Oh iyaaa... Author bikin cerita baru lohhh👏Bisa kalian baca juga selagi menunggu update WIM 💃
.
.
.
.Happy reading
~~~~~~~
Dengan kecepatan penuh kini mobil yang sedang dikendarai Revan berhenti didepan rumah yang tidak kecil dan juga tidak besar.
Kini mobil yang dikendarai Revan memasuki perkarangan rumah ber cat abu-abu itu.
Terlihat sosok gadis kecil yang sedang berdiri didekat pintu menyambut kedatangannya dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya.
"Yeyyy, apah atang" soraknya melihat Revan yang sekarang sedang membuka pintu mobil berjalan menuju gadis kecil itu.
Revan tersenyum, dipeluklah gadis kecil itu cukup lama. Ditatapnya lembut.
"Aya sudah nunggu lama yaa?" Tanyanya
"Embb, enda ko pah... balu aja Aya dicini"
"Ayokk masuk" ajaknya menuntun gadis kecil itu kedalam.
Baru beberapa langkah memasuki rumah, kini kaki langkah revan terhenti karena kedatangan seseorang.
"Tuan" ucapnya menunduk hormat.
"Apakah dia ada didalam kamar bi?"
"I-iya tuan sedari tadi Nyonya teriak-teriak memanggil nama orang itu, makanya saya langsung cepat-cepat menghubungi tuan"
Revan hanya mengangguk mendengar penjelasan orang yang dipanggil bibi tersebut.
"Aya sama bibi dulu ya, ayah mau keatas sebentar" kini badannya ia sejajarkan dengan tinggi gadis kecil itu.
"Apah mau etemu unda ya?"
"Iya sayang, nanti abis ketemu bunda ayah akan main sama aya gimana??"
Mendengar hal itu sontak gadis itu pun bersorak gembira lalu mengangguk.
"Ayoo bi, kita pelgi dali cini"ucapnnya menarik tangan orang yang dipanggil bibi itu meninggalkan Revan diruangan tersebut.
~~~~~~~
Dengan langkah pelan Revan menaiki anak tangga menuju pintu kamar yang berada ditengah.
Dibukanya pelan, nampak sosok perempuan yang sangat kacau sedang menatap lurus jendela didepannya. Ruangan yang berantakan dimana banyak barang-barang berserakan dibawah.
Hal itu membuat hati Revan sedikit tersayat dibuatnya, keadaannya semakin memprihatinkan semenjak kejadian itu.
Revan melangkah kakinya mendekati sosok perempuan itu, kini badannya didudukan disampingnya. Dilihat lebih dekat ternyata wajah perempuan itu sangat pucat dengan cairan bulir yang terus keluar dari matanya.
Tangannya kini menghapus cairan itu pelan, dimana membuat sosok perempuan tersebut mengalihkan pandangannya menatap laki-laki didepannya.
Tanpa menunggu lama dipeluklah sosok laki-laki tersebut. Dia seperti sedang mencurahkan sesuatu, tangisan tanpa suara hal itu membuat Revan sakit dibuatnya.
"Masih ada aku disini" ucapnya menenangkan.
Perempuan tersebut yang mendengar ucapan dari Revan pun malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Jangan pergi" lirihnya
"Iya" Revan pun kembali mengusap pelan punggung sosok perempuan itu, mencoba menyalurkan rasa nyaman agar lebih tenang dari sebelumnya.
Tak sengaja netranya menangkap makanan yang sama sekali belum tersentuh. Revan pun berinisiatif mengambil dan menyuapi perempuan tersebut.
"Makan dulu yaa,sini aku suapin aaaaaa" ucapnya
Perempuan itu pun menerima suapan demi suapan hingga habis, selepasnya kini dia meminum obat yang diberikan oleh Revan.
"Aku ngantuk hoamm" kini badannya diposisikan sudah siap untuk tidur.
"Tidur aja, aku akan menunggu kamu disini sampai kamu tertidur"
Hingga perempuan tersebut sudah terlelap dengan Revan yang masih setia memandanginya "cepat sembuh, cupp"
Setelah dirasa sudah tidak ada pergerakan, Revan pun bergegas melangkahkan kakinya meninggalkan kamar itu.
Dia akan menemui aya karena sudah berjanji akan bermain dengannya. Diruang tengah ia mendengar suara Aya yang sedang bermain dari arah luar.
Karena memang ruang tengah berada dekat dengan taman samping, jadi jika terdapat suara dari luar maka akan didengarnya.
Revan berdiri didekat pintu memandang gadis kecil itu yang sedang bermain dengan bibi tanpa tau bahwa dirinya sedang berada disini.
"APAH CINI, MAIN CAMA AYA" teriaknya ketika menyadari kehadiran Revan.
Dibalas anggukan darinya, kakinya pun melangkah mendekati gadis kecil itu.
~~~~~~
Sedangkan dilain tempat kini Luis sedang berjalan kesana kemari dikamarnya dengan pikiran yang menerka-nerka apa yang sedang terjadi.
Tidak biasanya suaminya itu akan pergi tanpa memberi tahunya terlebih dahulu.
Seperti ada hal yang dia sembunyikan, tapi apa???. Kenapa pikirannya menjadi tidak tenang sekarang.
Yaa,selepas kepergian Revan suaminya Luis pun memutuskan menuju ke kamarnya dengan El yang dititipkan ke BI Ida.
"Kenapa gue jadi gak tenang seperti ini??"
"Tidak biasanya dia seperti itu!"
Dengan pikiran yang masih memenuhi isi kepalanya, kini ia dikejutkan dengan suara yang berasal dari luar balkon kamarnya. Seperti ada orang yang melemparkan sesuatu.
Ia pun berjalan membuka pintu balkon yang berada dikamarnya, dilihatnya gumpalan kertas yang dililitkan ke batu. Ia langsung menoleh kesana kemari mencari siapa orang yang sudah melemparkan batu tersebut, namun nihil ia tidak menemukan apapun.
Dengan rasa penasaran ia pun mengambil lalu membukanya pelan, betapa terkejutnya ia ketika membaca isi dari kertas tersebut. Kakinya melemas seketika "b-bagaimana bisa??".
"I-ini ga mungkin"
Luis pun segera melipat kembali kertas tersebut, dengan sisa tenaga yang masih ada ia pun bergegas berjalan masuk kedalam kamar. Disembunyikan lah kertas tersebut ke dalam kotak dan ditempatkan ditempat yang memang orang tidak akan menyadarinya.
Setelah dirasa barang yang sudah ia simpan aman, ia pun mendudukkan dirinya dipinggir kasur. Kini pikirannya kacau sungguh ia tidak tau akan seperti ini jadinya.
Ia menangis dengan memeluk dirinya sendiri. Hal itu membuatnya tersadar akan sesuatu hal. Bukankah sedari awal memang dirinya hanya orang asing disini?? Kenapa bisa, ia melupakannya? Ada apa dengan dirinya??.
"Hiks... hiks...Lo bodoh Luis, Lo bahkan lupa siapa Lo disini!" Isakan tangis memenuhi ruangan tersebut.
*******
Ay ayyy ada yang bisa tebak siapa??
Hayoo yang kemarin jawabnya tangan kanannya ternyata bukan 🙊
Siapakah "dia" sosok perempuan itu??
Siapa Aya?
Apa isi selembar kertas yang ditemukan Luis??
Selamat ber Overthinking ria guysss 💅💃
Spam komen apapun disini 👉
Jangan lupa vote nya 🌟
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
whatt?? i'm mother?
FantasyAgrita Luis fahitem, biasa dipanggil Luis gadis dengan mata tajam dan sifat random nya yang melekat pada dirinya, jangan lupakan ia adalah pencinta novel . Apa jadinya ketika jiwa Luis masuk ke tubuh seorang perempuan yg sudah memiliki suami dan ana...