Happy reading ✨
~~~~~~~Ruangan yang lembab dengan bau amis yang menyeruak masuk ke indra penciuman siapa saja yang memasuki ruangan tersebut. Ruangan yang sangat kental dengan darah didalamnya. Terdapat banyak benda tajam yang tersusun rapi di sudut ruangan. Ada satu lampu ditengah untuk menerangi ruangan tersebut.
Orang yang tidak biasa mencium akan bau darah mungkin akan enggan memasukinya, jangankan memasukinya bahkan untuk mendekat saja mereka memilih pergi. Berbeda jika orang itu sangatlah suka dan terbiasa mencium bau amis, rasa kesenangan tersendiri akan muncul dalam dirinya.
Tangisan,jeritan hal itu seperti lagu pengantar tidur yang begitu lembut di telinganya. Hasrat membunuh yang sering kali muncul membuatnya melakukan hal seperti ini.
"T-tuan" ucap pria berpakaian hitam dengan membawa sosok wanita dengan penutup mata yang sekarang sedang menahan tangis dan ketakutan diwajahnya.
Pria itu menoleh menatap beberapa bawahannya yang sudah membawakan mangsa untuknya.
"Letakkan disana" tunjuk bangku kosong yang berada ditengah-tengan ruangan menggunakan dagunya.
Mereka pun berjalan ke arah bangku itu dengan menyeret paksa sosok perempuan yang kini meronta-ronta ingin dilepaskan. Badan yang diikat dengan bangku yang membuat sosok perempuan tersebut sulit untuk bergerak, jangan lupakan penutup mata yang membuat dirinya tak bisa melihat keadaannya sekarang.
Selesai melakukan tugasnya beberapa orang yang memakai pakaian hitam itu pun menunduk hormat "sudah tuan"
"Pergi"
Mereka pun berlalu pergi meninggalkan sosok perempuan itu dengan tuannya didalam ruangan tersebut.
Seringai kini tercetak diwajahnya, wajah paripurna di minimnya pencahayaan membuatnya semakin mengerikan.
Entah sejak kapan kini pria itu sudah memegang pisau kecil yang berada ditangannya. Berjalan perlahan mendekati sosok perempuan yang sedari tadi meronta dengan tangisan yang semakin lirih.
"Lo siapa hah? Lepasin gue ..." teriaknya
"Lepas....hiks...gue mohon" kini suara berganti lirih dengan cairan bulir yang terus keluar dari matanya.
Pria itu kini berjongkok menatap jenjang kaki putih yang terlihat mulus tanpa luka.
"Aku kasih hiasan yaa, biar bagus kakinya" ucapnya.
Pisau yang dipegangnya kini membuat ukiran abstrak pada kaki kiri perempuan itu.
"Akhhhh.....hiks...hiks...AKHHH"
"G-gue mohon .......akhh"
Darah segar kini mulai keluar dari kaki jenjang perempuan itu.
Pria itu seperti tidak puas dengan hasil karyanya. Pisau yang dipegangnya pun kini beralih ke kaki kanan yang masih nampak mulus.
Sama halnya seperti yang dilakukan di kaki kiri perempuan itu, pisau nya pun kembali membuat ukiran abstrak yang lebih dalam untuk membuat hasil yang memuaskan.
Jeritan dan kesakitan yang keluar dari mulut perempuan itu membuat pria yang kini sedang diselimuti nafsu membunuhnya pun semakin bersemangat.
![](https://img.wattpad.com/cover/337050872-288-k957137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
whatt?? i'm mother?
FantasyAgrita Luis fahitem, biasa dipanggil Luis gadis dengan mata tajam dan sifat random nya yang melekat pada dirinya, jangan lupakan ia adalah pencinta novel . Apa jadinya ketika jiwa Luis masuk ke tubuh seorang perempuan yg sudah memiliki suami dan ana...