32. Kesayangan

1K 17 0
                                    

Assalamu'alaikum bestiee!
Annyeonghaseoo

Tandain kalo ada typo yaa :)

°

°

°

[H A P P Y  R E A D I N G]

"Cantiknya Attar gak boleh sedih."

Lagi, dan lagi penuturan dari suaminya itu membuat jantungnya berdebar lebih cepat.

"Jantung gue gak aman."

Asha, gadis itu meleraikan pelukannya. "Udah ah, gue mau ke dapur dulu mau bantuin Bi Ima masak." Gadis itu langsung meninggalkan suaminya yang terkekeh melihat kelakukannya.

Aksa menggelengkan kepalanya, setelah itu ia langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sangat lengket karena keringat.

Beda hal nya dengan Aksa, gadis cantik itu tidak bosan-bosannya tersenyum senang, sampai Bi Ima yang melihat majikan nya itu mengernyitkan heran.

"Non kenapa? Kok senyum-senyum sendiri gitu?" Tanya Bi Ima penasaran.

Asha menatap Bi Ima kikuk. "It-itu gak papa, Bi. Oh iya kita jadi masak kan, Bi?" Ucapnya mengalihkan pembicaraan.

Bi Ima pun mengangguk. "Yaudah ayo kita masak, sekalian Asha juga mau buat brownies buat Aksa."

Kemudian kedua wanita berbeda usia itupun mulai melakukan tugas yang sudah mereka bicarakan sebelumnya, yaitu memasak untuk makan dan membuat brownies.

Bi Ima sedang sibuk dengan bumbu dapur nya untuk membuat masakan yang sangat lezat, begitupun dengan Asha ia sedang mencampuri satu persatu bahan ke dalam satu tempat agar menjadi adonan brownies yang sangat enak.

Kedua wanita itu sangat fokus dengan kegiatan mereka masing-masing.

Beberapa menit kemudian

Aksa menuruni tangga dengan perlahan, hidungnya mencium aroma masakan yang sangat enak dan juga aroma kue yang sangat enak.

Pria itu berjalan menuju dapur, di sana ada Bi Ima yang sudah selesai dengan kegiatannya dan ia langsung beranjak ke taman belakang untuk membersihkan taman.

Kini hanya tersisa istrinya saja yang di dapur, gadis itu sedang menunggu kue brownies buatnya yang masih berada di dalam oven.

Aksa berjalan ke arah Asha dengan senyum yang mengembang.

Grep

"E-eh?" Asha berjengkit kaget ketika sepasang lengan kekar melingkari perut ratanya.

Aroma maskulin tercium jelas di hidung Asha, sudah Asha ketahui bahwa pemilik tangan kekar itu adalah milih suaminya.

Aska tersenyum tipis, ia menelusup kan wajahnya ke leher jenjang Asha yang terpampang jelas, karena gadis itu mencepol rambutnya. Bibirnya mengecupi permukaan kulit yang wangi itu.

Deg deg deg

"S-shhh.... L-lo ngapain disini?" Tanya Asha

"Lagi nemenin istri gue masak. Kenapa emngnya, gak boleh?"

"Ah-ha boleh."

"Le-lepas dulu tangannya, gue sesek." Sebenernya bukan sesak, tapi sangat tidak ramah untuk jantungnya.

Aksa terkekeh melihat gelagat lucu istrinya itu. Rasanya ingin ia kurung seharian di dalam kamar.

Ting

Suara oven mengalihkan perhatian Asha, seketika gadis itu tersenyum senang karena oue brownies buatannya sudah matang.

Di bukanya oven tersebut, hahhh harum sekali.

Asha segera menata brownies itu di piring, dan membawanya ke meja makan, dimana sudah ada Aksa yang menunggunya di sana.

Asha meletakkan piring berisi brownies tersbeut. "Cobain deh brownies buatan gue. Dijamin pasti lo bakalan ketagihan." Ujarnya dengan percaya diri.

Tidak membantah Aksa langung mencomot satu potong brownies tersebut, digigit nya brownies itu ke dalam mulutnya.

Gadis cantik itu menatap harap suaminya. "Gimana enakkan brownies buatan gue?" Tanya.

"Kaya ada yang kurang." Ujar pria itu seolah berfikir apa yang kurang.

Asha yang mendengar pun penasaran. "Kurang apanya, tadi gue udah cobain adonannya gak ada yang kurang perasaan."

Aksa menyodorkan brownies yang ada di tangannya. "Nih cobain."

"Em enak kok. Gak ada yang kurang, lidah lo kali yang aneh." Ujarnya setelah mencicipi

"Masa si?" Tanyanya

Kemudian Aksa lansung menggigit brownies tersebut tepat di bekas gigitan Asha. "Nah ini rasanya baru pas."

Seolah sadar oleh yang di lakukan oleh suaminya itu, Asha memekik. "AKSA MODUS, SIALAN!!"

.

.

.

Saat ini kedua insan yang sedang berpadu kasih itu sedang berada di meja makan, untuk melaksanakan kegiatan makannya.

Masakan Asha yang terlihat sangat enak, membuat Aksa semakin tidak sabar untuk mencicipi masakan sangat istri.

"Kamu mau makan pake apa?" Tanyanya, yang kini sudah merubah kosakata nya menjadi aku-kamu.

"Udang asam manis, sama tumis kangkung aja."

Asha segera menyendokkan nasi berserta lauk pauknya. Setelah siap diletakkan nya di depan sang suami.

"Baca do'a dulu." Ujar pria tersebut yang di angguki Asha.

"Bismillahirrahmanirrahim, allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar aminn."

Setelah membaca doa keduanya langsung menyantap makanan tersebut dengan tenang. Hanya ada suara dentingan sendok serta garpu yang saling beradu.

Beberapa menit kemudian

Mereka telah menyelesaikan makannya, saat ini Asha sedang mencuci piring bekas mereka makan tadi. Sedangkan Aksa, pria itu beranjak ke kamar untuk mengambil jaket serta kunci motor.

"Ra, gue ke markas dulu." Pamitnya kepada Asha yang sedang mencuci piring kotor.

Ia menyudahi kegiatannya dan memutar badannya menghadap belakang. Dilihatnya sang suami yang sudah rapi dengan menggunakan jaket kebanggaannya.

"Gue ke markas dulu, kalo ada apa-apa kabarin gue." Asha menganggukkan kepalanya.

Setelah itu Aksa menyodorkan tangannya yang membuat kening Asha mengernyit bingung. Ia menatap Aksa dengan tatapan bertanya.

Aksa terkekeh ringan. "Salim dulu, biar jadi istri sholehah."

Asha memutar bola matanya malas, tak ayal ia pun melaksanakan perintah Aksa untuk mengecup punggung tangan miliknya.

Setelah itu Aksa langsung pergi keluar rumah, menuju garasi untuk mengambil motor sport miliknya, dan langsung menancapkan gas menuju ke markas Black Spider.

-TO BE CONTINUED-

Gimana sama part ini, seru gak?
Kalo gak nyambung bunly minta maaf yaa :)

Pesan untuk mereka ?

Jangan lupa follow, komen, like,dan promosiin cerita ini ke temen-temen kalian semua.✨

Bunly menerima saran dan kritik dari kalian..🤗❤️

Follow instagram :
@blackspiderr_
@lollyyvii

See you bestiee ❤️✨

10 Juni 2023

𝐀𝐊𝐒𝐀 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang