Part 4

53.6K 3.3K 31
                                        


'Ketika semua orang mengabaikan mu bahkan semesta pun ikut Adil
Aku akan tetap berada disisi mu'
~Revan Alatta Danendra ~

~~~~~~~

Kini berada diruang keluarga nampak canggung. Terlebih mereka yang tidak pernah berbicara santai seperti ini.

Revan dan Luis yang duduk berjauhan jangan lupakan El yang ada di tengah-tengah mereka kini menatap keduanya.

(Jadi posisinya Luis disamping kanan dan Revan disamping kiri menyisahkan ruang kosong ditengah dan diduduki oleh El ygy)

Tidak ada yang memulai pembicaraan.
Semua sibuk dengan pikirannya dan ego masing-masing.

Revan dan Luis sesekali curi pandang satu sama lain.

"Ekhemm"

Tidak ada jawaban hanya dibalas lirikan dari Luis

'ekhemm' kini suaranya terdengar agak keras dari yang tadi.

El yang melihat tingkah keduanya pun seketika tersenyum. Seperti memiliki ide yang cemerlang.

"Dad, mom El mau kekamar dulu babayy" ucapnya berlari dengan kekehan kecil menatap keduanya.

Kini hanya tersisa 2 orang di ruangan itu.

Luis yang sudah menahan gugup setengah mati sedari tadi pun hanya diam menatap ke arah lain.

Sebenarnya ia tau apa maksud deheman dari suaminya 'ehh suami ?'

Tapi ia terlalu gengsi untuk memulai pembicaraan, terlebih El yang tiba-tiba beranjak pergi kekamar membuat suasana semakin canggung.

Ia tidak bisa berada disituasi yang seperti ini terus menerus tidak aman buat kesehatan jantung.

"A-aku ke kamar d-dulu ya m-mas?" Cicitnya.

Ketika sudah setengah berdiri ia mengurungkan niatnya dan kembali duduk setelah mendengar ucapannya.

"Tetap disini!!"

"Emm o-oke"

"Deketan" ucapnya datar dengan sorot mata yang menatap lurus.

Luis pun mengalihkan pandangannya menatap suaminya bingung 'dia ngomong sama siapa'

"Deketan Luci !" Ucapnya tegas

Kini Luis dengan hati-hati menggeserkan duduknya mendekati sang suami "udah?"

Revan melirik sekilas "belum".

"Udah?"

Luis dibuat terkejut ketika merasakan kepala seseorang yang bersandar di pundaknya,ketika menoleh ternyata Revan suaminya sendiri. Kini jantungnya mulai berdetak tak beraturan dengan lebih cepat dari yang tadi.

"Elusin" ucapnya pelan

Luis yang sedikit lemot mencerna maksud dari perkataan suaminya ini mulai berfikir maksudnya apa??

"Hah??"

"Kepalanya elusin"

"Oh o-oke kek gini??" Tangannya kini bergerak mengusap Surai suaminya dengan perlahan.

Untuk beberapa saat tidak ada jawaban Luis pun kembali menatap Revan suaminya ternyata dia tertidur.

'Jantung masih aman kah engkau??'

'Luci Lo pasti nyesel menyia-nyiakan suami seperti ini'

'Gue akan membuat ending yang bahagia untuk keluarga gue'

'sekarang mereka keluarga gue kan?? Gue ga mau apa yg sudah menjadi milik gue terlepas begitu saja'

Yaa, memang dari awal masuk ke novel ini,Luis belum pernah bertemu dengan jiwa Luci asli. Entahlah mungkin waktu yang akan menjawab alasannya.

Tak lama terdengar bunyi notif handphone, ketika ia membuka layar ternyata notif dari si ulet bulu itu 'hmm mau main-main denganku heh' seringainya.

+62834xxxxxxxx

Luci gimana kabar kamu ,sorry Yaaa setelah kecelakaan itu aku belum bisa jenguk.

Gimana kalo nanti sore kita ketemu??

Ada info penting tentang suami kamu

Luci
Oke,nanti ketemu di tempat biasa aja jam 4

Send✅

Setelah membalas pesan itu kini ia menutup kembali handphone nya dan memasukkan kembali ke saku.
Atensinya kini kembali menatap sang suami dengan lembut.

Tanpa diminta kini tangannya sudah menyentuh wajah Revan dimulai dgn hidungnya,matanya,alisnya hingga tanpa sadar membuat Revan terusik.

"Eughhh"
Luis yang mendengarnya pun langsung menjauhkan tangannya kembali.

Kini Revan sudah membuka mata dengan sempurna untuk beberapa saat ia menatap lekat wajah istrinya.

Kini mereka saling menatap satu sama lain. Hal itu membuat jantung diantara keduanya berdetak tak karuan seperti ada perasaan yang aneh.

Revan yang memulai mengalihkan pandangannya menatap ke arah lain "ekhemm " ucapnya menormalkan situasi yang akward td.

Hingga Revan beranjak pergi tanpa sepatah kata pun meninggalkan Luis yang masih terbengong dengan keadaan barusan.

"Kek ga punya dosa,main tinggal aja" kesalnya.

"Bilang makasii kaga udah gitu ditinggal tanpa merasa bersalah banget,untung suami "

Kini bibirnya sedikit maju menandakan ia sedang merajuk. Melangkahkan kaki pergi menuju kamar dengan hentakan kaki yang keras.

Netra mata yang sedari tadi berada tak jauh dari tempat itu pun terkekeh geli 'menggemaskan,istri cantikku ternyata jika merajuk sangat lucu' kini kakinya ikut melangkah pergi menuju anak tangga untuk ke kamar.

~~~~~~~

Di kamar dengan nuansa abu-abu ini, terlihat seseorang yang bejalan kesana kemari berulang kali. Menandakan ia yang sedang bingung memikirkan rencana yang sangat pas untuk menghadapi wanita itu.

Seperti mendapatkan mangsa yang baru, ide bagus pun muncul. seketika wajahnya menampilkan seringai yang siapa saja melihatnya akan bergedik ngeri.

"Tunggu bitc*, permainan akan dimulai hahaha"
Tawanya yang menggema diruangan itu.


******

Hay Hay aku kembali lagi nih
Semoga suka yaa dgn cerita kali ini

Jangan lupa vote dan komen

Gratis ko ga bayar
👇Klik disini

whatt?? i'm mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang