Sudah seminggu kaiser tidak masuk kesekolah dan tidak memberi kabar apapun kepada ness.dia menjadi khawatir dan memutuskan untuk menjenguk disana.Rumah itu sangat sepi,biasanya akan ada tukang kebun yang selalu menyapa ness saat dia datang kerumah kaiser,mungkin saja sedang libur.
Diketuknya pintu rumah itu dan ada salah satu maid yang membukanya."oh,tuan ness.pasti nyariin tuan kaiser ya?"
"Uh iya,kai ada dirumah?"ness pun disuruh untuk langsung masuk kekamar kaiser,sebelumnya dia diberitau kalau kaiser sedang sakit,jadi tidak dapat mengikuti pembelajaran selama seminggu ini.pintu kamar itu dibuka dan ada kaiser yang tengah terbaring dengan gundukan selimut yang menutupinya.
"Permisi,paket!"ness sedang ingin menjahili kaiser yang sedang tidak berdaya sekarang.anehnya,kaiser percaya dan benar2 bangun mengira kalau itu memang kurir.
"Bi,ambilin paketnya!"kaiser belum menyadari kalau itu ness.
"Loh mas,ini saya udah bawa paketnya kesini loh.masa gamau bayar sih?kere banget"mendengar suara yang tidak asing itu,kaiser segera menoleh ke arah pintu kamar.sementara ness sudah sangat puas melihat wajah kaiser sedang kebingungan kemudian tertawa.
"Ngapain coba nyamar jadi kurir"ness cukup prihatin melihat keadaaan kaiser yang berantakan,bahkan disaat dingin begini kaiser hanya bertelanjang dada ditutupi oleh selimut.sepertinya kaiser tidak memperbolehkan bibi untuk merawatnya.
Ness segera mengambilkan sweater untuk sahabatnya."pake"titahnya.
"Kalo gamau?"ucapnya dengan seringai.bagi kaiser rasanya kurang kalau sehari saja tidak membuat ness kesal.
"Aku paksa"
"Yaudah aku juga"kaiser menarik tangan ness sampai ia ikut terbaring dikasur.kaiser pun segera memeluknya dari belakang agar tidak kabur."KAI APAAN SIH?CURANG"
"Diem ness,dingin."bukannya melepas.kaiser justru semakin mengeratkan pelukannya,sampai ness tidak dapat berbuat apa" lagi.sial,walau sakitpun tenaga kaiser masih sama.
Tetapi bukan itu masalah utamanya.justru sekarang jantung ness sudah tidak aman,tubuhnya ikut memanas karna malu.orang yang disukainya sejak dulu memeluknya seerat ini.kenapa juga dia harus ditakdirkan untuk menyukai sahabatnya sendiri?..kalau tidak pasti dia akan merasa biasa saja.
Badan kaiser yang panas itupun ikut menjalar ke ness karna kaiser memeluknya lama."kai udah ya?pasti belum makan.aku buatin bubur!"ness masih berusaha untuk melepas tangan kaiser yang masih menyabuk dipinggangnya.dengan berat hati kaiser harus melepasnya.lagipula dia juga merasa lapar sekarang.
"Jangan lama"ness hanya mengiyakan saja,kemudian keluar kamar kaiser dan membuatkan bubur.
Agak lama kaiser menunggu,ness kembali datang dengan nampan berisi bubur dan buah buahan dari yang ia bawa dirumah.awalnya kaiser tidak selera makan,namun karna ness memaksanya dia jadi harus menuruti ness sekarapng.
Takut dimarahin mamah.
Selama makan kaiser hanya sibuk menatap ness yang tengah menyuapinya.jujur,ness sedikit kurang nyaman.tapi dia berusaha agar tetap biasa saja.sesekali dia merespon."kenapa?"
"Lagi liat kucing"lagi,seringai licik itu.kaiser pasti sedang ingin menjailinya lagi.bahkan sakit tidak mampu merubah kepribadiannya."kucing?.."
"Iya.kucing lucu"pandangan itu yang seolah tertuju padanya,wajah ness memerah menahan malu."aku bukan kucing!"
Aneh.ekspresi kaiser berubah menjadi tidak terbaca,keduanya bingung.
"Maksudnya?"
"Emang kucing mana yang kai maksut?!"
"Tapi dibelakang ness beneran ada kucing"ness segera menoleh dibelakangnya dan benar.ada kucing dijendela kamar.
"MIAWW"
"OH.."Kaiser tertawa terbahak bahak saat itu juga.sementara ness yang awalnya malu menjadi lebih malu.rasa ingin menghilang pun ada.
Ness:
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD! [kainess]
Short Storykode dari seorang alexis ness buat dapetin michael kaiser. Mengandung gula dari dua ekor barudak bastard. Anw,ini cerita acak ya (◠‿・)-☆ Sekali lagi ini ACAK.