Jealous pt-2

1.2K 135 21
                                    

Sudah 3 Hari ness tidak melihat kehadiran kaiser,bahkan saat ia datang kerumahnya para maid selalu berkata kalau kaiser sedang tidak ada dirumah atau tidak mau diganggu.itu membuatnya kepikiran.

Bahkan ness berulang kali berfikir kalau dia mempunyai salah terhadap sahabatnya itu.lagipula ia sangt susah dihubungi.

Tetapi perlu diingat kalau ness tidak akan menyerah untuk bertemu dengan kaiser.dan malam itu ness kembali mendatangi rumah kaiser namun tidak dengan cara biasanya,melainkan melempar batu ke kaca balkonnya tepatnya di lantai 2.

TAK!! TAK!!

"SIAPA??"ucapnya,saat ini kaiser tengah bermain ps dikamarnya.suara kaca itu terdengar jelas olehnya,sudah berusaha untuk mengabaikannya tapi suara itu tetap saja tidak mau berhenti.dan malah semakin keras,pada akhirnya ia menghentikan kegiatannya itu dan berjalan ke balkon.

Tubuhnya sudah gemetar hebat karna kaiser memikirkan yang aneh melainkan kalau itu hantu.tetapi ia berusaha memberanikan diri untuk mengeceknya.

Gimana ga takut

BAYANGIN COY,,JAM 12 MALEM?!!

Dibukanya pintu kaca itu dan kaiser buru" memukulnya.


"Oh KAI—"

BUAGH!!

Tubuh ness sudah ambruk alias pingsan karna pukulan kaiser yang sangat keras dikepalanya.kaiser yang awalnya panik menjadi lebih panik karna sudah memukul sahabatnya ness.

"Ness?!woy bangun ness!..maaf ness ga sengaja!!"saat itu ness tetap tidak sadar dan pada akhirnya kaiser menggendongnya ke kamar.butuh waktu 1 jam menunggu ness untuk sadar dan ia terbaring di kasur.

"kai?"ucapnya melihat pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah sahabatnya.

Ness buru" bangun dari kasur itu.

Sudah pasti tamat riwayatnya..

"Ngapain sih ke rumah malem2?..lo gabisa denger atau pikun?gue udah bilang jangan kerumah pas malem."kaiser meninggikan nada tak mau membiarkan ness untuk menjelaskan.

"Tapi kai..aku—"

"Tidur disini.gausa pulang"kaiser berjalan menuju toilet dan meninggalkan ness begitu saja,ness sudah tidak berani mau menolak perintah  sahabatnya itu.yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menurut kepada kaiser.tatapan yang mengintimidasi..ness sangat takut ketika kaiser sudah seperti itu.

Sementara ditoilet kaiser sibuk berdebat dengan diri sendiri,mengerutuki kebodohan yang baru saja ia lakukan dan ucapkan.

KAISER BODOH!NGAPAIN HARUS MARAH KE NESS COBA?!STRESS EMANG!

Beberapa helai rambut dikepala ia remat begitu kuat  dan meraup kasar wajahnya karna sudah tidak mampu menahan kekesalannya.bukan kepada ness,melainkan diri sendiri.

"Gila!makin canggung pasti nanti"pikirannya sudah beradu kesana kemari.yang bisa kaiser lakukan hanyalah kembali ke ness dan meminta maaf kepadanya.lagipula waktu tidak bisa diulang,semua itu sudah terjadi dan pasti sudah melukai ness.

Butuh tekat yang kuat untuk kembali kekamarnya dan meminta maaf,melihat wajah ness saja kaiser masih tidak sanggup.

Dibukanya pintu itu dan ia melihat ness sedang berada dalam gulungan selimut.

"Ness maaf ya super duper maaf.aku ngegas banget tadi,padahal niatmu kesini tuh karna aku ngehindarin kamu terus.."

"Tau ga sih?aku gasuka liat ness deket sama kurona,tapi bukan karna itu.jangan geer dulu ness.aku cuma gasuka aja,pasti tau kan?"celotehnya panjang lebar,tetapi tidak ada respon dari teman masa kecilnya itu.sedaritadi ness hanya diam tidak bersuara sedikitpun.itu membuat kaiser curiga.

"Ness??DENGER GA???"

Dibukanya selimut yang membungkus tubuh ness dan ternyata dia sudah tertidur sejak tadi,tapi kaiser tidak tau.

Sia" sudah dia ngumpulin keberanian dan berceloteh panjang tadi.

Kaiser duduk ditepi ranjang tempat ness tidur dan terus memandanginya yang sudah asik berkelana ke alam mimpi.


Manis.

"you're only mine."






















CHILDHOOD! [kainess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang