Ness sangat menyukai kaiser,dia sangat loyal atau bahkan rela melakukan apapun untuknya.terkadang apa dilakukan terdengar gila bagi orang lain,namun baginya itu normal.karna bagaimana pun dia sangat mencintai sisurai blonde biru itu.guna membuktikan perasaannya.
Atau bahkan ness bisa memberikan seluruh dunianya,dia rela diperlakukan seperti peliharaan yang patuh terhadap tuannya.baginya itu sudah seperti kewajibannya.tetapi justru perlakuan kaiser sering berbalik dari apa yang dilakukan ness.dia baik dan juga kasar.itulah yang bisa ness deskripsikan.tetapi kaiser begitu sempurna untuknya,seperti pembawa cahaya ditengah kegelapan dalam hidupnya.
Tentu,siapa yang menyukai orang sepertinya?..yang pasti banyak.
Terkadang ness sangat takut kalau setelah melakukan suatu kesalahan,entah perbuatan atau pengucapan baik itu tidak sengaja.kaiser tidak akan segan untuk berbuat kasar.menyakitkan tetapi tertutupi oleh rasa cinta dan kesetiaan.itulah yang ness rasakan.rasanya semakin mereka menginjak dewasa sikap kaiser akan semakin berubah drastis,bukan chael yang dia kenal dulu.
Seperti saat ini,lagi2 ness melakukan kesalahan yang dia tidak tau."tidak berguna."dua kata tetapi sangat menyakitkan,kesadarannya langsung terombang ambing hanya dengan itu.
"Maaf.."hanya itu yang bisa ness ucapkan.
Kaiser menghampiri ness yang tengah duduk kemudian menarik surai magenta itu hingga ness kesakitan."cuma itu?aku ga butuh ness!"kepala itu sampai mendongak karena ulah kaiser.
Kepala ness sangat sakit,rambutnya semakin ditarik kuat."BEBAN BANGET SIAL."
"maaf..maaf kai.."ness tidak bisa berucap apapun selain kata 'maaf' yang keluar dari mulutnya.dia kesulitan bicara karna sedang menahan sakit dari cengkraman itu.
"Aku salah"
Kaiser melepas cengkramannya dan menyuruh ness pergi."keluar ness"
"Ok,permisi.."ness segera meninggalkan kaiser dan kembali meringkuk diruangannya.
Dia merenungkan kesalahan apa yang diperbuat sampai kaiser semarah itu.anehnya kenapa dia semakin mencintainya?..hubungan ini tidaklah sehat.semuanya rusak.sekuat apapun ness menahannya,pada akhirnya dia tetap menangis.bukan karna jambakan itu.melainkan karna hilangnya diri kaiser yang dia kenal sejak dulu.walaupun begitu dia tidaklah menyerah dan terus berusaha menjadi apa yang kaiser mau,yang menurutnya itu berguna.walau itu sangat sakit.
Ness tidak tau kapan dia akan bertahan dengan hubungan ini.
Sementara yang satunya lagi sibuk bertarung dengan diri sendiri,mengerutuki apa yang sudah dia lakukan kepada ness."BODOH!KENAPA MALAH MARAH KE NESS!"Kaiser meraup wajahnya kasar dibalkon kamarnya.
Dia kembali tertelan oleh egonya,lagi2 dia harus melukai partnernya itu.sudah berapa kali kaiser berjanji pada diri sendiri kalau tidak akan melakukannya,nyatanya itu hanya janji yang susah dilakukan.
"BRENGSEK..."
Dia kembali membenci dirinya sendiri.
Kaiser segera menghampiri ness dikamar.dan si manis magenta itu masih duduk ditepi ranjang sambil berhadapan dengan jendela besar,dimana dia bisa menyaksikan bulan saat itu.kaiser masih ragu ingin mengajaknya bicara,tetapi dia harus bisa.kaiser pun berdiri tepat didepan ness.
Pemuda itu mendongak,menatap dengan tatapan yang putus asa.matanya sudah mati.tak ada harapan apapun yang tersisa disana.itu semakin membuat kaiser merasa bersalah.
"Maaf..aku salah"ucap kaiser dengan nada selembutnya sambil mengusap surai itu.ness hanya menatapnya dengan tatapan kosong.tetapi dia masih bisa tersenyum.
"Gapapa kai,itu emang salahku."ness melepas tangan yang mengusapnya dengan pelan.dia tidak bisa berkata lebih selain memaafkan.kaiser tak habis fikir,selama ini yang dia lakukan.ness masih bisa memaafkan dengan mudahnya.
"Kali ini jangan maafin aku"
"Tapi—"
"Ini perintah"kaiser tau,kalau dia bilang itu ness tidak dapat menolaknya.tangan ness diusap pelan.dia sudah tidak bisa berkata apapun.
Ness membaringkan tubuhnya di kasur,kemudian membungkus diri dengan selimut sampai tak terlihat apapun,dia juga membelakangi kaiser.
Kaiser pun ikut tidur disana dan memeluk gulungan selimut itu yang berisikan ness.
"this is embarrassing,but i love you"gulungan itu semakin dipeluk erat.sampai ness kembali membalikkan badannya dan mereka berhadapan."aku gabisa marah,tapi aku bakal berusaha buat marah ke kamu,semarah marahnya.walau harus bunuh kaiser sekaligus"
"Serem dong.."
"Ini sakit"
"Yep."
"Tapi aku cinta"ucapnya diselingi tertawa.keduanya saling bercanda pada malam itu,dan dipenuhi kata2 manis yang saling membungai perasaan satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD! [kainess]
Short Storykode dari seorang alexis ness buat dapetin michael kaiser. Mengandung gula dari dua ekor barudak bastard. Anw,ini cerita acak ya (◠‿・)-☆ Sekali lagi ini ACAK.