43. Menyelamatkan

332 10 4
                                    

Assalamu'alaikum semuaa annyeonghaseyo!!

Hellow aku kembali lagi heheheh!! Tandain kalo typo!!!

⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️

[HAPPY  READING]

BRAAKKK!!!

Semua orang yang ada di dalam sana sontak menengok ke arah sumber suara.

Prok prok prok

Bian melangkah beberapa langkah ke depan menghampiri sumber suara tersebut. "Wow wow akhirnya, sang pahlawan datang menjemput istri tercintanya." Ujar Bian dengan nada yang meledek.

Yaps Aksa dan Delvin lah yang berhasil masuk keruangan dimana Asha di sekap. Setelah beberapa saat mengalahkan anak buah Bian, akhirnya mereka berdua berhasil menemukan keberadaan Asha.

"Bangsat! Sampe lo berani megang Asha seujung kuku pun gue gak segan-segan bunuh lo ya anjing!" Ancam Aksa

"Tujuan lo nyulik Asha itu sebenernya apa?" Tanya Delvin tak habis fikir.

"Lo mau tau kenapa gue culik istri lo hah? Kalo bukan karena istri lo, ga bakalan gue culik istri lo Aksa! Karena dia udah ngerebut semuanya dari gue dan Bian!" Ucap Bianca dengan pisau yang masih tertodong di leher Asha.

Aksa dan Delvin mengalihkan pandangannya menghadap Asha. Dapat di lihat Asha dengan wajah pucat pasi nya yang sudah kehabisan tenaga.

"GUE CINTA SAMA LO AKSA! TAPI APA? MALAH DIA YANG DAPETIN LO! DIA JUGA YANG BIKIN HUBUNGAN GUE DAN ORANG TUA GUE HANCUR!! GUE SELALU DI BANDINGIN SAMA ASHA KARNA DIA LEBIH PINTER DARI GUE! DIA SELALU UNGGUL DARI GUE!! GUE DI BENCI SAMA KELUARGA GUE ASAL LO TAU!!" Teriak Bianca dengan napas yang menggebu-gebu.

"Tapi udah berapa kali gue bilang ini takdir Bianca, lo ga bisa maksa keadaan. Dan gue minta maaf soal lo di benci sama orang tua lo!" Jawab Asha cepat.

"DIAM GUE GA IZININ LO NGOMONG SEDIKITPUN ANJING!!" Teriak Bianca dan mendekatkan pisau itu hingga leher Asha sedikit mengeluarkan darah.

Aksa dan Delvin menggeram marah. Urat-urat di tangan mereka semua sudah terlihat menonjol.

BUGH!!

Aksa menonjok rahang tegas milik seorang Bian

"LO BERDUA JANGAN MACEM-MACEM BANGSAT!!"

Bukannya marah Bian malah terkekeh, sambil mengusap darah dari sudut bibirnya.

Prok prok

2 kali Bian meneprokkan, hingga masuk beberapa orang dengan berpakaian serba hitam.

"Lo ngancem gue? Harus nya lo yang jangan macem-macem di sini lo cuman berdua yang bisa gue lenyapkan kapan aja." Ujar Bian dengan nada sombongnya.

Aksa terkekeh dan tersenyum smrik.

"Habisi mereka!" Perintah Bian kepada orang yang berpakaian hitam tersebut.

Bukannya menuruti perintah Bian mereka malah diam saja tanpa melakukan apapun.

Bian pun menggeram kesal. "Anjing lo semua denger ga apa yang gue suruh?" Tanyanya namun tetap saja mereka semua masih diam.

Aska dan Delvin terkekeh melihat raut wajah Bian yang terlihat sangat kesal.

Kini orang-orang yang berpakaian hitam sudah membentuk formasi melingkari Asha, Bianca, Bian, Aksa, dan juga Delvin.

"Mereka semua ga akan melawan tuannya sendiri." Ucap Aksa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐀𝐊𝐒𝐀 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang