Sosok wanita duduk di kursi kebanggaannya. Tawa puas tak luput menghiasi wajah cantiknya. Kaki yang disilangkan dengan satu tangan yang memegang gelas berisi wine itu membuatnya semakin menggila."Ha ha ha, Nikmati kehancuran mu Luis" ucapnya menyeringai.
"Lo pikir, Lo akan selamanya bahagia?? Di dunia asal Lo dan juga disini??"
"Ga akan gue biarin itu terjadi... Ha ha ha" racaunya disela-sela meminum wine hingga tandas.
Setelah mendapat kabar dari bawahannya yang mengatakan jika Nyonya Danendra pergi dari mansion membawa anaknya hal itu sontak membuat hatinya merasa senang dan bahagia.
Oleh sebab itu ia merayakan hari bahagia atas kepergiannya.
"Seharusnya gue yang ada diposisi Lo, bukan di tubuh pengemis ini" ucapnya dengan netra mata yang mengkilat kebencian yang mendalam.
Ia masih ingat bagaimana awal mula dirinya bisa berada disini. Dimana ia yang sedang menulis coretan-coretan di kertas didalam kamarnya yang berantakan.
Sebuah buku novel yang ia tulis berjudul DARELA itu menjadi booming dikalangan remaja. Menceritakan tentang perjuangan seorang pria yang sangat mencintai kekasihnya dengan ditambahkan bumbu-bumbu adanya orang dari masa lalu yang muncul. Terlebih orang ketiga yang berada didalam cerita membuatnya semakin menarik minat pembaca.
Bahkan ia saja ingin menjadi tokoh Luci dalam cerita yang ia buat, ending yang dipisah dari seri pertama membuat para pembaca menerka-nerka kelanjutan dari perjalanan kisah cinta mereka. Masih banyak penjelasan yang kurang dari seri pertama. Terlebih cerita yang digantung seperti jemuran itu membuatnya sering mendapatkan teror dari para readers untuk tetap melanjutkan membuat ending yang memuaskan. Beruntungnya ia menyembunyikan nama asli di novel yang ia buat, jadi orang tidak akan mengira bahwa novel yang sekarang sedang booming adalah karyanya.
Agrita Luis Fahitem, nama itu seringkali dirinya dengar. Nama yang seringkali membuatnya jengah dimana selalu dibanding-bandingkan dengannya. Walupun ia dan Luis tidak pernah bertatap muka secara langsung tetapi mendengar namanya saja sudah membuatnya muak.
Bersekolah disekolah yang sama, hanya berbeda di ruangan kelas nya saja. Ia tau, di dunia nyata ia sangat pengecut, introvet, tetapi dibalik itu ia juga pintar itu nilai plus yang harus dibanggakan kan bukan??.
Terlebih guru-guru yang seringkali memuji Luis karena parasnya yang cantik dan pintar. Padahal dirinya yang sering kali membanggakan sekolah tetapi kenapa hanya Luis saja yang mendapatkan pujian itu?? Kenapa dirinya tidak??.
Disaat ia sedang termenung di halaman belakang sekolah, muncul sosok pria paruh baya yang menawarkan sesuatu yang sangat menarik, sesuatu yang bisa merubah hidupnya dan pandangan orang terhadap nya. Dengan tekad yang bulat ia menerima tawaran itu dan membuat perjanjian dengan sosok pria paruh baya tersebut.
~~~~~~
"El LIAT, kambing nya lucuuuukkk" ucapnya antusias menunjuk hewan ternak itu.
Yaa, Luis baru mengetahui jika Ibu Asih memiliki hewan ternak kambing yang selucu dan semenggemaskan seperti ini.
Memiliki 2 ekor kambing, yang memiliki bentuk tubuh yang berbeda dan warna yang berbeda pula. Ada yang berwarna hitam gelap dengan tubuh yang gempal, dan satunya yang berwarna hitam putih dengan bulu lebat dan kaki yang pendek.
Untuk Bu Asih sendiri, dia sedang berbelanja ke pasar pagi-pagi sekali tanpa membangunkannya, Ibu Asih hanya menuliskan secarik note untuk memberitahukan tentang kepergiannya.
Luis tidak hanya diam saja untuk menunggu sampai Ibu Asih pulang, dirinya berinisiatif untuk melakukan pekerjaan rumah yang memang bisa dikerjakannya. Jika hanya menunggu duduk itu sangat membosankan!.
KAMU SEDANG MEMBACA
whatt?? i'm mother?
FantastikAgrita Luis fahitem, biasa dipanggil Luis gadis dengan mata tajam dan sifat random nya yang melekat pada dirinya, jangan lupakan ia adalah pencinta novel . Apa jadinya ketika jiwa Luis masuk ke tubuh seorang perempuan yg sudah memiliki suami dan ana...