Part 35

15.1K 706 175
                                    

Hayyy guysss i'm comeback 👋

Setelah sekian lama aku hibernasi akhirnya cerita WIM bisa lanjut kembali.

Gomenasai 🙏🏻 karena membuat kalian menunggu sangat lama.

Aku sibuk bgt kemarin"
Kadang pulang kerja aja tidur cpt jadi ga sempet buat revisi cerita huhu
Ditambah weekend banyak kegiatan, aku sempetin buka WP aja buat ngecek notif itupun hanya sebentar😖

Aku pernah merasakan menunggu cerita yang digantung sampai bertahun-tahun dan itu sangat menyiksa😣 maka dari itu aku memutuskan untuk tetap melanjutkan cerita ini kembali.

Maaf yaaa jika aku buat kalian kecewa karena menunggu kelanjutan cerita ini sangat lama.

Masih ada kah yang nungguin??

Happy reading 👐

°°°°°°°

"Van Lo yakin??" Tanya Alan dengan raut wajah yang serius.

Dua orang pria kini sedang berdebat serius tentang sesuatu hal yang sangat penting. Tepatnya didalam ruangan kerja yang terdapat di mansion milik Danendra.

"Sure" balas Revan dengan tekad yang bulat.

"Dia itu licik Van" peringat Alan.

Ahh, ia sedikit lupa tentang Dia, orang itu pasti akan melakukan segala cara untuk mencapai tujuannya. Tidak ada sedikitpum keraguan didalam hatinya, karena hal itu menyangkut miliknya maka ia juga akan melakukan apapun untuk tetap berada disisinya.

"Saya tau, tapi apakah kamu lupa siapa saya Alan??"

Deg

Alan tercekat mendengar penuturan yang dilontarkan Revan. Jika orang itu licik maka Revan akan lebih licik, banyak sekali rahasia yang disembunyikan olehnya yang tidak semua orang tau, bahkan ia pun hanya mengetahui sedikit rahasia yang dimiliki seorang Revan Alatta Danendra.

Menjalin pertemanan hampir sangat lama membuat Alan sedikit tau tentangnya. Walaupun masih ada beberapa hal yang sering kali membuat Alan tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya itu.

Alan mengangguk mengerti " jadi kapan Lo akan tanding?" tanyanya.

"Nanti malam"

2 hari yang lalu markas dihebohkan dengan kedatangan Leader dari Rival sang ketua. Dimana hal itu sontak membuat seisi anggota yang didalamnya terkejut, pasalnya orang itu hanya datang sendirian tanpa membawa pasukannya. Seperti mengantar nyawa dengan suka rela.

Orang itu berdiri didepan pintu gerbang dengan jaket kebanggaan yang khas dengan lambang Phoenix dipunggung nya tak lupa terdapat tulisan Zero disamping lengan kanan tangannya yang dimana orang yang melihatnya akan tau siapa itu Zero. Hanya mendengar namanya saja mereka akan tau siapa Dia yang dimaksud, walaupun tidak ada yang pernah bertemu Zero secara langsung. Oleh sebab itu mereka sangat terkejut karena melihat wujud dari sosok Zero, walaupun masih menggunakan masker untuk menutupi wajahnya tapi tetap saja itu sangat menggemparkan terlebih mereka hanya mendengar namanya saja.

Tidak bisa dipungkiri Rival dari ketuanya datang ke markas.

"Panggil ketua kalian untuk menemui saya, DISINI!! " perintahnya pada seisi anggota yang sekarang sedang menatapnya dengan berbagai ekspresi.

whatt?? i'm mother?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang