41. Dalang nya?

525 6 2
                                    

Assalamu'alaikum bestiee!
Annyeonghaseoo ✨

Sebelumnya aku mau ngucapin minal aidzin wal faidzin buat pembaca setia AKSA 🙏🏻
Selamat hari Raya Idul Adha 1445 H

Tandain kalo ada typo yaa :)

[HAPPY  READING]

"L-lo?.. "

"Iya ini gue. Gimana paket yang selama ini gue kirim ke lo? Menyenangkan bukan?" Tanya orang itu dengan terkekeh.

Asha menarik nafas nya dengan kesal. Jadi selama ini dia yang sudah meneror nya.

"Kenapa lo teror gue? Gue ada salah apa sama lo Bi?" Yaa orang yang sudah menculik serta menerornya adalah Bian Rafael Wijaya.

Bian terkekeh. "Lo tanya kenapa gue teror lo? Oke gue akan kasih tau lo. Tapi sebelumnya biarin gue memperkenalkan seseorang dulu ke lo." Ucapnya lalu langsung meninggalkan Asha keluar dari ruangan tersebut.

.

.

.

Di lain tempat Aksa baru saja tiba dirumahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, ia langsung bergegas menuju ke kamar nya dengan Asha.

"Shaa" Panggilnya saat sudah tiba di dalam kamar.

"Kenapa sepi, Asha kemana lagi?" Gumamnya.

Ia menyusuri setiap kamarnya mencari keberadaan istrinya. Namun nihil tidak ada tanda apapun tentang keberadaan istrinya di dalam kamar.

Aksa beranjak keluar untuk mencari Asha, mungkin aja lagi di dapur atau kamar lain.

"SHAAA!!" Panggil nya dengan berteriak.

Namun yang datang malah Bi Ima. "Ada apa den kok teriak malem-malem gini?" Tanya Bi Ima dengan terpogoh-pogoh karena terkejut mendengar teriakan dari majikannya itu padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam.

"Bibi tau Asha kemana? Kok Aksa cariin kemana-mana gak ada?" Tanya Aksa kepada Bi Ima.

Bi Ima pun terkejut bahwa istri majikannya itu ternyata belum pulang. "Loh non Asha belum pulang? Tadi bibi liat pergi bawa motor keluar, kayanya sih ke supermarket den." Jawabnya

Aksa mengusap wajahnya gusar. "Perginya dari kapan Bi?"

"Kalo gak salah sih pas gak lama aden pergi, terus non Asha juga ikutan pergi."

"Sial! Kalo emang perginya gak lama setelah gue pergi kenapa sampe sekarang belum pulang juga? Gue rasa ada yang gak beres." Batinnya.

"Yaudah kalo gitu bibi istirahat aja, biar Asha aku yang cari. Jangan lupa pintu kunci aja Aksa bawa cadangan." Ucapnya

Aksa kembali bersiap untuk mencari keberadaan istrinya. "Yauda Aksa berangkat bi, assalamu'alaikum." Pamitnya langsung pergi meninggalkan rumah.

"Wa'alaikumsalam hati-hati den."

Aksa langsung pergi, tujuan utama nya adalah supermarket dan dia akan melihat apakah istrinya ada di sana atau tidak. Ia mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata.

Setibanya di supermarket ia langsung masuk dan mencari istrinya, namun tidak ada akhirnya ia memutuskan untuk bertanya kepada kasir yang memang sedang berjaga.

"Mba liat perempuan ini ke sini gak?" Tanya Aksa pada kasir itu.

"Oh mbak ini ya. Iya tadi dia abis dari sini beli pembalut, terus abis itu pergi." Jawab kasir itu.

"Kapan dia ke sini?"

"Sekitar 2 jam yang lalu sih mas."

Tampak raut khawatir tercetak jelas di wajah Aksa. "Ok makasih."

Aksa keluar dari supermarket tersebut, ia harus menghubungi siapa?

"Oh ya, motor Asha kan gue taro GPS." Monolog nya, ia langsung membuka HP nya dan mengecek dimana letak motor Asha.

"Jalan Mangga? Ngapain di sana mana udah malem." Gumamnya.

Aksa langsung memasukkan HP nya ke saku dan langsung bergegas menuju lokasi di mana Asha sekarang berada.

Aksa sudah sampai di lokasi yang menunjukkan keberadaan Asha. Namun tampak sepi, ia mencoba mencarinya dan yah ia melihat motor Asha namun kemana pemilik nya? Kenapa hanya ada motornya saja?

Ia berjalan namun saat melangkah ia merasa menginjak sesuatu, ternyata sebuah gelang milik Asha. "Bangsat." Umpatnya dengan tangan yang mengepal.

Ting!

Ia merogoh HP nya saat terdengar suara notifikasi.

+6289546xxxx

Kalo lo mau istri lo selamat. Lo dateng ke hutan yang ada di jalan merpati no 23. Jangan coba-coba lo bawa polisi atau nyawa istri lo bakal melayang di tangan gue!
22.47

Bajingan
Kalo sampe Asha lecet seujung kuku, abis lo di tangan gue.
22.48

Aksa bergegas ke markas untuk membicarakan hal ini. Ia tidak bodoh untuk menolong Aksa hanya sendiri saja. Dia akan menyusun strategi bagaimana cara menyelamatkan Asha

Setiba nya di markas mereka semua dibuat bertanya-tanya, kenapa bos nya ini balik lagi? Tadi bilang mau pulang cepet biar bisa kelonan sama istrinya. Tapi malah balik lagii?

"Ngapa balik lagi si bos? Bini lo kaga jadi ngelonin lo?" Tanya Ezra yang mengundang gelak tawa mereka semua yang di sana.

"Gaf lo lacak keberadaan Asha dan siapa orang yang udah berani culik dia." Suruhnya kepada Gaffi.

Ya memang kalo ada masalah mengenai lacak melacak pasti mereka semua mengandalkan Gaffi, karena hanya dia yang mengerti dan paham.

"Siapa yang berani nyulik buketu kita?" Tanya Ezra marah.

"Kita atur strategi buat nyelametin Asha." Ujar Delvin yang di setujui mereka semua.

"Sa gue udah ketemu dimana dan siapa yang culik Asha, dan lo semua kalo tau pasti bakalan kaget." Ujar Gaffi seraya menunjukkan laptopnya yang menunjukkan hasil lacakannya.

Gaffi menunjukkan laptop nya. "Nih lo baca sendiri."

"Sialan. Ternyata dia yang nyulik bini gue. Gue harus minta bantuan bokap dan bokap nya Asha. Biar hidupnya lebih sengsara lagi setelah ini." Ucap Aksa dengan senyum devil nya.

Mereka yang melihat pun ikut tersenyum devil. Ini yang mereka suka, membuat orang sengsara, siapa suruh cari gara-gara. Berani berbuat berani tanggung jawab.

-TO BE CONTINUED-

Hayo gimana kelanjutannya? Apakah bakal sengsara? Penasaran gak nihh??

Jangan lupa like, komen, follow, dan promosikan cerita ini ke teman-teman kaliann yaaww.  Dan kasih tau aku kalo ada orang yang plagiat cerita akuu!!

⚠️DILARANG KERAS PLAGIAT⚠️

Selamat Hari Raya Idul Adha semua..

Thank you
See you and the next part ❤❤

17 Juni 2024

𝐀𝐊𝐒𝐀 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang