Part 3

50.7K 3.5K 22
                                    


Matahari sudah memunculkan sinarnya,cahaya yang menembus sedikit dari tirai yang terbuka membuat tidur seorang perempuan disana terusik.

Dengan gaya tidur yang tidak seperti orang biasanya. Dimana kepala berada disamping ranjang dan kaki yang berada disamping satunya, jangan lupakan kasur king size yang berantakan. Bantal dan guling tidak berada ditempatnya.

'Eughhh'lenguhnya
Perempuan yang tak lain adalah Luis sekarang sedang mencoba mengisi kesadaran nya.
"Hoamm, selamat pagi duniaaaa saatnya menjalani kerasnya hidup"

'eh tunggu,ngapain keras?? kan gue punya suami tampan dan kaya ,bisa memenuhi semua kebutuhan gue. Masak ada yg masakin ,rumah udh ada pembantu, mau kemana-mana ada mobil supir juga ada'

"Oke ralat,menjalani kerasnya hidup kecuali gue hihihi"

Kini Luis beranjak dari kasur king size nya menuju kamar mandi.
Selesai mandi kini ia berada di walk in closet, memilih pakaian apa yang akan dikenakannya.

Beruntungnya selera Luci dan dirinya ga beda jauhh jadi gampang memilihnya.

"Hmm ini hari Minggu pasti si mas tampan ada dirumah "

"Aduhh kok gue grogi yaa aishhhh ini gimana" berjalan kesana kemari memikirkan apa yg akan diucap ketika bertemu mas tampan itu.

"Oke tenang.... tarik nafass buang "

Kini ia memilih memakai semacam dress berwarna merah yang memiliki lengan pendek dan sedikit panjang dibawah lutut. Jangan lupa pita yang berada didepan menambah kesan imut.

Didepan cermin Luis terus menatap dirinya seperti ada yang kurang tapi apa??

" Oh yaaa lipbalm poles sedikit biar ga kering" mengoleskan sedikit lipbalm dibibirnya tak lupa merapikannya.

"Dikucir atau digerai yaa??"

Ketika sedang sibuk dengan pikirannya terdengar suara ketukan pintu yang membuat ia mengalihkan atensinya ke sumber suara.

Tok,tok,tok

"SIAPA?"

"Ini Bi Ida Nya,nyonya sudah ditunggu oleh tuan sama den El dibawah untuk sarapan"

"Iya Bi,nanti saya turun ini bentar lagi"

Setelah mendengar jawaban dari Nyonya nya pun kini bi Ida kembali kebawah untuk memberitahu ke tuan nya.

~~~~~~~

Kini dimeja makan sudah terdapat Revan dan El yang sedang duduk manis menunggu Luci untuk turun makan bersama.

Ini untuk pertama kalinya mereka akan makan bersama, biasanya dulu Luci akan selalu membawa makanan nya kekamar .

"Bi Ida"

"Iya tuan"

"Tolong panggilkan istri saya untuk sarapan bersama disini" ucapnya

"B-baik tuan"

Bi Ida pun beranjak melangkahkan kakinya menuju kamar sang Nyonya.

Terjadi keheningan beberapa saat di meja makan itu , terlihat sepasang ayah dan anak yang saling bertatapan.

"Daddy apakah mommy mau makan bersama kita?" Ucapnya berharap

Revan pun mengelus pundak El dengan lembut tak lupa senyuman yang membuat siapa saja yg melihat pun akan terpesona "tentu sayang, pasti mommy mu mau" ucapnya meyakinkan.

El yang mulanya muram pun sekarang menampilkan senyumannya menunggu sang mommy untuk turun.

Tak lama Bi Ida pun kembali dan memberi kabar jika sang Nyonya akan turun sebentar lagi.

Hal itu membuat dua laki-laki yang berbeda usia disitu pun merasa perasaan senang.

~~~~~~~

Berbeda dengan Luis yang sekarang sedang menahan kekhawatiran.
Apa yang harus dia lakukan nanti??

Kini ia pun memberanikan diri untuk turun.

Menuruni anak tangga Luis sesekali meremas pakaian untuk menghilangkan sedikit kegugupan pada dirinya.

Kini diruang makan terlihat dua orang laki-laki berbeda usia sedang menatap dirinya dengan pandang yang errr sulit diartikan.

Ketika ia menatap balik ,ke duanya malah menatap ke arah lain.

'lo bisa Luis ayokk semangat'

Kini kakinya melangkah mendekati tempat menuju kursi disamping Revan.

Dengan hati-hati ia mendudukkan dirinya dengan sangat pelan.

Hal itu tak luput dari pandangan Revan 'kenapa istrinya bisa menggemaskan seperti ini'

"Ekhemm"

Luis yang tadi hanya diam sekarang menatap Revan dengan pandangan bertanya dengan menaikan satu alis.

"Kamu ga nyiapin makanan dipiring saya dan El??" Ucapnya datar

"Ehh ,hah.."

Revan melirik piring yang ada didepannya, Luis yang mengikuti arah pandangnya pun langsung mengerti.

"Akh iyaaa.. eum k-amu mau yg mana m-mas?" Tanyanya gugup  mengarahkan lauk apa yang akan diambil

Revan yang mendengar kata 'mas' dari bibir istrinya pun merasa senang. Pasalnya dari dulu istrinya itu tak pernah memanggil dengan sebutan itu hanya nama, hal itulah yang membuat sedari tadi menahan rasa senangnya.
wajah dan kupingnya pun ikut memerah lalu memalingkan wajahnya ke sembarang arah "terserah" ucapnya datar .

Sedari tadi ia sudah menahan untuk tidak tersenyum, mau ditaruh dimana mukanya nanti .

El yang melihat interaksi keduanya pun terkekeh gelii. Lalu pandangannya beralih menatap sang mommy.

"Mom, El juga mau diambilin"ucapnya memberikan piring kepada sang mommy.

"El mau apa sayang?" Ucapnya lembut

"Eumm El mau ayam goreng mom sama sayurnya yang itu" tunjuknya

Luis pun mengambilnya lalu memberikan pada sang anak "oke boyyy makanan datang "

"Makasii mommy" ucapnya tersenyum.

Revan yang melihat interaksi keduanya pun merasa bahagia, tanpa sadar bibirnya ikut tersenyum 'bisakah selalu seperti ini tuhan'?' menatap keduanya dengan perasaan hangat.

Kini acara sarapan bersama pun berjalan hikmat.
Seperti keluarga harmonis pada umumnya.

Para maid yang berada disitu pun merasa senang dengan perubahan nyonya mereka ,terlebih wajah yang dulu menampilkan ekspresi acuh dan suram sekarang terganti dengan wajah yang hangat yang menampilkan senyuman.



*******

Jangan lupa vote dan komen yaaa

Karna itu sangat berarti buat author
Biar nambah semangat buat nglanjutin cerita ini
Cmiwww

Gratis ko ga bayar
👇Klik dibawah ini

whatt?? i'm mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang