24. Perhatian

1.2K 20 0
                                    

Assalamu'alaikum bestiee!

Annyeonghaseoo ✨

Aku kembali lagi nih bestiee😉

Sebelum baca jangan lupa follow, komen, like, dan jangan lupa share cerita ini ke temen-temen kalian semua ❤️

Tandain kalo ada typo yaa :)

Semangat terus menjalankan ibadah puasanya bestiee semuaa-!!

°

°

°

[H A P P Y R E A D I N G]

KINI kedua pasutri itu sampai di rumah dengan kondisi Aksa yang sedikit lebam akibat adu jotos tadi.

"Astaghfirullah kalian berdua dari mana aja sih? Terus kamu Aksa, itu kenapa muka kamu lebam, huh?!" Khwatir Mama Devi pada sang anak dan menantunya.

Ibu mana yang tidak khawatir melihat kondisi anaknya pulang dengan wajah yang penuh dengan lebam? Walaupun mungkin ini sudah menjadi hal biasa dalam hidup seorang Aksa.

"Udah biasa, Ma kaya gini. Lagian juga cuman lebam." Enteng nya dan Asha memilih untuk diam.

"Kamu tuh ya. Mama kaya gini juga khawatir sama kamu, kalo pulang pasti aja suka lebam tuh muka." Geramnya kepada sang anak.

"Iya Ma, maafin Aksa ya." Ujarnya tulus dengan sedikit senyuman.

"Anjirr. Cakep juga tuh orang kalo senyum." Batin Asha

Baru kali ini ia melihat suaminya itu tersenyum, kalo di pikir-pikir ganteng juga menurutnya.

"Udah sana kalian ke kamar bersih-bersih, abis itu jangan lupa obatin lukanya." Suruhnya kepada mereka.

"Kita ke kamar dulu ya, Ma." Pamit Asha kepada ibu mertuanya.

Kedua pasutri itu jalan menuju kamar mereka berdua, atau lebih tepatnya ke kamar Aksa. Ya selama masih tinggal di rumah kedua orang tua Aksa mereka memutuskan untuk tinggal satu kamar agar orang tuanya tidak marah.

Sesampainya di kamar, Aksa langsung merebahkan tubuh nya di kasur miliknya. Pria itu memejamkan matanya.

Namun, belum sampai terlelap ia harus melek lagi karena ucapan dari istrinya itu.

"Bangun dulu. Biar gue obatin luka lo." Suruhnya dengan sudah membawa kotak P3K.

Pria tersebut tak membantah, ia beranjak dari tidurnya menjadi duduk berhadapan dengan istrinya itu.

"Mau ngapain?" Tanyanya

Gadis itu menghela nafasnya. "Kan gue udah bilang mau ngobatin lebam di muka lo."

Aksa memicingkan matanya, terlintas ide jahil di otaknya. "Khawatir ya sama gue?" Ujarnya mengangkat sebelah alisnya berniat untuk menggoda Asha.

Asha yang tadinya sibuk dengan kotak P3K itu langsung mendongakkan kepalanya menatap sang suami. "Gue? Khawatir sama lo? Ogah!" Ujarnya dengan nada mengejek

𝐀𝐊𝐒𝐀 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang