Kaiser sejak tadi mengelilingi isi rumahnya,mencari sang ibunda yang sedaritadi ia panggil,tetapi beliau tidak menyahut panggilannya.
"BUNDA!!"berulang kali kaiser memanggil sampai ia memasuki kamar ibunya tapi tak ada satupun orang disana.pada akhirnya kaiser keluar ke halaman,disana ia melihat ibunya yang sedang berbincang dengan orang asing.tau,kalau ada kaiser ia memanggil anaknya untuk mendekat.
"Bun dia siapa?"tanya kaiser.
"Ini tetangga baru kita,oh ya dia juga punya anak sebaya kamu loh"mendengar itu,justru kaiser terlihat tidak tertarik mendengarnya.
"Pasti anaknya ga asik,baperan trus cengeng,mukanya minta diinjek.micha gamau"begitulah kaiser,pasti dia akan mengejek lebih dulu sebelum melihatnya langsung.entahlah kebiasaannya yang satu ini seperti siapa.pemuda itu melenggang pergi begitu saja tanpa disadari omongannya itu terdengar oleh ayah dari si anak tersebut.tapi kaiser tidak peduli.
"Nak,yang sopan!"kaiser menutup kedua telinganya tak mau mendengar ucapan sang ibu sampai ia menghela panjang.hanya bisa pasrah dengan sikap anaknya.
Malam itu kaiser hanya terbaring di ranjangnya,kamarnya terlihat berantakan karna beberapa robekan kertas yang ia buat sebagai pesawat.pesawat kertas.sudah beberapa kali ibu memarahinya karna ini tapi tak ada perubahan dari kaiser.menyadari ada angin malam yang masuk lewat jendela,kaiser lupa menutupnya.
Ia segera menutup jendela kamarnya dan disana matanya tertuju pada anak sebayanya tepat dijendela rumah sebelah,tetangga barunya tadi.kebetulan kacanya berhadapan,kaiser bisa melihat dengan jelas anak itu tengah belajar.
"Oh.dia ya?"melihat jendelanya yang juga masih terbuka,kaiser mendapat ide jahilnya.ia membuat kertas pesawatnya lagi lalu menerbangkannya sampai masuk kedalam jendela magenta.
Awalnya ness tidak peduli dengan pesawat kertas yang tiba2 ada di mejanya tapi semakin lama pesawat kertas itu semakin banyak mendarat tepat dimeja kerjanya.ia menoleh ke sebelah dan disana kaiser menyeringai karna akhirnya direspon.
"Hayy manis!"ucapnya dengan keras lalu menerbangkan pesawat lagi padanya.ness memungut semua kertas itu lalu membuangnya lewat jendela.
"Mas mau apa sih?jangan lemparin kertas!"ness sudah jengah dengan kelakuan kaiser.
"Mau kamu,kamu ness ya?"ness rasanya ingin muntah sekarang juga dengan bualan kaiser."udah tau kenapa nanya?"
"Ya gapapa sih,jangan panggil mas dong"
"Disopanin ga mau,mau dikasarin kah?"kaiser tertawa melihat wajah kesal ness.
"Ayo"
"MASOKIS GILA!"ness segera menutup jendelanya dengan kasar lalu menutup gorden."gila"pikirnya,baru hari pertama dia sudah bertemu orang gila disini.
Sementara kaiser masih menatap jendela milik ness yang sudah tertutup,rasanya belum puas membuat ness marah hari ini.oh mungkin besok kaiser akan melakukannya lagi.
"Sayang banget,orang selucu dia mukanya diinjek"ucapnya dengan sudut bibir yang terangkat,sialan wajah manis ness terbayang terus dipikirannya.ingin melakukan hal yang sama pun ada.mungkin kaiser akan melakukan rencana yang lain besok.
Pagi itu ness terbangun karna ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya,mungkin ayahnya?..hari ini ness masih harus membersihkan sisa kemarin yang belum ter urus.ia berjalan dengan linglung ke arah pintu dan saat dibuka ternyata bukan sang ayah.
"Hei?.."sapa kaiser sambil membawa kotak kecil.
Tanpa sapaan balik ness segera menutup pintu kamarnya kembali.
"Jangan macem2 ya kaiser!"ness menahan pintunya agar kaiser tak dapat masuk.
"Aku cuma mau bawain puding?apalagi emang?"kaiser bingung dengan perkataan ness.semesum itukah kaiser dimatanya?bisa gawat kalau image nya sudah jelek diawal.(padahal emang jelek)
"Serius?..mas kalo boong idungnya panjang loh"
"Udah mancung sih,buka pintunya sekarang!"ness didalam masih bimbang,perlahan ia membuka pintu itu dan sedikit mengintip.selama dikamar ness sibuk sendiri memakan pudingnya dengan lahap.kaiser membaca majalah milik ness satu per satu disebelah tempat tidur.
Oh.ness tidak boleh senang dulu,bisa jadi kaiser yang diam sedang merencanakan sesuatu,pikirnya.
"Mas ga masukin racun ke pudingku kan?"tanyanya ragu,padahal puding yang ness makan sudah sisa setengah.
"Ngapain juga ngasih racun ke calon masa depan?"
"Mas kai kan punya kebon dibelakang rumah"kaiser mengerjap bingung.
"Apa hubungannya sama kebon?"kaiser tak habis pikir dengan pemikiran ness,selalu saja dia memandangnya negatif hanya karna kejadian semalam.
"Kan dikebon pasti banyak obat tanaman,siapa tau mas ngambil obat disana trus dicampur sama puding ini"kaiser beralih ke puding yang dipegang ness dan sudah hampir habis.
"Pemikiranmu kuno banget dek,tapi gapapa.mas masih suka kok sama dek ness"
"Lagian sok banget ngomong gitu.puding lo aja udah tinggal seuprit"ness hanya terkekeh kemudian lanjut menghabiskan makanannya.
"Mas aku ke toilet bentar"ness segera mengambil kotak kosong itu untuk dicuci setelah ke toilet dan berniat mengembalikan langsung ke kaiser.setelah dirasa tidak ada suara,kaiser kembali melihat lihat isi kamar ness.banyak fotonya yang menggemaskan,beberapa koleksi komik yang mereka sama2 suka,dan juga boneka lucu yang tertampang rapi di lemari kecilnya.
Kalau boleh jujur,ness sangat lucu.kaiser sedikit mengintip di pintu kamar,memastikan kalau si magenta belum kembali kesini.ia mengambil sesuatu disakunya,memandang benda kecil itu sambil menyeringai puas.
"Berhasil."
Malam itu ness hendak bersiap karna kaiser yang mengajaknya keluar.tidak,bukan kemauannya,kaiser memaksanya untuk ikut berkumpul.bahkan sebelum itu mereka sempat membicarakan itu lewat telvon.
"Serius nih mau ikut?ness beneran ikut?"tanya kaiser diseberang telvon.
"Berisik ah,jadi ga?keburu lumutan nih mas"
"Iya,mas otw."
"Ness cocok pake baju hitam,cantik."mendengar itu ness menoleh ke jendela kamarnya,apa dia salah dengar?kaiser bisa tau pakaian apa yang dia kenakan.padahal jendela kamarnya tertutup gorden,dan dia tidak memberitau apapun tentang pakaiannya.
"Kok..tau?"
"Cuma nebak"ucapnya dengan kekehan.sementara disatu sisi yang lain ia memandangi isi komputernya,memandang sang pujaan hati didalam layar yang mematung dikamar dengan wajah kebingungan.
"Sayangnya aku ga secerdas itu,buat tau tanpa melihat,alexis."
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD! [kainess]
Short Storykode dari seorang alexis ness buat dapetin michael kaiser. Mengandung gula dari dua ekor barudak bastard. Anw,ini cerita acak ya (◠‿・)-☆ Sekali lagi ini ACAK.