ga mau yang biasa-biasa aja, gue mau nya yang anti-mainstream" berpikir keras tentang rencana apa yang akan dilakukannya.

Seperti mendapat ide cemerlang kini Luis tersenyum sumringah.

Bergegas dirinya pergi ke kamar Revan dengan mengendap-endap agar tidak ketahuan. Beruntungnya kamar revan yang tidak dikunci membuatnya bisa leluasa untuk masuk. Nampak ruangan yang rapi dan bau mint yang masuk ke indera penciuman membuat Luis terlena untuk beberapa saat.

"Inget! Tujuan Lo kesini Luis" ucapnya menyadarkan dari lamunan.

Netranya kini menatap ke sekeliling ruangan, hingga pandangannya terfokus menatap lemari besar itu. Dengan langkah pelan Luis menghampiri lalu membukanya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara.

"Woww,banyak banget kartu hitamnya" ucapnya menatap takjub isi di dalam laci yang ternyata berisi beberapa black card didalamnya.

"Gue ambil gak papa kan? Lagian kan dia suami gue itung-itung ini namanya memberi nafkah secara langsung"

Jika kalian bertanya untuk apa Luis mengambilnya? Maka jawabannya karena Luis tidak ingin pergi dengan tangan kosong setidaknya dirinya harus membawa sesuatu yang berguna agar nanti tidak repot dan malah baik lagi kesini jika ternyata dunia luar sangat membuatnya tersiksa.

Luis mengambil 3 kartu tak lupa menutup kembali laci dan pintu lemari "Untung saja PIN nya sama semua"  Luis berlalu pergi dengan bersenandung ria.

Langkahnya kini membawanya menuju pintu kamar El.

Tok,tok,tok

Beberapa saat tidak ada jawaban hingga terdengar bunyi suara pintu berdecit membuat Luis tersenyum.

"Mom?" Tanya El heran.

"Boleh mommy masuk?" Luis kini berbalik tanya.

El mengangguk mempersilahkan sang mommy untuk masuk kedalam kamarnya.

Luis seperti membicarakan sesuatu kepada El dengan wajah yang serius.
Sedangkan El hanya mengangguk-anggukan kepalanya menyetujui perkataan sang mommy.

~~~~~~

Didalam mansion kini sedang terjadi kehebohan yang dimana membuat para pekerja dan bodyguard di mansion kalang kabut. Pasalnya El yang mengatakan jika didalam kamar sang mommy ada ular membuat semuanya langsung bergerak mencari hewan itu.

Disaat semua orang sibuk dengan kejadian itu, terlihat Luis dan El yang sedang mengendap-endap tanpa orang mansion sadari. Mereka masih fokus untuk pencarian ular tipuannya itu bahkan penjagaan di dekat gerbang pun kosong. Luis tak henti-hentinya tertawa dan sesekali El juga ikut tertawa karena melihat sang mommy yang terus saja tertawa tanpa henti.

whatt?? i'm mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang