Prank hantu

522 71 3
                                    

Hujan begitu deras disertai suara petir yang menggelegar,ness melihat pemandangan diluar yang sudah sangat gelap dan sepi dari kaca apartmentnya.mungkin hujannya tidak akan berhenti sampai besok.


Ia menyeduh coklat panasnya.disaat dingin seperti ini membuat coklat panas memang pilihan yang bagus.suasana apartment terlihat mendukung karena pencahayaannya yang tidak begitu berlebihan,atau bisa disebut remang".sudah seperti film saja.



Lelaki magenta itu duduk disofa,membawa minumannya kemudian mengusap surai basah itu karna baru saja mandi.disaat seperti ini ia terpikirkan dengan kaiser.biasanya kaiser sering kesini saat malam karna pekerjaannya yang belum selesai,lalu ness akan membantunya.


Oh ya.dia ingat,mereka sedang marahan dari 4 hari yang lalu.kenapa begitu?karna ness sudah kesal kaiser terus mengabaikannya dan mulai menjauhinya sebelum pertengkaran itu terjadi.ness berfikir kalau pacarnya itu mulai bosan dengannya dan dirinya tidak terlihat menyenangkan.sedih bercampur kesal.


"Kaiser gaada niatan bujuk gitu?..JAHAT AH!"ucapnya dengan suara keras.lagipula apartement nya kedap suara.tidak akan terdengar dari luar ataupun orang sebelah.


Mereka sudah tidak komunikasi dari 4 hari yang lalu setelah bertengkar.ness merebahkan dirinya tengkurap di sofa kemudian memandangi ponsel.mengharapkan sesuatu yang ia tunggu membuatnya berbunyi.tak ia alihkan pandangannya dari teknologi itu,bohong kalau ness tidak merindukan kaiser.


Dia sangat,sangat,sangat rindu.tapi ness sadar satu hal kalau kaiser itu TIDAK PEKA.


Ness meletakkan ponselnya kembali ke meja kemudian menenggelamkan wajahnya ke bantal sofa.hanya diam menatapi benda itu membuatnya mengantuk.


Sampai ponselnya tiba2 berbunyi membuat matanya terbelalak kembali dan dengan cepat menyahutnya.akhirnya orang yang dia tunggu...


"Kai-ugh.maksutku,napa nelvon?"tanyanya dengan nada marah.ness tidak boleh lemah hanya karna ini.


"Ness,ini jasmu ketinggalan dirumah.mau dianter?" anehnya pertahanan ness mulai runtuh saat itu juga.padahal hanya jas.


"Ngapain?"


"Ga denger?atau lo aja yang kesini?" Ness sedikit tidak terima dengan tawaran kaiser.ia masih ingat dengan waktu itu,tentu saja kaiser paham.apalagi diluar sedang hujan.


"Sayangnya gue gatega,mau bikin orang selucu lo diluar malem2.gue kesana,wait for me,alexis"


Panggilan itu langsung dimatikan secara sepihak.si magenta itu terdiam dengan wajahnya yang tersipu.sejak kapan...SEJAK KAPAN KAISER SEMANIS ITU?!!sempat curiga kalau itu bukan pacarnya.tapi mungkin saja ini salah satu cara kaiser agar dirinya luluh.


Sekarang ness tidak tau harus apa,rasanya ini seperti pertama kali kaiser datang ke apartementnya.dibalik rasa cemasnya itu entah kenapa ness jadi terpikir sesuatu.


Dan ia ingin melakukannya sekarang.si magenta itu menyeringai dan kembali menelvon kaiser.


"Kaiser,udah didepan apart ya?"tanyanya,berhasil membuat kekasihnya bingung.


"Gue aja baru berangkat,emang kenapa?"


"Ada yang ketuk pintuku,tapi gaada suara orangnya.cuma ketukan..trus daritadi ga berhenti,gimana dong"


"Coba ness cek dijendela,jangan dibuka dulu" ness pura2 mengecek jendelanya.


"Serem kai,mukanya kaya blur gitu..cepetan kesini!"mendengar itu kaiser seperti orang tergesa2.ness tersenyum karna rencanya berhasil.sempat ingin tertawa tapi ia harus menahannya.


CHILDHOOD! [kainess]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang